Ch.12

10.7K 1.6K 57
                                    

Author POV

Di suatu malam yang cerah dengan bintang-bintang yang bercahaya di langit. Kebahagiaan datang dari seluruh hati rakyat Elster terutama para bangsawan.

Menghadiri pesta merupakan kesempatan emas membentuk relasi atau sekutu. Semua dilakukan dengan baik untuk diri mereka sendiri. Perebutan kekuasaan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Maka dari itu, pesta malam hari ini akan menjadi tolak ukur kemampuan masing-masing, sekaligus menjadi arena pertempuran batin.

Kalian tahu kan gimana para bangsawan? Ya.. serakah bisa jadi.

Untuk para remaja, mereka sudah menyiapkan arena tempur untuk mendapatkan pasangan.

Iye gw tahu kalian jomblo. Gw juga anjir:')

Pesta bangsawan bukan untuk bersenang-senang, namun untuk menguji kemampuan pikir, lisan, sampe paras juga di uji. Pusing nih pala.

Ya intinya, pesta ini bakal kacau kalau tidak di hadapin dengan baik.

****
Tara POV

Kereta kuda keluargaku terus berjalan sampai akhirnya berhenti di depan pintu masuk kastil.

Sebelum sampai di depan pintu utama, kereta kuda harus berjalan di putaran taman kastil. Cantik bro. Di tengahnya terdapat air mancur besar. Bercahaya lampu. Eh tapi kalau di sini lebih ke lilin. (Belom ada listrik)

'ck. Aku penasaran. Pindai'

[ - Memindai - ]
.


.
.
.

Layar pemindai belum muncul, itu tandanya area ini sangat luas. Aku terus menunggu sampai salah satu penjaga yang bertugas membukakan pintu kereta kuda. Kami satu persatu turun, terakhir aku.

Penjaga itu mengulurkan tangannya, ku terima uluran itu. Perlahan aku turun dari kereta kuda. Aku membungkuk berterima kasih pada bantuan penjaga itu.

"Ayo, Ra" Ujar Leonhard memberi uluran tangan. Aku hendak menerimanya tapi...

"Tidak. Jangan terima. Denganku saja, Ra" Susul Erik mengulurkan tangannya.

Leonhard menatap tajam adiknya itu, beralih kepadaku.

"Ayo, Ra. Biarkan Erik sendiri saja."

"Tidak. Kakak saja yang sendiri, biar aku yang menjaga Tara."

"Aku yang akan menjaga Tara." Ujar Leonhard datar.

"Aku." Balas Erik tidak mau kalah.

Okey, ku flashback dikit.

~Flashback on~

Sebelum kami turun dari kereta kuda..

"Kalian dengar, jaga Tara dengan baik. Jangan biarkan serangga menempel padanya." Ujar Leonel pada Leonhard dan Erik. Mereka mengangguk paham.

~flashback off~

Ya begitulah..

"Tara akan bersamaku, Erik"

"Tidak. Dia akan bersamaku, kakak"

"Aaa... Sudahlah, kita pergi bersama. Ayo.. ayo kakak-kakakku yang tercinta, kita akan membuat keramaian jika terus berada di sini!"

Ya, benar. Karena perdebatan mereka, kita akan menutupi jalan masuk ke pintu. Aku mendorong kedua kakakku itu sampai di depan pintu bersama Leonel dan Elisha yang sudah dari tadi menunggu selesainya perdebatan adik dan kakak ini. Aku gandeng tangan kedua kakakku.

Heroin Of Emores 【END - TERBIT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang