Tara POV
Lima bulan berlalu dengan cepat setelah aku bertemu ke tujuh makhluk suci, tekad untuk belajarku menambah. Entahlah kenapa aku jadi seperti ini. Kalian tahu? Aku sudah mempelajari tiga elemen dalam satu hari! Sekarang aku sudah menguasai tujuh elemen. Air, api, tanah, angin, petir, es, dan alam. Wah.. hebat kan.. piks aku jadi OP, hehe
Sore ini, perhatianku terfokus pada elemen Cahaya. Sudah puluhan kali aku mencoba elemen ini, puluhan kali juga aku gagal menguasainya. Dan juga, entah kenapa layar game ini terus memberikanku quest untuk elemen ini. Seperti sekarang...
[ - New Quest - ]
Kuasai Elemen Cahaya'bagaimana caranya? Aku sudah mencobanya berkali-kali'. Batinku kesal.
'Apa ada yang aku lewatkan? Tidak... Aku sudah benar, dari mantra ataupun daya konsentrasiku. Apa manaku tiba-tiba hilang?'
Aku mencoba elemen air untuk memastikan keberadaan manaku. Bisa kok, gelembung air muncul di telapak tangan bahkan sebelum aku mengucapkan mantra.
Plop!
Aku menghilangkan gelembung air. Lalu duduk bersila. Memejamkan kedua mata dan konsentrasi. Aku masih bisa merasakan mana dalam tubuhku. Lalu apa yang salah?. Aku membuka mata kembali. Memandang jendela game berisi tulisan buku sihir yang diberikan Elisha padaku.
'Akan aku tanyakan ini'
Aku bangkit keluar dari kamar. Turun dari tangga dengan hati-hati. Aku melihat sekitar.... Eh? Kenapa tidak ada orang di sini?
Aku menuruni anak tangga terakhir dan menoleh ke sana ke mari. Aku mencari mereka di setiap sudut tempat. Kamar mereka, dapur, ruang tamu, kamar mandi, halaman belakang rumah, depan rumah, samping rumah, sampingnya lagi, sampe di atap rumah pun kucari, ga ada seorang pun di rumah ini.
Aku duduk di sofa dengan meja kecil di depannya. Menyandarkan diri. Lelah bro, kaki pendek cari orang segede gaban sampe keliling rumah tiga kali.
'Cih, mereka kemana sih?! Ninggalin anak kecil sendirian di rumah, untung saja jiwaku sudah dewasa.'
Aku menghela nafas sebal. Aku membuka layar gameku, melihat-lihat hal lain selain elemen cahaya yang buat otak panas.
Semua ada dalam layar ini, cara melakukan, sampai sejarah. Hal yang membuat aku repot hanya elemen cahaya itu, sejarah elemen itu bahkan tidak sampai setengah halaman, hanya tertulis 'Elemen dari karunia sang makhluk suci' selesai. Hanya itu, tidak ada penjelasan yang lain.
'Aku penasaran'
"Reading"
[ - Reading - ]
Buku sihir Level 5
Sejarah sihir
Buku fiksi -Novel Pleading to the Obscure Moon -
Berlatih PedangItu adalah daftar buku yang aku baca.
"Baiklah.. aku akan mempelajari yang lain, mungkin sihir membuat benda? Atau yang lain" Aku menekan pilihan pertama, Buku sihir level 5, seketika layar memperlihatkan tulisan panjang, aku menggeser layar menggunakan telunjukku mencari bagian buku yang belum aku baca. Jangan remehkan aku, jika aku sungguh-sungguh, aku bisa mengingatnya lebih cepat. Mungkin dalam sekali baca?
Hingga berjam-jam telah berlalu. Kini waktu menunjukkan pukul sembilan malam, tidak terasa emang. Yang aku khawatirkan adalah..
"KENAPA MEREKA BELUM KEMBALI?! INI SUDAH MALAM DAN KALIAN MEMBIARKAN ANAK KECIL SENDIRIAN DI SINI?!" Aku sebal, mereka belum juga kembali. Dan paling merepotkannya lagi, aku lapar..
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroin Of Emores 【END - TERBIT】
Fantasia[ BEBERAPA PART TERAKHIR DIHAPUS UNTUK KEPERLUAN PENERBITAN ] Naomi Ryunei, seorang manager kantor biasa pada umumnya, kini dia berusia dua puluh satu tahun. Kaya, pinter, cantik bah, banyak lagi dah kelebihannya. Namun, keluarganya tidak memperlaku...