_______________________
"Selamat pagi bibi" Sapa Jungwon ramah, wanita cantik dengan perut buncit itu mencepol rambut nya keatas masih dengan lingerie merah muda yang terpasang begitu cantik di tubuh berisi nya
"Pagi nona" Bibi ma membalas lalu kembali mengerjakan pekerjaan rutin nya di pagi hari
"Bibi ada gula? "
Tanya jungwon sambil membawa dua cangkir di kedua tangan nya"Nona apa yang Anda lakukan? Duduk lah saya akan menyiapkan semua nya" Bibi ma sigap mendekat meninggal kan kompor nya yang masih menyala saat menyadari maksud jungwon
"Tidak apa-apa bibi, aku yang akan siapkan kopi untuk tuan. Bibi masak saja"
Jungwon mengeleng bibir tipis nya sedikit mengerucut dengan alis bertaut hingga bibi ma menjadi serba salah wanita tua itu terlihat khawatir"Nanti anda lelah"
"Tidak bibi, aku biasa melakukan ini"
"Sungguh? " Bibi ma bertanya heran, tubuh nya terlihat begitu rapuh, kulit putih itu dan tubuh mungil jika bukan karna ada bayi di perut wanita muda ini mungkin terlihat sangat mungil. Tapi begitu cantik dengan suara lembut rasanya aneh jika jungwon bisa bertahan bertahun tahun menjadi selingkuhan tuan nya
"Hhh... Aku dulu sering bekerja part time menjadi pelayan, menjadi kasir, dan belajar sedikit membuat kopi. Jadi bibi tidak perlu khawatir"
Bibi ma berkedip terdiam memperhatikan lebih dalam sosok ini, dia rapuh tapi dunia ini menuntut nya untuk menjadi keras
Jungwon terlihat seperti wanita muda yang baik tapi dipaksa menjadi keras pada diri nya hingga mempengaruhi orang lain membuat diri nya sendiri terlihat jahat karna sejujur nya bibi ma tidak akan pernah setuju tuan nya berpisah dengan nyonya lama mereka"Bukan tentang kopi nya nona tapi_"
"Uh lihat air di kuali nya hampir surut bibi" Jungwon kukuh dengan lembut menggiring wanita paruh baya itu untuk kembali memperhatikan pekerjaan nya.
_____
"Selamat pagi kak? "
Sunghoon menghentikan langkah nya di tangga terakhir melirik kearah ruang makan dan melihat jungwon di sana
"Pagi won"
Balas nya tersenyum lalu berjalan menghampiri sosok cantik itu untuk bergabung
Pria itu sudah rapih dengan jas kerja dan sepatu indah yang mengkilap"Duduk lah, ayo sarapan bersama dan ini kopi mu"
Jungwon terlihat bersemangat menyiapkan segala nya untuk Sunghoon. Hal yang tidak pernah Sunghoon rasakan sepanjang pernikahan sebelum nya hanya ada kesunyian, dingin, dan begitu gelap kadang bersitegang untuk mengawali hari nyaTapi sekarang ia bisa merasakan sesuatu yang begitu ia impikan bersama seseorang yang menjadi pilihan nya. Namun semua ini malah menjadi aneh
"Terimakasih, kau membuat nya? " Ucap Sunghoon setelah menyesap kopi nyaJungwon mengangguk semangat
"Bagaimana? ""Ini enak" Dan seberapa bahagia nya jungwon saat mendapat pujian, tangan Sunghoon terangkat memberi elusan di pucuk kepala sebagai hadiah
"Kapan jadwal pertemuan dengan dokter mu won? "
"Besok, kakak akan mengantar ku kan? "
"Hmm... Tentu" Aku akan pulang dari kantor lebih awal
"Terimakasih kak"
Mereka saling melemparkan senyuman penuh kehangatan seperti pasangan yang benar benar bahagia
Meski tidak bertahan lama karna jungwon terlihat terdiam sesaat lalu menatap Sunghoon ragu namun
Pria itu tidak menyadari karna masih sibuk dengan sarapan nya juga ponsel yang terus berdering
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITION✔
FanfictionPreviously, Sunoo thought that matchmaking was not as bad as other people think. What's more when you are paired with someone you love as well as a family who loves you so much. Namun sunoo melupakan fakta bahwa pernikahan dari sebuah perjodohan itu...