bagian 23

7.9K 1.1K 742
                                    


















Typo? Kapan-kapan di benerin lah😩
__________


















"Aku sudah pernah mengatakan ini, jangan menemui ku lagi"

"Aku tidak bisa, bagaimana mungkin aku mengabaikan mu jungwon"

"Sshh jangan sebut nama ku" Ucap Jungwon setengah berbisik
Lalu segera merapihkan topi dan masker yang ia kenakan

Pria di depan nya hanya menghela nafas lalu menyandarkan punggung nya di kursi caffe
Menatap menyitari isi caffe yang cukup ramai hingga percakapan mereka tidak mungkin di dengar orang-orang yang sibuk dengan diri mereka sendiri

Mata kelam hitam nya kembali fokus pada sosok manis yang duduk gelisah di depannya bahkan makanan dan minuman di depan nya tak tersentuh sedikitpun
"Aku mencemaskan mu won"

Jungwon memutar bola mata nya malas
"Aku baik-baik saja. Sunghoon menjagaku dengan sangat baik dan kau tidak perlu khawatir oke"

Pria si pemilik mata kelam itu menatap jungwon sendu, lalu membenarkan posisi topi yang di kenakan nya
Merasa sedikit bersalah pada si manis ini karna membawa nya pergi terburu-buru tapi sungguh ia sedang di landa rasa rindu meski jungwon terus melarang nya untuk bertemu rasanya itu tidak mungkin memperhatikan si manis ini terus dari jauh tak bisa mengobati kekalutan nya

"Aku tau, Sunghoon sangat menjagamu. Tapi rasa cemas ku wajar bukan aku hanya ingin bicara dengan mu mendengar suara mu sebentar saja" Suara lembut pria itu membuat jungwon sedikit melunak dan membiarkan pria itu menarik tangan nya, mengelus nya lembut lalu mengecupnya penuh kasih sayang dan kehati-hatian.

"Cukup kak ini berlebihan, kau harus menyadari batasan mu" Ucap jungwon menarik lengan nya membuat pria di depan nya tersenyum lirih

Batasan.
Sejak kapan mereka memiliki batasan mengapa mencintai seseorang harus sesulit dan se menyakitkan ini

"Aku fikir kita sudah tak memiliki batasan lagi" Pria itu berucap lalu menatap perut jungwon yang terlihat lebih besar

Jungwon tercekat lalu memalingkan wajah nya
"Tolong jangan mengingat nya lagi, itu adalah kesalahan. kita sudah sepakat bukan"

Pria itu terdiam memandang jungwon penuh puja
Jika saja diri nya tak punya hati mungkin kesepakatan itu tak akan mengganggu nya dan ia akan memilih pergi
Tapi ia tidak bisa

"Apa kata dokter? " Tanya pria itu mengalihkan pembicaraan lalu menatap kembali perut jungwon

Jungwon menghela nafas lalu menyentuh perut nya
"Dia sehat dan tumbuh dengan baik kau tidak perlu cemas. Aku sudah bilang jangan fikirkan tentang bayi ini lagi kak lupakan semua nya aku mohon. Dan jangan ganggu aku lagi"

"Bagaimana bisa aku melupakan nya, bagaimana bisa aku tak memikirkan nya, bagaimana bisa aku mengabaikan nya won. Aku punya hati dan aku bukan pria bajingan tentu aku cemas"
Pria itu mulai menaikan nada bicara nya namun tetap terdengar begitu halus

"Kak jangan berdebat. Apa kakak tidak bisa seperti pria di luar sana mereka bisa melupakan kesalahan mereka dan menjalankan hidup nya kembali seperti biasanya. Aku tidak menuntut apapun dari mu yang harus kau lakukan kak hanya lupakan aku dan bayi ku"

"Justru karna itu won, karna kau tidak menuntuk apapun sedangkan bayi di perut mu itu adalah darah daging ku dia anak ku"
Pria itu kembali meninggikan suara nya membuat jungwon menatap nya terkejut lalu menghela nafas nya kasar

"Cukup kak!!, jangan membahas ini lagi kita sudah menyepakati ini bersama bukan. Jangan katakan apapun dan semua akan baik-baik saja Sunghoon menyayangi bayi ini dan kakak hanya perlu berbalik dan menjalani hidup mu seperti biasanya"

POSITION✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang