"Apa kau nyaman di sini? " Tanya sunghoon lembut menatap sang pujaan hati yang duduk berhadapan di meja makan
Mata kucing jungwon terangkat pupil nya melebar saat tangan besar sunghoon mengusap lembut pipi gembil nya"Apa aku perlu mencari tempat tinggal baru untuk mu? " Tawar sunghoon lagi, ia hanya takut jika jungwon malah merasa tertekan saat tinggal di rumah nya
Jungwon menggeleng pelan, menggegam jemari sunghoon yang berada di pipi nya, membawa nya turun di meja lalu mengelus nya
"Tidak, tidak perlu aku baik-baik saja kak tapi mungkin tinggal di apartemen ku yang dulu itu lebih baik"Mata sayu sunghoon meredup, memperhatikan mahkluk cantik di depan nya, menyusuri setiap lekuk wajah pujaan hati nya lalu turun menatap perut si manis yang sudah terlihat lebih berisi. Sunghoon jadi khawatir jika membiarkan jungwon tinggal di tempat nya yang lama, lingkungan nya cukup kumuh dan kurang aman tentu pria ini tak akan membiarkan itu
"Tapi aku tidak bisa membiarkan mu tinggal di sana lagi, tempat nya tidak aman untuk mu dan bayi kita"
Jungwon tersenyum haru, kala Sunghoon menarik nya, membawa tubuh itu dalam pangkuan membiarkan pria nya memeluk nya begitu hangat, dan betapa senang nya jungwon saat Sunghoon mengusap perut nya begitu perhatian rasanya menyenangkan
Jungwon sangat mencintai Sunghoon meski ada sunoo di antara mereka tapi selama Sunghoon masih mengahadap pada nya dan tak ada yang berubah dari perlakuan pria itu pada nya ia sudah cukup dengan itu
Terdengar sedikit jahat tapi semua orang memiliki porsi kebahagiaan nya sendiri-sendiri lalu apa salah nya jika jungwon juga mencari kebahagiaan nya
Jungwon tak memiliki apapun yang dia miliki hanya Sunghoon meski Sunghoon memang tak sepenuhnya menjadi miliki nya namun hati pria ini masih bersama nyaSuara kekehan dari dua orang di dapur itu membuat langkah seseorang terhenti di ujung pintu, mata sipit rubah nya meredup kala menyadari area dapur tidak kosong, tangan lentik nya tengah menggenggam gelas kosong
Sunoo sedang haus, dan suasana rumah sepi seperti biasanya
Namun saat kaki nya menapak di teras dingin area dapur rasa haus nya raib, tenggorokan nya terasa tercekat lalu iya kembali meletakan gelas nya memilih berbalik menunda niat nya, mungkin haus nya akan iya tunda sebentar lagi"Heyy!! "
Sunoo terkesiap.
"Aishh jay" Sunoo mengumpat dengan nada berbisik"Ada apa? " Tanya jay bingun dengan suara yang cukup keras, membuat sunoo menahan nafas merutuki jay berkali-kali dalam hati
"Ini rumah jay, bisakah kamu bicara lebih pelan. Aku di depan mu cukup bertanya dengan lembut saja aku mampu mendengar nya" Sunoo menghela nafas lalu tersenyum dengan bercampur rasa jengkel
"kalian di sini? " Suara dingin Sunghoon terdengar dari lorong dapur sedikit bernada terkejut bersamaan dengan tubuh nya yang mulai berjalan mendekat menatap jay dan Sunoo bergantian
"Ayah menghubungi ku, jadi aku akan menemui nya di kantor, Tapi mobil ku masih di perbaiki jadi aku ingin pinjam mobil pada nyonya besar" Jelas jay menunduk menatap wajah sunoo yang entah menatap apa di bawah sana, tidak berbalik menatap Sunghoon atau jay di depan nya
Sunghoon berjalan semakin mendekat"Ini" Sunoo hanya memberikan kunci mobil nya tanpa banyak bicara lalu beranjak pergi
"Kau tidak ada jadwal apapun kan hari ini? " Tanya jay memastikan sambil menatap punggung sunoo yang menjauh
"Aku ada janji dengan seseorang tapi dia bisa menjemputku nanti jadi bawa saja mobil nya"
"Janji dengan siapa? " Kini sunghoon yang bertanya pria itu menatap sunoo penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
POSITION✔
FanfictionPreviously, Sunoo thought that matchmaking was not as bad as other people think. What's more when you are paired with someone you love as well as a family who loves you so much. Namun sunoo melupakan fakta bahwa pernikahan dari sebuah perjodohan itu...