Ch.19

8.9K 1.3K 4
                                    

"lacak"

Jendela gameku muncul. Terdapat gambar peta seperti gps di layar itu. Aku menekan tanda merah lokasi dengan telunjukku.

[ < Selatan Hutan Fol >]
1,2 km dari sini

'hutan fol? Bukankah hutan itu berbahaya? Kenapa dia di sana?'

Aku menghilangkan jendela gameku. Melihat sekitar. Tidak ada orang. Bagus.

[ Device : Teleport ]

Seketika tubuhku menghilang dan muncul kembali di sebuah tempat dengan sekelilingnya terlihat hamparan rerumputan hijau. Angin di sini sangat segar, seperti perdesaan.

"baiklah.. Lalu di mana dia pergi?"

Rwwarrrrr!

Terdengar suara raungan binatang buas di dalam hutan. Aku sontak menoleh ke arah hutan. Aku bahkan belum memasuki area hutan, raungan itu sangat kencang.

"tunggu, jangan bilang dia pergi ke sana? Sialan! Dia cari mati ya?!" aku sebal.

[ Device : Transform ]

Aku mengubah gaunku menjadi pakaian bertarungku. Ini lebih nyaman dan aku lebih leluasan melangkah. Aku mengenakan tudung jubah hitamku.

[ Device : Teleport ]

Seketika aku menghilang dan muncul di tengah hutan rimbun. Bahkan cahaya matahari tidak masuk dalam hutan karena tertutup oleh lebatnya pepohonan.

"gelap juga"

Rwwaaarrrr!

Raungan itu terdengar lagi. Aku menoleh ke arah suara. Langsung berlari ke arahnya. Dari jauh, kau melihat seseorang tengah melawan..

"Beruang?!" aku terkejut tertahan. Aku melompat ke dahan pohon. Mengawasi dari atas. Benar saja, itu Rein.

'dia benar-benar gila'

[ - Pindai - ]
Beruang liar level E
Mengandalkan tubuhnya yang besar namun dia sangat lambat. Senjata cakar.
Lebih lemah dari Wolf Dark.

'baguslah. Aku tidak harus membantunya.'

Aku duduk di dahan pohon hanya melihatnya bertarung. Rein melompat ke samping beruang dan menebas perut beruang berkali-kali. Beruang itu kesakitan. Darah di mana-mana. Rein menggunakan kekuatannya.

"Speed. Light Sword." Rein merapalkan mantra.

'he.. Dia bisa menggunakan dua kekuatan sekaligus? Okeh putra mahkota memang beda.'. Batinku.

Dengan kecepatan yang melebihi manusia biasa. Rein mengayunkan pedangnya beberapa kali ke arah beruang. Seketika beruang besar itu meraung kesakitan dan akhirnya tersungkur dengan luka tebas di seluruh tubuhnya. Rein pemenangnya.

Dia terlihat mengatur nafasnya. Lelah. Di wajah dan pakaian yang ia kenakan terkena darah beruang. Aku tersenyum jahil. Melepas jubahku dan memasukkannya ke inventory.

Aku mengangkat tangan kananku.

[ Element : Water ]

Heroin Of Emores 【END - TERBIT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang