27. Dinner

1.2K 128 13
                                        

SMA Nusantara, JakartaThursday, 24 November 201608

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SMA Nusantara, Jakarta
Thursday, 24 November 2016
08.33 AM.
------------------------------------------------

Rasya bersorak gembira saat tim Nadira berhasil mencetak poin di pertandingan volly hari ini.

Jam pelajaran pertama sampai ketiga di hari kamis adalah olahraga, saat yang lain memilih Volly sebagai permainan hari ini, Rasya hanya ikut-ikutan setuju saja. Toh ia tidak bisa volly, jadi ia akan jadi penonton saja.

Di depan sana dua tim yang sama-sama dari kelas Rasya saling adu kemampuan, campuran putra-putri, dan Nadira menjadi salah satu pemain.

"Oh iye, gimana kabarnya Darell?"

Mengalihkan pandangan dari permainan di depannya, Rasya sontak menatap Fikri kesal. "Kenapa lo nanya kayak gitu? Kan gue udah bilang kalau gue nggak ada hubungan apa-apa sama dia!"

Hari ini, tepatnya dua minggu setelah menghilang dari peradaban tanpa kabar, akhirnya Rasya bisa bertemu kembali dengan Fikri. Laki-laki itu datang ke sekolah.

Awalnya dia pikir, mereka berdua akan kembali berdebat lagi, tapi ketika Fikri berkata untuk melupakan semua percakapan mereka di pertemuan terakhir kemarin, ia bisa bernafas lega.

Nadira kembali, Fikri pun begitu.

Fikri tertawa menyebalkan, seperti biasa. "Kan gue cuma nanya, siapa tau aja selama gue nggak disini dia kena musibah apa gitu..."

"Lo nyumpahin orang kena musibah?!" Rasya melotot, menodong Fikri dengan jari telunjuknya.

"Nggak gitu maksud gue, Nyeng! Dah lah, lupain aja." Lebih baik mengalah, pikirnya. "Selama gue nggak sekolah, lo baik-baik aja kan?"

Rasya menggaruk pipinya yang tiba-tiba gatal seraya menjawab, "Jelas lah, emang lo pikir kalau nggak ada lo gue nggak bisa hidup gitu?" Walau mendapati kalimat sinis, Fikri malah tertawa. "Eh, Fik, gue butuh saran dari lo..."

"Hm?" Fikri menjawab tanpa mengalihkan pandang dari pertandingan volly di depannya. "WOE, SAIPUL! MAEN PAKE MATA JANGAN PAKE JIDAT!" ia berteriak kencang ketika salah satu temannya gagal menangkis bola serangan dari lawan.

"MANA BISA MAEN POLI PAKE MATA ANJRIT?! YANG ADA MAH PAKE TANGAN!" Yang merasa diteriaki oleh Fikri membalas.

"WOO.. NGELES MULU LO!"

"Ck, Fikri!! Gue lagi ngomong sama lo!" Tangan Rasya mendarat mulus di lengan atas Fikri, membuatnya mengaduh kesakitan dan langsung mengalihkan semua fokus pada Rasya.

"Kan gue mau bantuin Nadira buat minta maaf ke Darell, lo punya saran tempat yang bagus nggak buat mereka?"

"Ha?"

BARAJA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang