Bu Lala dan Pak Lili

1.7K 511 185
                                    

Kemunculan Hendri di sekolah disambut dengan berbagai reaksi dari berbagai macam pihak. Terutama kawan-kawannya yang senantiasa memborbardir Hendri dengan pertanyaan yang tak jauh-jauh dari 'lo kemana aja, Hen?' yang kemudian hanya dijawab 'pulang kampung' oleh Hendri sendiri.

"Temenin,"

"Emang boleh?"

"Kalo gak boleh gue yang gak mau,"

"Ih ya udah iya iya," kata Yeri. "Bentar ya Ta, Cha," Yeri pamit ke kedua kawannya yang sedang istirahat bersama.

Yeri menyetujui untuk menemani Hendri ke ruang bimbingan konseling. Tentu saja menghilang selama itu juga mengundang pertanyaan dari pihak sekolah. Ketika guru bimbingan konseling datang dan bertanya mengenai alasan kenapa Hendri absen berminggu-minggu, Hendri bercerita. Hal ini mengagetkan Yeri lantaran Yeri kira Hendri masih tak mau menceritakannya ke orang-orang.

Hendri mengatakan ke guru BK kalau di keluarganya sedang ada masalah yang menyebabkan angka absensinya membludak. Ketika pihak sekolah berkata mereka menghubungi orang tua Hendri untuk bertanya kemana perginya Hendri dan keduanya mengatakan Hendri tak bolos sekolah, Hendri langsung serta merta bilang dia kabur dari rumah.

Melihat Hendri yang bercerita agak gemetar membuat Yeri reflek mengusap punggung sahabatnya itu. Bagaimana pun juga dia tetaplah remaja yang belum sepenuhnya dewasa, dia juga masih sayang kedua orang tuanya.

Akhirnya Hendri mendapat pengertain sekolah atas hal-hal yang menimpa Hendri belakangan ini. Pada dasarnya sekolah merupakan rumah kedua siswa yang harus memahami keadaan siswa-siswanya. Jika Hendri di rumah pertamanya tidak dipahami, bukankah terlalu kejam jika di rumah keduanya dia lagi-lagi tidak dipahami?

Yeri lega mendengar pihak sekolah akan merundingkan daftar absensi Hendri lagi. Hendri juga mengucapkan banyak terima kasih dan berjanji akan menyusul pelajaran-pelajarannya yang tertinggal terlebih dia sekarang sudah kelas 12.

"Makasih banyak ya, Bu," kata Hendri ketika mereka berdua bergegas keluar dari ruang bimbingan konseling.

"Iya sama-sama. Jangan lupa susul teman-temanmu ya," kata guru BK tersebut.

"Siap, Bu. Bismillah lulus," jawab Hendri seraya tersenyum.

Guru bimbingan konseling tersebut tertawa pelan melihatnya. Kemudian ia mengucapkan kata yang membuat Yeri melotot dan Hendri nyengir lebar. "Kalian pacaran ya?"

Yeri di sebelah Hendri menggeleng dengan cepat, namun Hendri malah berkata, "Enggak kok, Bu. Tapi saya naksir dia dan cinta saya tidak berbalas."

Jujur Yeri malu banget mendengarnya tapi begitu sadar ini adalah kali pertama Hendri menjadi tengil sekian lama, Yeri membiarkan kawannya itu dan nggak jadi teman abusive dulu, nggak jadi mukul Hendri.

●●●●●

Hari ini seakan jadi perjanjian tak tertulis bagi Yeri buat babysitting Hendri di hari pertama Hendri kembali sekolah. Yeri nggak menolak sih... cuma tuh....

"Ayo temenin lah," Hendri merengek.

"Ngapain lagi?" kata Yeri yang pusing soalnya mau mengurusi LPJ lomba Saman kemarin.

"Main catur sama Pak Lili,"

"Heng yang bener aja?!!!" kata Yeri tak habis pikir. "Gue beneran mau ngurusin LPJ anjir,"

"Kan bisa di pos satpam ngerjainnya," kata Hendri kemudian menyeret Yeri ke pos satpam sekolah. "Yuk ah, kangen gue sama Pak Lili. Lo udah gue pesenin ke Bu Lala Hilo vanila tenang aja,"

Yeri memutar bola matanya dan menghela napasnya. Mengalah adalah hal yang ia lakukan sedari tadi apabila bertemu laki-laki ini.

Hendri pun beneran main catur sama Pak Lili. Yeri di kursi yang ada di pos satpam, beneran ngurusin LPJ.

Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang