______________________
Hening...
Rumah sakit begitu hening, tak ada yang membuka suara. Diam dan diam tiga orang di sana hanya diam dengan pemikiran masing-masing.
Sunoo duduk di kursi tunggu, Jay berdiri di sebrang lorong berhadapan dengan sunoo, sedangkan tuan park berdiri di dekat pintu.
Sunoo mengalihkan cemas nya dengan membuka ponsel, melihat beberapa pesan dari asisten nya juga beberapa pelanggan butik nya. Membaca semua pesan itu tak membuat sunoo membaik, seakan sesak di dada nya benar-benar membuat nya ingin meledak sekarang.
Rasa sakit, marah, kecewa, khawatir, cemas semua rasa buruk itu bercampur membuat hati dan fikiran sunoo berkecamuk seperti lava dalam gunung berapi aktif.Jay memperhatikan tingkah sunoo, Jay tau jika sedang cemas sunoo akan menggigit kuku jari nya. Sekuat apapun sunoo mengalihkan kecemasan nya Jay akan tetap mengetahui nya.
Pria ber rahang tegas itu menegakan tubuh nya ingin menghampiri si manis namun ayah nya lebih dulu duduk di samping sang menantu.
"Sunoo, aku minta maaf" Ucap tuan park membuat Jay diam mengurungkan niat nya menghampiri sunoo.
Sunoo bingung harus bersikap seperti apa, tak ada yang salah dari mertua nya. Mungkin jika ada yang ingin di sesali itu adalah pernikahan nya dengan sunghoon.
"Tidak ada yang salah dengan ayah, mengapa harus meminta maaf"
"Aku bersalah karna menikahkan mu dengan putra ku. Entah dia masih putra ku atau bukan, dan karna ego ku kau harus menanggung semua ini. Aku sangat menyesal sunoo tolong maafkan aku"
"Jangan menyesal ayah, semua itu sia-sia. Lagi pula aku baik-baik saja. Aku hanya tidak tau apa yang harus ku lakukan kedepan nya setelah ini. Tapi yang terpenting untuk saat ini adalah kesehatan ibu, itu nomor satu jangan fikirkan apapun dulu ayah. Aku baik -baik saja"
Tuan park menghela nafas melihat senyuman simpul sunoo. Masih bisa tersenyum setelah hati nya di hancurkan, sekuat apa menantu nya ini.Salah satu alasan mengapa tuan park begitu menginginkan sunoo menjadi menantu nya dan menjadi bagian dari keluarga nya adalah ini. Sifat nya, karakter nya, cara dia menghadapi masalah, kemandirian nya, kuat mental nya, dan dapat di percaya. Tuan park tidak sembarangan memilih seseorang untuk menjadi bagian dari keluarga nya namun kesalahan terbesar dari tuan park adalah tak menyadari jika sesuatu yang menurut nya sempurna belum tentu di mata orang lain akan sama termasuk di mata sunghoon putra nya.
Ingin rasanya iya mengatakan pada putra nya jika iya tidak bersyukur, namun kembali lagi semua masalah ini berawal dari dirinya.Tuan park menggegam kedua tangan sunoo lalu bersimpuh di kaki si manis. Sunoo terkejut mencoba menahan mertua nya.
Jay tak menahan nya, iya masih melihat apa yang akan ayah nya lakulan setelah ini.
"Katakan sunoo, apa yang kau inginkan, apa yang harus ku lakukan pada anak itu, kau ingin aku memberikan pelajaran apa pada nya"Sunoo mengerutkan kening nya, maksud nya tuan park ingin sunoo memerintahkan nya untuk memberi pelajaran pada sunghoon.
"Tidak ada, aku hanya ingin ibu sembuh setelah itu aku... "
Sunoo menatap Jay sebentar lalu kembali menatap ayah mertua nya."Aku ingin berpisah dengan sunghoon"
Sulit, itu pilihan tersulit bagi tuan park, Jay sedikit terkejut namun iya mengendalikan ekpresi nya. Tuan park sudah di beri mandat oleh keluarga sunoo, akan membuat hidup anak itu selalu dalam kebahagiaan tapi semua itu salah selama ini sunoo tak bahagia. Dan masalah terberat nya iya dan sang istri begitu menyayangi sunoo. Istri nya tak akan menerima ini, tapi kembali lagi jika sunoo bertahan dan di paksa bertahan bersama putra nya yang jelas-kelas tak mencintai sunoo maka anak itu akan hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITION✔
FanfictionPreviously, Sunoo thought that matchmaking was not as bad as other people think. What's more when you are paired with someone you love as well as a family who loves you so much. Namun sunoo melupakan fakta bahwa pernikahan dari sebuah perjodohan itu...