Bagian 19

518 45 1
                                    

Malam harinya,papinya sedang bersantai di ruang kerjanya.bersantai setelah mengerjakan kerjaan kantornya sambil meminum teh bikinan maminya.sementara nia hendak masuk ke dalam ruangan kerja papinya tersebut.ia pun mengetuk pintu ruangan tersebut.mendengar itu,papinya menoleh melihat nia yang mengetuk pintu walaupun pintunya terbuka.

"eh sayang ada apa?".tanya papinya pada nia yang masuk ke dalam ruang kerjanya

"hmm,nggak pi nia cuma mau ngobrol doang kok".jawab nia agak ragu.

"emang mau ngobrolin apa nih anak papi".nia pun duduk di sebuah kursi yang berada di ruangan tersebut agar bisa mengobrol santai dengan papinya.

"itu pi,tadi kan ada organisasi gitu kan di kampus trus temennya nia pada mau masuk.organisasi dance gitu pi.tapi latihannya setiap hari minggu.kan nia juga latihan karatenya setiap minggu juga.gimana dong bagusnya pi".ternyata dari tadi nia bingung dengan latihan dance dan karatenya sehingga meminta saran pada papinya.

"hmm,gimana ya?kok bisa sih kamu masuk organisasi dance itu".

"temen nia pada ikut pi masa nia aja sih yang gak masuk".

"bentar deh,,,gini aja nanti papi telpon orang di tempat karate biar jadwalnya di ganti.jadi kan kamu bisa latihan dance di hari minggu dan di hari lain bisa latihan karate kan".

"emang bisa pi,kan semua orang di organisasi itu pada latihan hari minggu pi masa di pindahin harinya".

"tenang aja sayang,nanti papi yang bicara sama pengurus karate apa yang bagus ya.kamu gak usah mikirin itu.oke".

"yaudah nia percayain sama papi aja.jadi nia bisa masuk organisasi dance juga dong pi".

"bisa dong.tenang aja ya".

"makasih papi sayang".sambil berdiri memeluk papinya.tiba-tiba mereka dikagetkan oleh kedatangan maminya.

"astaga,anak sama bapak ternyata dicariin ada disini ya".ucap maminya saat masuk ke dalam ruang kerja papinya.

"mami ganggu aja deh".kata nia sambil memeluk manja papinya lagi.

"ihh,mami kan jadi cemburu tau.udah kayak mami lihat pelakor di depan mami tau.hahaha".canda maminya.

"kayaknya mami kamu ini ngodein papi deh mau di peluk juga".maminya membuang muka.hingga membuat papinya berdiri menemui maminya nia.nia hanya tersenyum melihat kedua orangtuanya ini.walaupun sibuk,dan mereka jarang berkumpul.kedua orangtuanya ini masih harmonis.kalau sudah berkumpul begini,romantisnya terlalu ditambah kocak juga.

"apasih pi,siapa yang kode-kodean".masih menyembunyikan gengsinya.

"mami kamu ini dari dulu emang gengsian banget ya".langsung mendekat sambil memeluk maminya nia.sesekali mencium pipinya.

"omaigat,nia lihat apa itu".ucap nia menutup matanya melihat kemesraan itu.

"ihh papi,itu ada anak juga".ucap maminya pada suaminya itu yang sudah seberani itu.ia langsung melepas pelukan suaminya itu.tapi itu perlakuan wajar sih di depan anak.hanya saja mereka baru berkumpul lagi jadinya sekali mesra berlebihan gitu deh.

"gak papa mi,bikinin nia adek juga gak papa kok".ucap nia lalu berlari keluar ruangan.papi dan mami nia pun terkekeh mendengar itu.

"nia,nia.anak itu bener-bener ya pi".

"emang kenapa kalo nia bilang gitu mi,beneran juga boleh kok".

"ihh papi apaan sih.kita udah tua loh.yaudah mami mau ke kamar udah ngantuk".suaminya hanya menggeleng kepala melihat kelakuan istrinya yang tersipu malu.merekapun keluar dari ruangan tersebut dan masuk kamar untuk istirahat.

The Next StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang