bagian 12

7.5K 1K 308
                                    

















---------------------------------















Klo banyak typo timpuk author nya





Pake cinta ❤😘 seperti biasa yahh yorobun


















Sunoo berjalan di lorong sepi, tak ada siapapun di sana. Itu tempat yang iya cari sedari tadi.
Tubuh mungil itu berjongkok di balik tembok rumah sakit memeluk lutut nya sendiri, bersandar di tembok dengan kuku yang iya gigit kuat-kuat. Bersembunyi ketika menangis mulai jadi kebiasaan nya akhir-akhir ini

Tubuh nya mulai gemetar, iya terisak menangis tanpa suara. Menakup wajah nya sendiri mencoba untuk menutup mata yang mulai berderai
Sunoo memukul dada nya sendiri berharap rasa sesak itu mulai berkurang.

Dua hal yang benar-benar membuat nya kacau, satu keadaan ibu mertua nya, Sunoo ikut merasa bersalah. Jika saja sunoo berterus terang tentang keadaan rumah tangga nya pelan-pelan mungkin ibu mertua nya tak akan terkejut hingga separah ini.

Kedua tidak di pungkiri juga sunoo merasa sakit luar biasa di hati nya ketika sunghoon membawa kekasih nya.siapa orang yang tak hancur saat suami nya terang-terangan mengatakan mencintai orang lain. Padahal sunghoon tau betul bahwa sunoo mencintai nya.

Meski sunoo mengatakan ingin mengabaikan perasaan nya tapi belum tentu perasaan itu hilang dalam waktu sekejap. Tidak mudah menghilangkan  perasaan nya. Mengapa sunghoon tak bisa menunggu, atau jika pun sunghoon  sudah tak tahan dengan nya laki-laki itu bisa bicara dengan diri nya dulu tentang keadaan kekasih nya. Tanpa harus bicara terang-terangan di hadapan ibu nya yang jelas-jelas iya tau betul keadaan nya.

"Sunoo astaga, aku mencari mu" Jay datang, setelah sebelum nya berkeliling rumah sakit mencari sunoo.

Sunoo masih berjongkok tapi iya menutup wajah nya, lalu mengusap kedua mata nya kasar. Jay ikut mensejajarkan diri nya dengan sunoo, melihat sunoo terisak membuat hati nya terhenyak
"Aku mengkhawatir kan mu sunoo"

"Jay, bagaimana ayah apa iya setuju untuk oprasi ibu? " Nada suara sunoo terdengar gemetar dan Jay mendengar itu.

"Tidak ada jalan lain, ayah harus setuju" Jawab Jay sambil mengusap bahu sunoo yang gemetar.

"Sunoo... " Panggil Jay tapi sunoo terus menutup wajah nya. Iya hanya menyembulkan kedua mata nya yang sudah memerah.

"Aku baik-baik saja Jay"

"Tidak, kau tidak baik-baik saja. Jangan sok kuat di depan ku kau tak bisa menipu ku. Jangan menangis sendirian di sini harus nya kau mengajak ku juga payah" Gerutu Jay

Sunoo mulai mengangkat kepala nya, menunjukan wajah basah memerah nya pada Jay. Pria itu tertegun menatap mata sunoo yang belum pernah iya lihat sebelum nya. Tatapan sunoo sangat berbeda dia terlihat hancur dan rapuh

"Jay.. " Gumam sunoo, bibir nya mulai gemetar lagi menahan sesak di dada nya yang tak kunjung mereda.

"Kemari" Jay merentangkan tangan nya

"Menangis lah sekencang yang kau bisa" Lanjut Jay ketika sunoo menghambur ke pelukan nya.
Tangis sunoo pecah lagi untuk ke dua kali nya. Namun kali ini iya tak sendiri, Jay bersama nya menemani nya dan ikut larut bersama nya.

Jay membawa sunoo bersandar di dada nya, mendengar setiap isakan pilu dari si mungil dalam dekapan nya.

"Mengapa.... Mengapa dia tak bisa menunggu, sebentar lagi  setidak nya bicara dulu pada ku dan kita bisa mencari cara lain untuk memberi tau ibu. Tidak seperti ini hiksss" Ucap sunoo tersendat tangis nya sendiri. Wajah nya masih iya tenggelamkan di dada pria di depan nya.

POSITION✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang