~ Enjoy it guys~
Aku gak tau part ini bakal mellow apa gak tapi semoga bisa dapet feelnya.
Btw aku suka kalo kalian teror nanyain kapan updatenya. Bukan berarti aku gak menghargai dengan aku makin males update tapi aku ngerasa seneng karena kalian excited sama cerita ini huhu. Makasih banyak untuk semua dukungannya...
Terhitung lima hari sejak kepulangannya ke mansion, Zafran baru menginjakkan kakinya kembali ke lantai dasar mansion setelah terkurung di kamarnya 24 jam penuh. Papanya pergi ke kantor sejak pagi tadi menurut informasi yang didapat dari Ervin, jadi dirinya ingin memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.
Zafran membawa tungkai kakinya kearah perpustakaan. Laki-laki itu tersenyum saat beberapa maid atau bodyguard menyapanya saat berpapasan. Disampingnya ada Ervin yang setia menemaninya.
"Mama dimana Paman?" Tanya Zafran saat mereka sudah masuk kedalam perpustakaan dan Ervin menutup pintu berdaun ganda itu, bermaksud agar orang lain tidak mendengar pembicaraan mereka.
"Apa Tuan Muda ingin saya pertemukan dengan Nyonya?" Tanya Ervin menawarkan.
Zafran menggeleng lalu berucap "Tidak perlu, aku akan menemui mama sendiri."
Zafran melangkahkan kakinya semakin jauh menuju rak-rak raksasa yang berdiri. Jika rencana kaburnya dari mansion bermula ditempat ini, maka ia juga harus mengakhirinya ditempat yang sama.
Zafran duduk di sofa berwarna biru laut dengan membawa buku note dengan pena ditangannya. Melirik sebentar kearah Ervin yang duduk dihadapannya lalu membuka buku yang dibawanya dan berakhir dengan pena yang menari lincah diatas kertas itu.
Setelah sepuluh menit berkutat dengan kegiatannya Zafran merobek bagian kertas yang ada didalam buku itu, melipatnya menjadi bentuk yang lebih kecil lalu memasukkannya ke dalam amplop berwarna hitam.
"Paman kau bisa membantuku?" Tanya Zafran.
"Tentu Tuan Muda." Jawab Ervin tanpa ragu.
"Antar amplop ini ke tempat pengiriman barang. Aku sudah menuliskan alamat dimana barang itu harus dikirim. Kau harus pergi saat ini juga dan aku akan pergi menemui mama." Ucap Zafran memberikan strategi rencananya.
"Baik Tuan Muda, akan saya laksanakan." Kata Ervin.
"Terima kasih banyak, aku mempercayaimu." Zafran memberikan amplop hitam itu kearah Ervin yang langsung disimpan di saku jas pria itu.
"Kembalilah sebelum papa pulang." Peringat Zafran mengingatkan.
"Baik Tuan Muda." Balas Ervin.
🌠🌠
Zafran dan Ervin keluar dari perpustakaan lalu berjalan kearah ruang keluarga saat mereka menemukan kehadiran Leona yang tengah duduk santai membaca sebuah majalah tabloid.
"Ma." Sapa Zafran pelan. Laki-laki itu mengambil duduk disebelah sang mama.
Saat dirasa tidak mendapatkan jawaban dan Zafran dapat menyimpulkan jika mamanya masih kecewa dan marah kepadanya. Saat itu juga Zafran memberikan sinyal kepada Ervin untuk segera pergi melaksanakan perintahnya.
"Paman, aku ingin berbicara dengan mama. Aku akan memanggil paman jika aku membutuhkan sesuatu." Ucap Zafran.
"Baik Tuan Muda." Jawab Ervin.
"Permisi Nyonya Leona, Tuan Muda." Pamit Ervin lalu beranjak pergi.
🌠🌠
Zafran menatap kepergian Ervin yang berjalan menjauh lalu kembali menatap mamanya yang tidak bergeming. Dirinya menghembuskan nafas lalu mencoba merangkai kalimat yang sudah disiapkannya sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFRAN
Teen FictionNamanya Zafran Aciel. Sangkar emas yang diciptakan keluarganya telah mengurung laki-laki itu selama 16 tahun. Peraturan dan larangan selalu menghantuinya 24 jam. Semua kegiatannya sudah tertulis dengan rinci, jelas, dan akurat tanpa ada bantahan. Si...