'Apa aku salah biacara? Ah mulutku ini tidak ada remnya! Sialan!'
[ - Kecerdasan -4 -]
Total
Kecerdasan : 76 - 4 > 72'Heiiiiii aku hanya salah bicara kenapa kecerdasanku yang berkurang?!'
"M-maaf, lupakan saja. Aku hanya asal bicara. Hehe.." Ujarku tersenyum canggung.
Maid itu menggeleng. "Tak apa nona, hanya saja, memang sejak awal resto ini sepi pengunjung. Saya tidak tahu kenapa tapi, dari pendapat orang-orang, resto ini memang tidak punya daya tarik karena hanya menjual makanan manis. Karena sekarang ini tren bangsawan adalah makanan rendah gula."
Aku mendengarkan. "Lalu, kenapa kau tidak menjual menu makanan lain?"
Dia menggeleng lagi. "Saya tidak berniat untuk itu. Sejak awal resto ini di buat karena impian saya sejak kecil. Saya menyukai makanan manis, jadi saya bermimpi membuat resto dengan tema itu. Juga nama resto ini 'Sweet Apree'. Dan lagi, makanan manis di sini hanya sedikit yang menjualnya. Saya tidak ingin makanan ini tergeser namanya dari makanan mewah lain."
Aku mengangguk lalu memandang keluar. Memang benar, tidak banyak pedagang yang menjual makanan manis di sini.
Aku kembali menatap maid. Sepertinya aku punya sedikit ide untuk resto ini, bagaimana pun juga aku harus memperbaiki status 'Kecerdasan' ku!. Tapi...
"Apa aku boleh membantu?"
Maid itu tersentak. "M-maksud nona?"
"Ya, aku mempunyai beberapa ide tentang hal ini. Mungkin ini akan sedikit membantu. Tapi aku tidak yakin."
"Apa itu?"
"Kita buat menu baru. Menu yang manis juga tidak"
"Apa?"
"Kita buat... Tortila apel" aku tersenyum miring.
Maid itu tampak bingung. Aku tersenyum
"Boleh pinjam dapur resto? Mari kita bereksperimen" Aku bangkit sebelum maid itu menjawab.
"Ah benar, siapa namamu?"
"S-saya, Hani, Hani Foute"
"Salam kenal Hani. Mari kita mulai."
[ - Quest pilihan - ]
Membantu resto Sweet ApreeHadiah : ?
Aku mendobrak pintu- eh tidak maksudku, aku membuka pintu dapur resto. Di lihat seorang koki dan dua maid terkejut. Mereka terlihat kebingungan.
"Permisi, apa kalian bisa meminjamkan dapur ini sebentar?"
"Apa? Ya.. tentu tapi.. untuk apa?" Tanya seorang wanita paruh baya yang memakai seragam resto. Sepertinya dia pemilik resto.
"I-ibu, nona ini ingin membantu resto kita, apa boleh?"
Wanita itu tampak kebingungan. Karena sudah di beri izin aku langsung menuju TKP, maksudku dapurnya.
"Pak koki, apa di sini ada apel?"
"A-apa? Ya tentu saja." Ujar pak koki.
"Bagus. Hani kau bisa membantuku?"
"Y-ya?"
"Carikan bahan ini" Aku memberikan secarik kertas pada Hani. Kertas itu berisi bahan untuk membuat kulit tortila.
Hani menerimanya. "Baik". Dia langsung pergi mencarikan bahan. Aku bersiap dengan apel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroin Of Emores 【END - TERBIT】
Fantasy[ BEBERAPA PART TERAKHIR DIHAPUS UNTUK KEPERLUAN PENERBITAN ] Naomi Ryunei, seorang manager kantor biasa pada umumnya, kini dia berusia dua puluh satu tahun. Kaya, pinter, cantik bah, banyak lagi dah kelebihannya. Namun, keluarganya tidak memperlaku...