_______________________________________
Sunoo menghentikan mobil nya di depan gereja, terlihat mobil putih minhee sudah terparkir di sana jadi dengan sedikit tergesa-gesa sunoo keluar dari mobil.
Di lihat jam di tangan nya sunoo sedikit terlambat karna jalanan yang tiba-tiba macetMinhee bilang akan menunggu nya di depan gereja tapi pria itu tidak ada di sana jadi
Sunoo melangkahkan kaki nya masuk ke tempat peribadahan itu
Sepi meski ini hari minggu, entah manusia masih ingat akan pengaduan nasib nya pada Tuhan atau terlena terus mengejar duniaBegitu hening dan dingin, suara sepatu sunoo begema seiring langkah nya
Mungkin ia harus lebih sering datang kesini
Sunoo duduk di bangku ke empat dari deretan bangku panjang di sana
Apa ia harus berdoa juga, tidak mungkin ia datang dan duduk di rumah Tuhan nya namun tanpa berdoaSunoo hanya menatap lurus memandang seorang pemuka agama yang tengah berbicara serius dengan pria yang akan ia temui
Mata indah sunoo berkaca begitu tenang nya tempat ini dan begitu damainya ketika sunoo duduk di dalam sanaSunoo sabar menunggu lalu melambai tangan dan tersenyum kala pria tinggi dengan rambut pirang di ujung pandangan nya mulai berbalik menatap sunoo
Minhee sedikit terkejut lalu mengatakan untuk menunggu sebentar lagi pada sunoo
Mungkin pria itu sedikit merasa tidak enakSunoo mengangguk seolah menunjukan ia akan senang hati menunggu
Hingga pria itu selesai lalu melangkah mendekati sunoo
"Maaf, apa kau menunggu lama, aku tak sadar kau sudah di sini"Sunoo mendongak lalu berdiri dan melempar senyum
"Tidak apa-apa, aku yang harus nya meminta maaf karna terlambat datang ke sini""Tidak, jangan minta maaf. Ayo pergi kita bicara di luar"
Sunoo mengangguk lalu berjalan beriringan di samping minhee yang terlihat sedikit canggung pada nya
"Apa yang kau lakukan tadi? "
Tanya sunoo basa-basiMinhee berbalik lalu menata sunoo, mereka masih berjalan di taman luas dekat gereja sambil mencari kursi untuk duduk
"Emm... Mungkin pengakuan dosa"Sunoo terkekeh lalu maju selangkah lebih jauh dari minhee hingga menghadang langkah pria tinggi itu
"Apa yang dokter muda taat agama ini lakukan ? ""Ayo tebak" Sambung minhee berdiri berhadapan dengan sunoo di bawah pohon yang gugur dan tanah berlapis rumput
"Salah memberi obat pada pasien mu mungkin, atau mungkin kau... "
"Apa? " Minhee menyatukan kedua alis nya saat menatap ekpresi sunoo yang seolah menunjukan rasa terkejut
"Membuat pasien mu tak tertolong, aku selalu bertanya apa dokter akan merasa bersalah saat gagal menyelamatkan pasien nya"
Sambung sunooMinhee menatap lamat wajah cantik itu, mengapa begitu manis dan sempurna apa benar ia menyukai sosok di hadapan nya kini atau ini hanya sebuah kekaguman semata
"Aku sering merasa bersalah, tapi tidak pernah merasa berdosa karna aku sudah berusaha semampuku untuk menyelamatkan pasien ku"
"Aaa... Kau benar lalu apa? "
Sunoo kembali bertanya dan kini mereka kembali berjalan beriringan"Tidak, bukan pengakuan dosa,aku hanya ingin mendapatkan sedikit petunjuk"
"Petunjuk? " Sela sunoo
Minhee mengangguk
Sunoo masih belum mengerti
"Lalu apa kau mendapatkan nya? ""Aku mendapat keberanian, sepertinya aku tau apa yang harus aku lakukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITION✔
FanfictionPreviously, Sunoo thought that matchmaking was not as bad as other people think. What's more when you are paired with someone you love as well as a family who loves you so much. Namun sunoo melupakan fakta bahwa pernikahan dari sebuah perjodohan itu...