Typo? BIASALAH.....
________________________________
Sunoo duduk merenung di sofa kecil tepat di balkon kamar nya. Tiga hari berlalu sejak hari itu di mana lagi-lagi iya tak bisa mengikuti kata hati nya.
Tega sekali sunoo pada diri nya sendiri, kembali berlaku lampah seolah semua nya baik-baik saja.
Ayah mertua nya menyuruh nya untuk pulang, beliau ingin menghabiskan waktu nya merawat istri nya di rumah sakit. Dan Jay tak jadi pergi, pria itu harus mengurus dua perusahaan sekarang. Milik ayah nya juga milik nya meski harus dari jarak jauh.Sunghoon, pria itu sibuk bolak balik rumah sakit, rumah jungwon dan sesekali pulang ke rumah untuk begadang semalaman mengerjakan proyek nya. Sunoo benar-benar tak peduli setiap kali mengingat pria itu hati nya selalu kelu dan merasa sesak, bersikap masa bodo harus sunoo biasakan jika ingin hidup satu atap lebih lama dengan sunghoon
Rumah ini kini sepi, tak ada siapapun hanya ada sunoo sendirian dengan segala pemikiran nya.
Ponsel sunoo berdering, menujukan nama dokter kang di sana.
Sunoo lebih sering bertanya kondisi ibu mertua nya pada dokter itu sekarang. Mereka juga mulai bercerita banyak hal sejak pertemuan kedua mereka.
"Hallo.. "
"Dua hari lagi oprasinya akan di lakukan"
Sunoo menghela nafas lega
"Syukurlah""Ini jam makan siang, mau mengobrol? "
Tawar minhee, mereka sudah tak ada kecanggungan lagi setelah tau beberapa hal satu sama lain. Berbagi cerita tentang masalah nya. sunoo rasa itu tidak buruk. Iya jadi merasa masalah tak selalu ada pada diri nya sendiri namun setiap orang lain pun memiliki nya."Ya tentu, di cafe vegetarian 15 menit lagi"
"Aku akan menunggu mu" Telpon itu berakhir. Sunoo menghela nafas lalu pergi memasuki kamar nya untuk bersiap-siap.
Mungkin aneh jika sunoo dan minhee bisa jadi se dekat itu tapi setelah mereka berbagi cerita, mereka bisa lebih saling menguatkan sebagai seorang teman dalam menghadapi masalah.
Sunoo adalah tipe orang yang susah di dekati, akan sangat tertutup bagi orang baru. Sedikit sulit membuka sebuah pintu dalam diri nya untuk membiarkan seseorang yang asing untuk masuk dalam hidup nya. Tapi setelah mendengar cerita hidup dokter muda itu. Sunoo mulai berfikir jika dia butuh seseorang entah itu orang asing atau keluarga nya tapi tidak semua hal bisa di lakukan sendirian.Sunoo tidak menyangka jika minhee satu alumni dengan nya, iya pernah masuk di sekolah SMA yang sama. Minhee di tinggal pergi ayah dan ibu nya saat usia nya 13 thn dan dua thn lalu iya baru saja kehilangan kekasih nya karna kelainan jantung yang di idap sejak lahir.
"Aku merawat nya, aku tau dia tak akan bertahan tapi aku tetap memaksa untuk melakukan oprasi besar dan itu gagal dia tiada. Satu thn lebih aku menyalahkan diri ku atas kepergian nya"
Ucapan lirih itu benar-benar membayangi sunoo. Di tinggal pergi selama nya oleh orang yang kita cintai berkali kali ketika kita belum siap akan itu. Sunoo amat mengerti perasaan itu, karna iya juga di tinggal pergi oleh ayah kandung nya saat usia nya 10 thn. Karna itu sunoo selalu takut akan kata kematian. Bukan iya takut mati tapi iya takut orang yang iya sayangi pergi di renggut oleh kematian yang kapan saja bisa datang.
Bell pintu cafe berbunyi, sosok manis dengan pakaian berwarna pastel menenangkan itu berjalan masuk dari pintu kaca bening di sana.
Suasana cafe sangat sepi, hanya ada 3-5 orang di dalam sana. Karna waktu makan siang masih lebih awal.
Mata tajam setajam rubah itu memutar menyitari area cafe mencari sosok yang tengah iya cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITION✔
FanfictionPreviously, Sunoo thought that matchmaking was not as bad as other people think. What's more when you are paired with someone you love as well as a family who loves you so much. Namun sunoo melupakan fakta bahwa pernikahan dari sebuah perjodohan itu...