20

12.7K 1K 67
                                    



~Enjoy it guys~

Zafran menegak minuman kaleng bersodanya sembari menatap jendela. Musim hujan belum juga berakhir. Bahkan di waktu sepagi ini tetesan air sudah membasahi pelantaran apartemen. Ia sedikit melirik kebawah dimana beberapa orang hilir mudik dengan jas hujan serta payung mereka.

"Kenapa kau berdiri disitu?" Suara itu menyadarkan Zafran. Ia membalikkan badan menatap kearah lawan bicara.

"Hanya menikmati suasana pagi." Jawab Zafran.

"Kau akan berangkat bekerja? Sepagi ini?" Tanya Zafran. Ia melirik kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul enam pagi.

"Seingatku kau masuk kerja jam delapan." Lanjut Zafran. Ia melangkah kearah lemari pendingin. Mengambil kaleng bersoda lainnya lalu mengulurkan kearah lawan bicara.

"Ada beberapa urusan yang harus ku selesaikan." Jawab Chan.

Ia menegak sodanya hingga tandas lalu melemparnya ke tempat sampah.

"Gocha!" Serunya saat kaleng soda itu berhasil masuk ke tempat sampah dengan sempurna.

"Kau tidak sarapan dulu kak?" Tanya Zafran.

"Tidak. Aku sudah terlambat." Jawab Chan dengan menggendong tas gitarnya lalu melangkah pergi setelah membenarkan tali sepatunya.

"Aku berangkat." Pamit Chan membuka knop pintu tanpa menoleh ke belakang.

🌠🌠

Sudah tiga hari Zafran hidup bersama empat teman barunya; Halvi, Kai, Sean, dan Chan. Membuatnya kurang lebih mengetahui seluk beluk kenapa mereka akhirnya bisa tinggal satu atap.

Flashback part 19 On

Malam itu, setelah mereka berlima selesai makan malam. Zafran dan Kai mencuci seluruh peralatan makan yang telah digunakan. Diselingi canda tawa serta cerita yang membuat kegiatan sederhana itu menjadi bermakna dan tidak terasa.

Sudah lima menit berlalu setelah mereka menyelesaikan acara mencuci bersama, Kai pamit untuk ke kamar terlebih dahulu. Sedangkan Zafran memilih duduk di sofa dengan kedua tangan memegang cangkir berisi teh hangat.

Bukan tanpa alasan ia memilih duduk di sofa sembari melihat acara di televisi tabung itu. Tetapi, karena memang dirinya sengaja menunggu Sean dan Halvi yang sedari tadi belum juga pulang.

Cklek

Suara pintu menyadarkan Zafran dan secara reflek membuatnya menoleh ke belakang. Sean dan Halvi datang dengan membawa kantong plastik berwarna hitam dan sukses membuatnya penasaran dengan isi di dalamnya.

"Aku ke kamar." Ucap Sean berjalan melewati sofa.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Halvi. Ia duduk di sofa bagian lain, meletakkan barang bawaannya diatas meja.

"Aku menunggu kalian. Alasan lainnya karena aku juga tidak bisa tidur." Jawab Zafran yang dibalas anggukan oleh Halvi.

"Aku membawa jajanan." Ucap Halvi. Ia membuka kantong lalu mengeluarkan seluruh isinya.

Manik Zafran tidak beralih ke semua jajanan yang sudah tersaji diatas meja. Bukan sombong, tapi seumur hidup dirinya tidak pernah makan jajanan yang biasa dijual di pinggir jalan.

"Makanlah." Ucap Halvi menawarkan dengan gerakan dagunya sedangkan mulutnya sudah sibuk mengunyah makanan.

Zafran mengambil salah satu makanan lalu memasukkan ke dalam mulut dengan pelan. Mengunyahnya sembari mengecap rasa dari makanan itu. Setelahnya ia tersenyum, makanan itu enak.

ZAFRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang