Maaf jika harus menunggu cerita ini untuk waktu yang lama😊⚠️ Aku gak jadi pake "gua, lu" untuk cerita ini. Jadi percakapan antara Zafran dan Halvi kemarin udah aku ganti jadi "aku, kau". Sekian💖 maaf atas ke-labilan ku ini wkwk
🎄 Yang mau ikutan Give Away bisa cek di ig:dialogsirius_ yaa😄
~Enjoy it guys~
Zafran menegak air di dalam botolnya dengan tandas. Menutup tutupnya lalu melempar ke tempat sampah dengan tepat sasaran. Tangannya meraih sebuah handuk yang terletak diatas kursi. Mengusap peluh yang membahasi dahi serta lehernya.
"Tuan Muda ingin mandi atau makan terlebih dahulu?" Suara Ervin membuat Zafran menoleh kearah pria itu. Ia terdiam untuk beberapa detik mempertimbangkan tawaran yang diberikan oleh asisten pribadinya.
"Mandi." Jawab Zafran singkat. Ia membawa tungkai kakinya ke dalam mansion disusul Ervin yang mengikuti di belakang.
"Kamu sudah selesai berolahraga?" Suara itu membuat langkah Zafran berhenti. Ia menoleh ke sebelah kiri dimana sang mama sedang sibuk di dapur.
"Iya. Aku akan mandi setelah ini." Jawab Zafran mengangguk. Dirinya harus menuruti perintah dari Dokter Yuda untuk berolahraga rutin.
"Mama membuat kue?" Tanya Zafran penasaran saat Leona memecah beberapa butir telur lalu mencampurkannya dengan bahan yang lain.
"Ya. Kau suka?" Tanya Leona melirik sekilas kearah Zafran sebelum fokus kembali pada aktivitasnya.
"Setelah mandi aku akan turun kemari dan mencoba kuenya." Jawab Zafran.
🌠🌠
Zafran menyantap kue buatan sang mama dalam diam. Diam-diam pula laki-laki itu sudah menghabiskan setengah dari satu kotak berukuran medium yang tadi diberikan oleh Leona.
Matanya menatap lurus kearah televisi yang menyiarkan berita yang terjadi di dalam negeri. Korupsi. Menjadi sebuah perbincangan hangat yang akhir-akhir ini semakin marak dilakukan oleh orang-orang berpangkat tinggi.
Zafran tidak habis pikir kenapa orang-orang serupa dengan tega mengambil hak orang lain. Apa orang tersebut masih kekurangan uang dan mengalami kesulitan ekonomi? Rasa-rasanya alasan itu terdengar tidak bisa diterima akal. Tentu saja, orang berpangkat tinggi juga mempunyai pendapatan yang tinggi pula. Begitu kan seharusnya?
"Hai." Suara itu membuat Zafran menolehkan kepalanya kebelakang.
Ansel berjalan dengan setelan jasnya berwarna maroon. Ia menyerahkan tas kerja miliknya kepada maid yang berdiri di posisi terdekat.
"Hai." Balas Zafran setelah kakaknya berhasil duduk di samping kanannya.
"Merasa lebih baik hari ini?" Tanya Ansel. Ia mengusak rambut Zafran pelan.
"Ya." Jawab Zafran singkat dengan senyuman terulas di bibirnya.
"Kamu sedang melihat apa?" Tanya Ansel penasaran. Kini pandangannya teralih kearah televisi.
"Korupsi." Jawab Zafran singkat.
"Ah. Itu memang harus dibasmi." Ucap Ansel berkomentar.
"Aku ingin bertanya." Kata Zafran. Ansel menoleh kearah adiknya lalu mengangkat sebelah alis.
"Bertanya apa?" Tanya Ansel penasaran.
"Kenapa mereka melakukan korupsi?" Tanya Zafran.
"Karena mereka ingin memiliki lebih banyak uang?" Tanya Ansel tidak yakin. Dirinya juga tidak mengerti alasan mengapa orang-orang melakukan korupsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAFRAN
Teen FictionNamanya Zafran Aciel. Sangkar emas yang diciptakan keluarganya telah mengurung laki-laki itu selama 16 tahun. Peraturan dan larangan selalu menghantuinya 24 jam. Semua kegiatannya sudah tertulis dengan rinci, jelas, dan akurat tanpa ada bantahan. Si...