****
Teleportasiku mengarah ke gerombolan monster itu. Aku muncul tepat di atas mereka, mengepalkan tanganku mengumpulkan energi, seketika tanganku seakan terselimuti angin, mengarahkan tinjuku ke gerombolan monster yang ada di bawahku.Debum!
Muncul suara dentuman keras. Bahkan tanah yang terkena tinjuku hancur. Dentuman itu sampai menarik perhatian semua orang. Aku berhasil mengenai tiga dari seratus monster. Mereka terkulai tak bernyawa. Jendela game muncul.
[ - New Quest - ]
Monster Wolf Dark
Terkalahkan : 3/177
Tak berapa lama, di sekelilingku muncul monster lain. Aku menghilang dan muncul di atas mereka, memukul dengan cara yang sama. Suara dentuman kembali terdengar."Dia siapa?"
"Hebat sekali"
"Dia mengalahkan monster dengan tangan kosong?"
"Ck. Kalian! Terus serang!" Teriak Rein yang kemudian melesat menyerang monster itu. Rein melompat dan membasmi monster itu dengan sekali tebas.
"Terus fokus! Jangan alihkan pandangan kalian!" Teriak Kayran menebas monster. Dia menyelimuti pedangnya dengan elemen petir.
"Kak! Aku boleh menggunakannya?" Teriak Rain pada Rein.
"Ha! Kau masih bertanya? Kita harus menyelesaikan ini segera mungkin!" Ujar Rein yang kemudian menghempaskan Elemen Cahaya dengan pedangnya. Seketika lima monster serigala terkalahkan.
Rain tersenyum. Dia merapalkan mantra dan muncul sinar di pedangnya. Dia melesat ke satu serigala ke serigala lainnya dengan cepat, menebas mereka tanpa ampun.
Sementara aku...
'akh! Mereka banyak sekali sialan!'. Aku mulai geram. Hei.. tanganku pegal terus menerus melayangkan tinju.
[ - New Quest - ]
Monster Wolf Dark
Terkalahkan : 89/177Jendela gameku terus menerus muncul.
'seandainya aku punya senjata!'. Batinku. Entah kebetulan atau tidak. Jendela game muncul menunjukkan beberapa alat. Store.
'hah? Ini gila! Aku juga bisa membeli senjata? Ah! Bukan saatnya untuk kagum.'. Aku memilih pedang sebagai senjata. Koin yang aku keluarkan adalah sepuluh ribu koin. Mahal yak.
[ - Weapons 'Gladius Legenda' telah dibeli - ]
Senjata yang aku beli langsung muncul di genggamanku. Okey, ini keren. Banget kerennya.
Tubuhku melesat. Menebas semua serigala yang ada di hadapanku. Aku menghilang kemudian muncul di atas, samping, depan, dan belakang serigala itu dengan cepat. Saking cepatnya, aku seakan tak terlihat.
"D-dia sangat cepat.." ujar Rain kagum pada kecepatanku.
"Rain! Di belakangmu!" Teriak Kayran.
Seekor monster serigala melompat ke arah Rain. Rain balik badan, tidak sempat menghindar. Aku melihat itu, sontak tubuhku menghilang dan muncul di hadapan Rain menebas monster serigala itu. Darah berceceran di mana-mana. Bahkan wajah Rain terkena cipratan darah serigala itu.
Aku balik badan. Rain terdiam. Sepertinya dia terlalu terkejut dengan serangan tiba-tiba itu.
"Rain! Kau tak apa-apa?" Ujar Rein cemas pada adiknya itu. Rain hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroin Of Emores 【END - TERBIT】
Fantasy[ BEBERAPA PART TERAKHIR DIHAPUS UNTUK KEPERLUAN PENERBITAN ] Naomi Ryunei, seorang manager kantor biasa pada umumnya, kini dia berusia dua puluh satu tahun. Kaya, pinter, cantik bah, banyak lagi dah kelebihannya. Namun, keluarganya tidak memperlaku...