Klik..
Bara meregangkan pergelangan tangannya begitu borgol itu telah dilepas, kakinya melangkah pasti, menghampiri pria berumur pertengahan tiga puluhan ber-setelan hitam-hitam yang telah menunggunya.
Ia duduk di depan pria itu, kedua tangannya terlipat di atas meja.
"There are more?"
Pria itu melepas kaca mata hitam yang bertengger di antara kedua matanya, menatap Bara dengan serius.
"Tuan hanya bertanya, kapan tuan muda ingin keluar?"
Bara menghela nafas, satu tangannya mengucek sudut matanya yang tiba-tiba gatal. Ia kembali menatap pria itu, "Sekarang tanggal berapa?"
"13 April 2021, Tuan Muda."
Bara mengernyit. "2021?" tanyanya dengan nada tak percaya. "Berarti.. aku sudah menghabiskan empat tahun lebih bersantai disini?"
Nada suaranya yang terdengar santai sama sekali tidak menunjukkan bahwa ia tengah menjalani hukuman penjara, sikapnya seolah memberitahukan bahwa ia hanya tengah berlibur di tempat itu.
"Tuan ingin tuan muda segera keluar dari sini."
Tak terpengaruh sama sekali dengan nada serius pria di depannya, Bara mengetuk-ngetuk meja di depannya dengan jari-jarinya.
"Beritahu tuanmu, aku akan memberi kabar seminggu sebelum aku ingin kembali mengambil semua beban yang dia berikan," sahutnya.
Pria itu mengangguk. "Kalau begitu, saya permisi, Tuan Muda."
Begitu pria itu berdiri, Bara mengingat sesuatu. "Tunggu dulu, Sam," panggilnya, membuat Pria bernama Samuel itu kembali berbalik menatapnya. "Apakah kau sudah melakukan semua yang aku katakan bulan lalu?"
Pria itu kembali duduk. "Saya sudah memastikan semuanya sesuai dengan keinginan anda, Tuan Muda."
Bara mengangguk sekilas. "Bagus. Dan jalan lupa, kalau para O'Giano sialan itu ingin menuntut pertanggung jawaban atas meninggalnya putra kesayangan mereka, berikan saja kartu nama tuanmu pada mereka dan pastikan keluargaku tetap aman."
Tepat ketika Samuel menganggukkan kepalanya mengerti, polisi menghampiri Bara, mengatakan jika waktu menjenguk telah habis.
Borgol kembali terpasang di pergelangan tangannya, di sepanjang lorong yang ia lewati untuk sampai di sel, pikirannya melayang jauh.
Bersantai disini, melakukan beberapa pekerjaan yang diperintahkan para polisi itu dan jauh dari peradapan membuat Bara tak ingat jelas berapa ribu menit yang telah ia lalui.
2021...
Kira-kira, bagaimana kabar Rasya?
Ia tertawa geli ketika mengingat seberapa kesalnya Rasya saat ia melarang gadis itu untuk mengunjunginya lagi, dua tahun yang lalu.
Tak ia sangka, Rasya yang keras kepala mau menuruti apa yang ia katakan. Ya.., gadis itu memang tak pernah berkunjung dua tahun ini, seperti keinginan Bara.
Bara menunduk ketika pintu sel penjara terbuka di hadapannya, ia masuk ke dalam, dan saat itulah polisi yang mengawalnya sedari tadi kini melepaskan borgol yang mengunci pergelangan tangannya.
Bara duduk di sudut ruangan, bersandar pada dinding. Berpikir, apa sebaiknya ia kembali sekarang?
-oOo-
A/N:
Ku lihat komentar pada spam next jd ga tega:( Dah dikit aja EP-nya, jangan banyak-banyak nanti gumoh T_TOh iya, Dialog Bara sama Samuel itu aslinya bahasa inggris ya, makanya aku bikin baku.
Aku pengen tau apa yang kalian pikirin setelah baca extra part ini. Tulis di kolom komentar ya >•<
KAMU SEDANG MEMBACA
BARAJA [NEW VERSION]
Teen FictionBara merasa hidupnya terlalu special jika harus dihabiskan dengan masalah romansa dan segala tetek-bengeknya. Selama ini dia merasa cukup hanya dengan teman-temannya, De Dickens. Tapi hidup selalu punya twist-twist kecil disetiap denting waktu yang...