"oh gitu ya".ucap rara yang dari tadi bercerita bersama aulia dan putri.mereka ini satu SMA di SMA 4 jakarta tapi beda tingkatan.aulia adalah senior putri dan rara tapi sekarang seangkatan karena aulia baru mendaftar lagi setelah gagal di tahun pertama di pontianak.
Inilah kelas A jurusan dangdut.dimana kelas paling ribut tapi kebanyakan orang kaya.ada yang dari tadi ribut,ada yang goyang-goyang,ada yang tes vokal,ada yang ngegibah,ada yang dandan bahkan ada yang ketawa-ketawa gak jelas.begitulah tahun pertama.maklum masih bawaan anak sekolah SMA jadi masih belum bisa ngontrol tingakahnya.tiba-tiba ada yang ribut.
Nia: "ihh aku yang duluan dong.tadi aku udah lihat tempat ini dari luar".
Hari: "nggak aku yang duluan tempatin".
Nia: "gak mau pokoknya aku yang duluan".
Kebisingan itu membuat orang-orang disana melihat apa yang terjadi.putri aulia dan rara yang asyik ngobrol pun terlihat memperhatikan mereka yang berada di kursi belakang.bisa dibilang kayak kursi penonton di stadion atau di panggung.
Nia: "ambil aja tuh,emang gak pernah mau ngalah dari dulu".Hari: "kalo mau,duduk disini aja biar adil"
Nia: "ogah banget sih deketan sama lo"
Hari: "idih,gue juga ogah banget".
Sontak rara yang melihat itu bereaksi.
"hei nia,kamu nia kan.sini,duduk disini aja.kenapa harus ribut sih.ini banyak tempat kosong nih".pinta rara menunjuk sebuah tempat.ya,dia adalah nia yang rebutin tempat paling depan sama hari.mereka itu emang gak pernah akur.kalau rara,kenal sama nia waktu di mos bareng dan dihukum bareng sama meli juga."kita duduk sama rara aja yuk disana".tunjuk meli di tempat paling belakang.
"iya mel,awas aja ya kalo minta sesuatu aku gak bakal mau".ancam nia ke hari.
Merekapun jalan menuju tempat yang di tunjuk meli.jadi,posisinya sekarang yang di depan putri aulia dan rara.nia dan meli duduk di belakangnya lagi soalnya katanya gak bisa keluar nanti kalau duduk berlima yaudah mereka berdua dibelakang aja.
"kok bisa rebutan tempat sih?".tanya rara yang seketika pindah tempat untuk ngobrol sama mereka.
Meli: "tau tuh si nia berantem mulu sama si hari.dari dulu emang gak ada yang mau ngalah padahal kan masih banyak tempat".
Nia: "gue pengen fokus aja lihat papan tulis atau dosen ngajar jadi kedepan".ketika mereka asyik ngobrol,putri dan aulia menoleh kebelakang.
Putri: "kalian ngobrolin apa sih?kok kita gak diajak"
Rara: "ini put sih nia yang tadi rebutan tempat duduk sama cowok di depan"
Putri: "hmm nia? Trus kamu namanya siapa?". Bertanya pada meli
Rara: "lo gak kenal mereka put?".
Putri: "kayak pernah lihat cuma gak tau dimana"
Rara: "itu loh yang kemarin kita bisikin pas mos kemarin gak tau sambung lirik lagu tapi kita yang dihukum juga gara-gara ngasih tau".
Putri: " oh,yang itu?gue sih lupa-lupa ingat gitu dan gak sempet kenalan".
Rara: "ya allah,masa lo gak tau kita semua kan ada namanya gitu digantungin di leher.nah,gue baca nama mereka dan sempet dipanggil senior juga".
Putri: "soal itu gue lupa deh".
Rara: "jadi,ini nia dan ini meli.jangan sampai ketuker soalnya gue juga awalnya kirain mereka kembar".
Meli: "kembar darimananya ra.gak ada deh"
Rara: "emang iya tau kalian kayak kembar".
Putri: "btw,gue putri ya.salam kenal sama kalian.seneng bisa kenal sama kalian".sambil tersenyum manis.
Aulia: "kalo gue aulia ya".kali ini aulia buka suara.
Rara: "kita sih biasanya manggil dia kak aul soalnya senior kita dulu cuma sekarang seangkatan".aulia pun tersenyum kepada nia dan meli diikuti dengan senyuman sebaliknya.
•••
"eh faul,lo kok gak nelpon gue sih kalo lo kuliah disini juga.kan sekalian kita bareng perginya.kata ridwan pada seorang pria yang bodynya keren dan putih bersih.bahkan wajahnya mulus banget.mereka bertemu saat mau masuk kampus
"mana gue tau kalo lo disini juga.gue masuk kesini juga karena kak reza di tugasin ngajar disini jadi gue ikut.kan bisa barengan pulangnya".jawab pria itu yang diketahui bernama faul.faul itu sebenarnya sepupu ridwan dan putri cuma karena gak ada komunikasi jadi mereka gak ada yang tau kalau satu kampus.
Faul: "trus si anak manja kuliah dimana tuh?"
Ridwan: "kuliah disini juga,bahkan kita sekelas sama dia.lo kan tau gue gak kuliah-kuliah dari tahun kemarin juga karena disuruh nungguin dia sampai lulus biar bisa barengan ke kampusnya.bayangin coba gue nganggur setahun biar bisa seangkatan sama dia".
Faul: "hahaha,gitulah kalo punya adek manja.sabar aja ya bro"
Ridwan: "trus lo juga telat masuk kuliah.kan lo seangkatan sama gue harusnya udah senior kalo emang pindahan".
Faul: "gini ya,jurusan gue di aceh sama disini itukan beda,trus kampusnya juga beda.gak mungkinlah.disini musik bro harus belajar dari awal dulu baru bisa sukses".
Ridwan: "iya juga sih,kok gue gak kepikiran ya".karena keasyikan ngobrol mereka gak tau kalau sudah masuk.
"eh,cogan-cogan ini kenapa belum masuk sih? Nungguin siapa hayo.nungguin saya atau nungguin kepala dosennya ngamuk nih".tegur seorang dosen yang dari penampilannya seksi dan mempesona.ya,bisa dibilang bisa mencuci mata para pria.mereka berdua gugup karena ekspresi dosen ini emang agak centil ke semua mahasiswa terutama yang cowok-cowok.
"kok diem? Kalian kelas berapa jurusan apa?".tanya dosen yang diketahui bernama ibu alif.
"hmm,kita kelas A jurusan dangdut bu" ridwan memberanikan diri menjawab.
"kok gak masuk sih? Saya mau ngajar disana".
Merekapun masuk di kelas A diikuti ibu alif di belakangnya.
•••
Ceritanya nyambung gak sih😁aku kurang percaya diri tau sama ceritaku jadi ragu-ragu publish🤭gak papa deh dicoba aja dulu.jangan lupa vote biar semangat nulis dan banyak ide baru lagi.
Follow auto follback😉
19/03/21
S.A💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Next Stars
Jugendliteraturbaca aja ya,gak ada sinopsis biar penasaran.hihihi:). ••• ceritanya hanya dibuat semata-mata untuk hiburan,kalau ada yang tersinggung atau dirugikan,aku minta maaf ya🙏 #salamcintaauthor selamat membaca:) Star: maret 2021 Finish: ??