Season 2 Ch.19

6.9K 1.1K 5
                                    

Kami muncul di dalam kelas. Ascher langsung memegang perutnya, mual. Aku menahan tawa. "Kalian!? Agh! Kau selalu saja mengagetkan kami!" Rain berseru. Aku tersenyum tanggung. "Memang begitu cara kerjanya. Bagaimana lagi?" Aku mengangkat bahu, duduk di bangkuku.

"Lain kali.. tolong bilang dulu, aku belum siap tadi" Ujar Ascher pucat, masih memegang perut. Aku tertawa tidak bersalah. "Kemarikan tanganmu" Dia mengulurkan tangannya, aku menggenggamnya. "Fash to Heal" Cahaya samar keluar dari telapak tanganku, Ascher membaik. "kau bisa.." Aku mengangguk.

"Dia memang sangat mengejutkan kawan" Rain bicara. "Tara memang hebat, dia melawan dengan tangan kosong, ciat!" Alona bicara semangat. Dia sekarang sangat percaya diri. Kalian tahu? Kemarin Rain kena marah Alona karena mengambil pudingku. Akhirnya Rain mengembalikan pudingku. Itu sangat bagus untukku pastinya.

"Ya, ya.. tapi dia sangat bodoh dan ceroboh"

"Pikirannya juga pendek." Tambah Rein dan Kayran bergantian. Aku melotot pada mereka. "Sialan, kalian temanku atau bukan sih?" Semua tertawa dengan pertanyaanku. Aku hanya mendengus kesal.

"Nona Starlia!" Seorang gadis memanggil ku. Aku menoleh, dia mendekat dengan semangat dan meggenggam tanganku. Aku kaget. "Y-ya?"

"Aku penggemar beratmu, mari kita berteman!" Ujarnya tiba-tiba. "A-ah.. begitu, baiklah. Tapi.. bukankah kita susah berteman? Kita kan satu kelas Evelyn." Dia Evelyn, teman sekelasku, ras Angel, element angin. "Hehe.. aku hanya ingin berteman resmi dengamu. Pertandinganmy sangat keren! Kau selalu membuatkan kagum! Element airmu sangat hebat! Pukulan beedentummu itu mengagumkan!" Evelyn semangat, matajya berbinar. Aku hanya tersenyum tanggung, lalu berdeham. "Itu hanya hal yang biasa. Panggil aku Ra, atau yang lain" Dia mengangguk semangat.

"Aku juga, mari kita berteman Ra" Kini Ascher. Aku menatapnya, bukannya kita sudah berteman?

"Ra! Ayo kita berteman!" Rain menambah. Aku terdiam bingung.

"Aku juga, ayo kita berteman" Tambah Rein.

"Aku juga" Kayran.

"Aku juga! Tara sangat mengagumkan" Alona.

"Hmph.. mari berteman t-tidak. Jangan salah paham karena aku hanya ingin memanfaatkan mu." Rosella ikut. Dia tipe tsudere ya. Aku tersenyum canggung. "Dengar, dari awal kita memang sudah-"

"Kau! Mari berteman denganku!" Aku menoleh, Alex? "Hei! Ada apa dengan kalian!? Kita sudah berteman sejak awal! Heh kalian ini!" Aku sedikit berteriak kesal. "Eh? Tapi kan kau belum mengajak kami untuk berteman, kami juga belum mengajakmu." Rain bicara. Lainnya mengangguk.

Aku bingung. "Apa ada aturan bahwa berteman harus mengajak lebih dulu untuk berteman?" Aku bertanya tanya. "Itu sudah menjadi dasar etiket bangsawan di sini." Akh sial. Etiket laknat. Aku tidak paham dengan bangsawan ini. Rumit amat idup. "Terserah kalian saja." Mereka tersenyum girang entah kenapa. Sinar datang dari mereka, silau.

"Selamat siang semua"

Profesor Zen, Vorn, dan Profesor Velis datang bersamaan. Ha? Kenapa mereka semua datang?. Semua kembali ke tempat duduk.

"Kalian pasti bingung kenapa kami datang bersama bukan? Kami ingin membahas tentang Wold Glori pada kalian. Pertandingan ini adalah pertandingan berkelompok. Satu kelompok ada empat orang terbaik. Di antara kalian akan dipilih menjadi perwakilan sekolah." Peofesor Zen menjelaskan. Aku terdiam menyimak. Pertandingan itu sangat besar karena melibatkan akademi-akademi ternama. Pertandingan ini dilaksanakan tiga bulan lag-

"Pertandingan ini dilaksanakan bulan depan"

"Apa?!" Aku teriak terkejut dengan spontan. Semua menatapku. "B-bukannya pertandingan ini dilakukan tiga bulan lagi?" Aku bertanya. "Ah.. itu.. pihak kekaisaran dan komite tinggi akademi kekaisaran memutuskan untuk mempercepat pertandingan ini, dan itu di putuskan bulan depan." Profesor Velis menjelaskan. Ini terlalu cepat. Aku terdiam terlalu terkejut.

Profesor Zen berdeham. "Yang pasti, sekarang adalah awal seleksi kalian. Aku tahu kalian masih satu Minggu berada di sini, tapi ini adalah awal menguji kemampuan kalian. Besok kita mulai seleksi untuk murid yang berhak mengikuti pertandingan mewakili akademi."

Profesor Zen memandang profesor Velis sebagai kode. Profesor Velis mengangguk. "Seleksi dilakukan di arena umum. Dibagi menjadi empat kelompok, kelompok A, B, C, dan D. Murid terbaik yang memenangkan seleksi akan langsung menjadi kandidat perwakilan akademi dan dilatih untuk pertandingan inti. Kalian bisa mengerahkan seluruh kemampuan kalian untuk ini, jadi.. berusahalah." Profesor Velis menjelaskan.

"Pertandingan ini akan segera dimulai, kita tidak punya banyak waktu. Jadi, jangan berulah Nona Starlia." Semua menatapku. Siakan si Vorn, sengaja, dia pasti sengaja. Apa salahku brengsek. "Tenang saja profesor, aku akan tenang beberapa hari ini." Aku membalas malas. Dia tertawa pelan.

"Hari ini, kalian persiapan untuk besok. Mulai sekarang, kalian adalah musuh"

Aku mengernyit tak senang dengan ucapan profesor Zen. Itu terlalu kasar. Ini hanya permainan, bukankah mereka terlalu serius?

つづく

Arigato for reading~(◕ᴗ◕✿)

Heroin Of Emores 【END - TERBIT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang