Bagian 39

342 35 11
                                    

Hari yang hendak keluar dengan putri sedang bersiap-siap. Ia memakai baju keren. Hari memakai parfum agar terlihat keren. Tidak lupa dengan rambutnya dirapikan dengan serapi mungkin agar terlihat ganteng di depan putri.

Gunawan: "Wih, yang mau ketemuan wangi banget". Gunawan yang melihat hari langsung meledek.

Hari: "Apasih gun, biasa aja deh Kayak gak pernah ketemuan aja deh".

Gunawan: "nggak biasanya aja sih lo ngebucin gini".

Hari: "Itu berarti gue udah berubah. Udah bukan hari yang dulu lagi".

Gunawan: "Terserah lo aja deh ri". Kemudian keluar dari kamar hari. Setelah selesai, hari pun turun ke lantai bawah untuk segera keluar bersama putri.

Mimo: "anak mimo ganteng banget,pasti mau ketemu cewek nih".

Hari: "Tau aja deh mimo".

Mimo: "tumben anak mimo ngaku.jangan-jangan udah punya pacar ya".

Gunawan: "Lagi deket sama putri mimo". Gunawan teriak dari atas membuat hari melototkan matanya ke arah gunawan.

Hari: "woi gun,apasih lo". Gunawan hanya ketawa diatas sana.

Mimo: "namanya putri ya".

Hari: "Hmm, iya mimo, hehehe". Sebenarnya hari tidak ingin memberitahu mimonya tapi,karena gunawan sudah memberitahu terpaksa hari harus ngaku.

Mimo: "namanya putri,pasti cakep.namanya aja udah cakep gitu.sekali-kali bawa kerumah ya mimo mau kenalan, hehehe".

Hari: "Iya mimo.tapi belum jadi pacar".

Mimo: "sebentar lagi pasti jadi pacar. Iya kan.hayo ngaku sama mimo".

Hari: "apasih mimo baru juga deket.udah ah hari pamit mau jemput putri". Hari mencium tangan mimonya kemudian keluar menuju ke mobilnya. Setelah masuk mobil,hari pun berangkat menuju kerumah putri.

akhirnya hari sampai dirumah putri.ia pun mengetuk pintu rumah putri.

Putri: "eh hari,udah sampai.kok gak nelpon sih kalo udah sampai".

Hari: "mau ngasih surprise aja".

Putri: "ya ampun pake surprise surprise segala lagi.yaudah ayo berangkat aku tutup pintu dulu".

Hari: "ridwan mana".

Putri: "bang uwan lagi keluar gak tau kemana langsung keluar aja gak ngomong".

Hari: "oh,ridwan keluar juga".

Putri: "kapan berangkatnya sih. Ayo". Putri langsung menarik lengan hari menuju ke mobil.

Hari: "lo beneran gak sabar banget ya jalan sama gue".

Putri: "yaudah kalo gak mau jalan gue masuk lagi". Putri hendak masuk kembali namun tangannya dicegat oleh hari.putri terdiam,sambil menatap tangannya kemudian melihat ke arah hari.

Putri: "tangannya bisa dilepasin gak". Sanggup membuat hari melepaskan tangannya yang memegang tangan putri.

Hari: "elo sih, pake acara ngambek segala".

Putri: "siapa suruh kepedean".

Hari: "gausah manyun gitu".

Putri: "emang kenapa,terserah gue".

Hari: "tambah imut soalnya".ucapan hari sanggup membuat putri membelalakkan matanya.namun dalam hatinya sedang tidak aman karena baper.

Hari: "udah gak usah kaget,gak pernah dipuji apa,ayo berangkat.mau sampai kapan jadi patung gitu". Hari menarik tangan putri menuju kedalam mobil. Mereka pun berangkat menuju ke tempat tujuannya.

The Next StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang