Season 2 Ch.20

7K 1.1K 8
                                    

Pagi ini.. pukul tujuh lebih dua puluh, aku sudah bersiap untuk seleksi. Tadi malam aku tidur dengan sangat lelap. Aku mengikat rambut panjangku, di depan cermin. "Siap!"

[ - Hari Seleksi - ]
Persiapan Selesai!
Hp : 790
Mp : 890
Weapon : Pedang Naga dan Belati
Pedang Naga memberikan demage 50%
Belati efek racun mematikan demage 45%
Potion Umum : 11
Menambah Hp 25%
Potion legendaris : 5
Menambah Hp 30% dan Mp 25%
Potion langka : 3
Menambah Hp 50% dan Mp 45%
.............

Persiapan sudah ku selesaikan malam tadi. Aku teringat ucapan profesor Zen, mulai sekarang kami adalah musuh. Aku tidak ingin menganggapnya begitu karena mereka adalah temanku. Ini hanya permainan, namun jika permainan ini menyebabkan teman-teman ku terluka, aku tidak akan tinggal diam.

Aku berjalan ke arah jendela asrama, menatap taman dan matahari terbit di balik jendela. Sudah lama tidak menikmati suasana pagi hari. Ya itu karena aku selalu malas untuk bangun. Embun pagi di dedaunan berkilau terkena sinar matahari. Suara burung berkicau dan gerak-gerik serangga terdengar. Gesekan pohon akibat angin yang berhembus menambah kesan cerahnya hari ini.

"Hari ini akan menjadi hari yang sangat merepotkan" Bagaimana tidak? Kita harus beetarung dengan teman sendiri untuk mencapai tingkat terpilih. Baik. Aku akan berusaha semampu ku, meskipun aku bisa memenangkan ini dengan mudah tapi, aku tidak mau semua orang memperhatikan ku terlalu dalam. Saatnya kita berangkat.

[ Device : Teleport ]

Aku menghilang dan muncul di depan kamar asrama Alona. Aku mengetuk pintu kamarnya. "Alona, ini aku Tara. Kau siap?"

Tak lama pintu terbuka, Alona membukanya. "Iya! Aku siap! Aku tidak akan kalah darimu Ra" Ujarnya semangat menatapku binar. Aku tertawa kecil. "Mari kita saling berusaha Alona, ayo kita berangkat" Alona mengangguk semangat dan menutup pintu kamarnya. Kami berjalan bersama ke arena umum.

"Hei! Kalian! Selamat pagi!" Suara yang familier, aku balik badan. "Selamat pagi Evelyn, Rosella" Alona membalas. "Kalian siap untuk kalah?" Rosella bicara dengan sombongnya. Aku tersenyum miring. "Jangan kalah dengan pukulan Rosella" Aku membalas, menyindirnya.

"Kau ini!" Aku lari darinya, dia lari mengejarku. "Hei! Tunggu kami!" Alona berseru. "Aku juga ikut!" Tambah Evelyn. Jadilah kita bermain lari-larian sampai ke arena.

Aku terengah-engah lelah. "Be.. berhenti.. aku.. lelah" Ujarku patah-patah. "Ini.. semua salahmu.." Tambah Rosella lelah. Begitu juga dengan Evelyn dan Alona yang mengikuti kami, kami semua mengatur nafas masing-masing. Aku menghirup udara panjang dan buang beberapa kali. "Huft.. oke, lumayan lelah ya"

"Ini tidak lumayan lagi, ini sudah sangat lelah" Rosella membalas. Aku tersenyum tanggung. "Kalian sudah datang?" Aku menoleh, ternyata Fiveo Undur-undur. Sekarang jadi lima oke? Rein, Rain, Kayran, Ascher, dan Alex. Cogan berkumpul.

"Selamat pagi Fiveo" Sapaku pasa mereka. "Fiveo?" Mereka kebingungan. "Duo, Trio, Fouro, Fiveo-"

"Tidak begitu juga laknat!" Rein memukul kepalaku, untung lidahku tidak tergigit. "Apa salahku brengsek" Aku kesal. "Kalian, kenapa  ada di sini? Kalian tidak berkumpul?" Ternyata Profesor Zen, Vorn, dan profesor Velis sudah datang. Kami segera berkumpul dengan yang lain, mengikuti barisan.

"Baiklah, semua sudah berkumpul bukan? Kita mulai dari pembagian kelompok. Kalian ambil satu kertas yang ada dalam kotak yang di bawa oleh profesor Velis, satu orang satu kertas, mengerti?" Profesor Zen menjelaskan. Kami mengangguk paham. Satu persatu dari kami maju ke depan, mengambil lotre. Kuta sebut saja undian. Kini giliranku, aku maju ke depan, mendekati profesor Velis.

Aku memasukkan tanganku ke dalam kotak, mengacaknya sampai mendapatkan secarik kertas yang dilipat di dalamnya. Aku menarik tanganku lebih cepat. Aku dapat dua kertas. "Ambil satu kertas, Ra" Profesor Velis berbisik mengingatkanku. Aku tersenyum canggung. "Baik" Jawabku kemudian mengembalikan satu kertas ke dalam kotak, aku kembali ke barisan. Pengambilan terus berlanjut. Apa boleh di buka sekarang? Aku penasaran. Aku hendak mengintip isi kertas. Namun, Vorn berdeham. "Jangan buka dulu sebelum kami meminta kalian membukanya." Ujarnya. Aku menatap tajam Vorn. Dia sengaja. Aku menghela nafas, pasrah.

"Baik, semua sudah mendapatkannya? Kalau begitu, silakan dibuka" Akhirnya aku dapat membukanya. Aku membuka carik kertas itu, berisi huruf alfabet dengan tinta hitam di dalamnya. "B" aku mengerti ini, aku masuk ke dalam kelompok B.

Vorn menepuk tangannya untuk menarik perhatian kami. Kami menatapnya. "Baiklah, siapa yang mendapatkan A? Maju ke depan" Semua yang mendapat kelompok A langsung beranjak ke depan, Kayran dan Rosella juga ikut maju. Ah.. mereka kelompok A. Semua berbaris satu barisan.

"Bagus, kelompok B, silakan" Giliranku maju, aku maju lebih dulu. Ternyata, Evelyn, Alona, dan Alex ke kelompok ini. "Kita satu kelompok Ra!" Ujar Alona semangat. Aku mengangguk semangat. "Iya, mari kita berusaha Alona" Dia mengangguk semangat.

"Kelompok C" Giliran kelompok C, ah.. si Duo di kelompok itu. Rein dan Rain. Hebat sekali kawan, ini akan menarik. "Kelompok D, silakan." Kelompok terakhir, Ascher di kelompok itu. Dia terpisah dari yang lain.

"Bagus. Pembagian kelompok sudah selesai. Dan sekarang, seleksi akan di lakukan bersamaan di tempat yang berbeda. Kelompok A arena selatan. Kelompok B arena barat. Kelompok C arena timur. Kelompok D arena utara. Peserta yang lulus seleksi akan otomatis berkumpul di arena inti. Kalian siap?" Kami mengangguk. "Siap!" Jawab kami serempak. Jantungku berdebar kencang saking semangatnya. Ini akan menyenangkan.

"Bagus. Peraturan seleksi ini, sama seperti peraturan di One Glori. Kalian bebas menggunakan kekuatan dan senjata kalian. Ingat, jangan kelewat batas seperti kejadian kelas dua, mengerti?" Aku menelan ludah. Lalu mengangguk.

"Baiklah. Seleksi ini resmi dimulai!" Profesor Zen berseru. Tubuh kami menghilang dan muncul di arena masing-masing. Sistem akademi, lagi.

"Petarung pertama, Tara Starlia melawan Jon Trouny."

Sial, aku di urutan pertama. Ini akan memakan banyak tenaga.

つづく

Arigato for reading~(◕ᴗ◕✿)

Heroin Of Emores 【END - TERBIT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang