Bagian 13

541 49 0
                                    

Seperti biasa,di pagi hari semuanya punya kebiasaan masing-masing sebelum berangkat kerja maupun berangkat kuliah atau sekolah.

"meli,itu kakak kamu udah mau berangkat ke butik.cepetan ya".suara itu adalah suara mamanya meli.ia meneriaki meli yang dari tadi di kamar belum turun sedangkan kakaknya sudah mau berangkat kebutik.seperti biasa,pagi-pagi meli harus diantar kakaknya kerumah nia untuk bareng ke kampus.kalau kakaknya yang anter,beda arah ke kampus dan jauh dari butik.kecuali kalau nia tidak masuk barulah meli diantar kakaknya walaupun jauh.

"iya ma,bentar".teriak meli.mamanya sedang sarapan dengan papanya di meja makan.sementara kakaknya sudah selesai makan.akhirnya meli lari dari lantai atas untuk turun menemui kakaknya yang sudah menunggu di mobil.saat sampai di meja makan,dia mengambil roti dan menggigitnya sambil lari-lari.meli itu memang sangat aktif.sehingga papa dan mamanya harus hati-hati menjaganya karena meli sangat ceroboh.

"ya allah neng,duduk dulu atuh makannya nanti keselek loh makan lari-lari gitu".ucap papanya yang meihat kelakuan meli.

"gak kok pa,meli buru-buru.bye bye papa mama".sambil masih memakan roti dan mencium tangan papa mamanya.kemudian pergi.mamanya hanya menggeleng kepala.

"lihat anak kamu pa,dia persis kelakuannya kayak kamu gak bisa diatur.aktifnya kebangetan".ucap mamanya.mereka ini memang sering salah-salahan kalau sudah melihat tingkah anak bungsunya itu.berbeda dengan anak sulungnya yang sudah dewasa dan mandiri.

"gak salah tuh ma,kelakuannya nurun dari mama kok papa lagi sih".

"kecantikannya udah kayak mama,kalau sifatnya kayak papa lah.gak bisa diatur".

"gak bisa gitu dong ma,kok papa terus sih yang ngambil jeleknya.gak adil buat papa".

"pokoknya papa aja,gak mau tau".

"udahlah,papa udah selesai makan.papa mau berangkat ada meeting hari ini".

"yaudah,papa berangkat gih".perdebatan mereka akhirnya selesai.papanya hendak berangkat kerja.mamanya pun mencium tangan papanya terlebih dahulu sebelum pergi kerja.

Sementara itu meli sudah sampai rumah nia.

"selamat pagi tante".sambut meli pada mami nia yang sedang menyiram tanaman.maminya nia ini memang pecinta bunga jadi setiap saat ia berada di pekarangan rumahnya untuk menyiram bunganya.meli mencium tangan maminya nia.

"pagi meli".dibalas senyuman mami nia.

"tante erie,nia mana".tanya meli pada maminya nia.

"kamu lihat aja di dalam.tadi tante udah bangunin tapi gak tau tuh udah bangun apa belum".jawab mami nia.

"yaudah tante,meli kedalam dulu ya".dibalas anggukan mami nia.meli pun masuk kedalam rumah mencari nia.sangat berbeda dengan suasana keluarga meli yang kalau pagi harus sarapan bareng tapi ini kayaknya gak ada sarapan atau sudah sarapan meli kurang tau.di tangga,ia bertemu papi nia yang mau turun tangga.

"pagi om beni".sapa meli pada papi nia.

"pagi juga meli,oiya kamu ke kamar nia aja.kayaknya belum mandi".

"ha?nia belum mandi?trus kenapa tadi nyuruh cepet-cepet dateng.itu juga papinya udah mau berangkat.apa dia nyetir sendiri?tapi kan katanya dilarang nyetir sama maminya.yaudahlah".batin meli.

"om duluan ya".ucap papi nia sambil menuruni anak tangga.meli pun segera ke kamar nia.meli ini emang udah dianggap anak oleh orang dirumah nia.apalagi nia anak tunggal pasti sangat senang kalau ada teman ke rumahnya.saat ke kamar nia,sepertinya kamarnya tidak dikunci.meli pun membukanya ternyata nia ketiduran habis sarapan.nia memang beda,karena telat bangun,dia tidak mandi dulu baru sarapan melainkan sarapan dulu baru mandi.kecuali kalau pergi kampus bareng papinya pasti mandi dulu.

The Next StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang