Typo? Udah pasrah 👍
_______________________
Sunghoon memijat pelipis nya lalu menyandarkan tubuh nya di kursi kerja nya. Pekerjaan nya semakin hari semakin banyak, atau hanya perasaan nya tapi kepala nya serasa ingin meledak setiap iya berfikir.
Sebenarnya Sunghoon tak perlu berfikir keras setiap hari tapi kini sejak jungwon tinggal bersama nya fikiran nya selalu kalut setiap saat.
Bukan karna cemas pada jungwon tapi sunoo, harus nya iya fokus pada jungwon nya seorang menjaga nya juga bayi mereka tapi seperti di kendalikan sihir yang Sunghoon fikirkan malah seseorang yang tidak iya ingin kan. Harus nya Sunghoon tak perlu berfikir sekeras ini tapi
Mengapa, mengapa dokter itu terus datang pada sunoo padahal yang sakit ibu nya. Harus nya dokter itu lebih sering memberi informasi keadaan ibu nya pada diri nya atau jay kakak nya.
Atau itu hanya akal-akalan dokter itu agar bisa dekat dengan sunoo.
Sunghoon mengacak rambut nya, apa-apa fikiran nya tadi. Tapi iya uring-uringan lagi saat mengingat dokter itu terus menelpon sunoo pagi siang malam bahkan mengirim makanan, bunga heyy itu berlebihan
Sunoo masih istri nya.Jujur saja Sunghoon mulai terganggu, sebelum nya sedikit menjadi pemikiran saat jay dekat dengan sunoo lalu sekarang di tambah dokter kaku itu
"Aishh sial" Umpat nya lalu pergi keluar dari kantor nya.
"Jangan pedulikan dia, fokus lah pada jungwon hoon" Gerutu nya pada dirinya sendiri.
Iya butuh hiburan sekarang, ini jam pulang nya bekerja mungkin sedikit minum akan membuat nya mengalihkan fikiran nya.
Sunghoon menghentikan mobil nya di basement sebuah club malam. Bukan nya mencari hiburan kepala nya malah berdenyut nyeri, sudah lama iya tak masuk ketempat seperti ini sejak menikah dengan sunoo. Rasanya asing lagi, tak terbiasa dengan suara berisik dan lampu kerlap kerlip benar-benar membuat nya pening.
Masih dengan baju kantor nya, sunghoon melangkah semakin dalam, menerobos orang-orang yang menari mengikuti musik
Mencari kursi yang kosong untuk duduk tepat di depan meja bartender.Mengacungkan satu jari sudah membuat bartender muda itu mengerti lalu memberikan satu gelas minuman untuk Sunghoon.
Di selang minum mata sayunya memutar menyitari isi ruangan yang semua nya orang asing.Dua wanita cantik di sudut ruangan bertemu tatap dengan Sunghoon seolah tertarik ingin mengoda dua wanita itu melangkah mendekat namun Sunghoon menggeleng menunjukan bahwa iya tidak ingin di ganggu siapapun.
Sunghoon hanya butuh minum, itu sudah cukup. Kepala bagian belakang nya mulai memberat padahal baru tiga gelas
"Terimakasih" Ucap Sunghoon pada bartender itu sebelum pergi, iya takut tidak bisa pulang jika terlalu mabuk
Sunghoon melangkah pergi, baru dua langkah bahu nya menabrak bahu seseorang."Maaf"
"Sunghoon"
Sunghoon terkejut, merasa nama nya di sebut iya menatap pria yang baru di tabrak nya."Heeseung hyung"
"Sudah lama tak bertemu hoon"
"Ah iya apa kabar hyung? " Tanya Sunghoon sedikit canggung.
"Aku baik, sepertinya kau juga baik. Mau mengebrol hoon, sudah lama kita tidak bicara sejak lulus SMA. Wahh kau tampak hebat"
"Tentu" Sunghoon mengangguk lalu duduk kembali di sofa. Sebenarnya Sunghoon merasa sangat canggung pada senior nya itu karna permasalahan mereka di masa lalu katakan saja sunghoon merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITION✔
Fiksi PenggemarPreviously, Sunoo thought that matchmaking was not as bad as other people think. What's more when you are paired with someone you love as well as a family who loves you so much. Namun sunoo melupakan fakta bahwa pernikahan dari sebuah perjodohan itu...