Season 3 Ch.12

6.3K 1K 27
                                    

Sudah lima belas hari aku berada di sini. Banyak hal yang bisa aku pelajari. Mulai dari sejarah cahaya sampai mempelajari cahaya itu sendiri. Aku berhasil menguasainya. Akhirnya! Setelah mencoba tiga ratus sembilan piluh enam kali gagal! Akhirnya aku bisa! Dan aku mendapatkan hadiah karena menyelesaikan Quest itu. 1000 C dan Weapon legendaris 'Pedang Abadi' serta 'Belati Elf'

Ini sangat menguntungkan. Sudah saatnya aku ke sana. Tempat tujuan ku saat ini adalah Hutan Elineir. Aku ingin bertemu dengan Roh Abadi.

"Kau yakin ingin pergi ke sana Ra? Sendirian? Biarkan aku ikut!" Volen merengek. Aku tersenyum tanggung.

"Hei hei, kenapa kau merengek seperti itu? Kau jangan ikut, biar aku saja yang kesana. Lagi pula, aku hanya ingin bertanya sesuatu pada mereka." Aku bicara seraya memakai jubahku. Volen cemberut.

"Emores, berhati-hatilah." Charlotte bicara. Aku mengangguk.

"Terima kasih karena telah menampungku di sini. Dan untuk bantuan menghubungi keluargaku. Jika tidak karena itu, mungkin mereka akan memerintahkan seluruh ksatria untuk mencari ku sampai ke ujung dunia."

Beberapa hari setelah kejadian di ibu kota, aku memutuskan untuk menghubungi keluargaku dan mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Mereka terkejut karena mendengar suaraku, namun setelah itu mereka merasa lega. Ibu menangis sambil memeluk Ayah, kak Erik menangis keras sekaigus lega dengan itu. Kak Leonhard tersenyum lega. Saat itu aku bersyukur mereka tidak membenciku.

"Dan untuk tidak menceritakan keberadaanku kepada Vorn. Dan terimakasih juga karena menyampaikan pesanku pada Profesor Historia. Untuk dua hari ke depan, kalian bersiaplah, aku akan segera kembali dari Hutan Elineir setelah urusanku selesai. Dan, tetaplah waspada" Aku bicara, bersiap untuk pergi.

"Aku mengerti. Kami akan terus mengawasi tempat itu. Sampai jumpa dua hari kedepan Emores."

"Berhati-hatilah." Wolfie dan Yorun bicara bersamaan.

"Kau harus cepat kembali. Jika tidak, kau akan ku beri hukuman" Alestia bicara. Meskipun begitu, dia terlihat khawatir.

"Hati-hati Emores, jangan biarkan tikus menghalangi mu"

"Jangan hajar mereka terlalu kuat"

Tempran dan Volen bicara bergantian. Aku tersenyum tanggung. "Ra, lewati jalur kanan, aku sudah menunjukkannya bukan?" Luci bicara. Aku mengangguk mengerti.

"Baiklah, aku pergi. Sampai jumpa dua hari ke depan semuanya... Selena de Hafla"

Tubuhku bersinar aku melambaikan tangan pada mereka sebelum menghilang sepenuhnya. Aku tepat di depan hutan itu. Sangat lebat. Hutan Elineir terletak di barat daya kekaisaran. Ini tempat terpencil dan tidak ada kehidupan di sini.

[ - Memasuki Kawasan Hutan Elineir - ]

Aku berteleportasi ke dalam hutan dengan cepat. Tubuhku menghilang dan muncul di atas dahan pohon huran itu.

[ - Memasuki Area Dugeon - ]

Jadi dimensi sihir di sini adalah Dugeon? Berarti banyak monster disini. Aku kembali menghilang dan muncul di dahan pohon selanjutnya. Aku menuju ke inti dalam hutan ini. Butuh waktu lama untuk menemukannya karena batas sihir dan lebatnya hutan.

Aku kembali muncul di salah satu dahan pohon besar. "Pindai"

[ - Memindai - ]
Utara -> 2005 m

"Tampilkan map"

[ - Map - ]

Jendela gameku memunculkan map. Aku hanya perlu berjalan lebih jauh lagi ke arah Utara. "Baiklah sedikit lag-"

Heroin Of Emores 【END - TERBIT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang