.
.
.
"Soo Youn, karena aku telah datang. Kau bisa pergi sekarang. Aku dan Hoshi akan melanjutkan sedikit sisa pekerjaanmu," Ucap dari gadis yang menghampiri Soo Youn yang masih mematung itu.
"A-a-aku pergi," Soo Youn segera meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri tepat didepan pintu kafe.
#####
Setelah sampai di kost-an, Soo Youn langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil memegangi dada nya yang berdebar tak karuan.Ada sebuah emosi yang meluap yang tidak bisa terkontrolkan. Soo Youn masih belum memahami perasaannya yang aneh itu. Ia hanya bisa merasa senang, sedih, dan khawatir dalam waktu yang bersamaan.
"Mana mungkin aku berdebar seperti ini karena Wonwoo dan aku tidak ingin menyukai sahabatku sendiri," isi kepala Soo Youn tidak henti-hentinya memikirkan peristiwa yang tidak terduga di kafe.
Tok.. tok..
Suara ketukan dari pintu yang tertutup itu akhirnya membuyarkan lamunan dari Soo Youn.
Saat membuka pintu, terlihat seorang lelaki berumur berdiri didepan sambil membawa sesuatu di tangan kanannya.
"Tuan Park," sapa Soo Youn yang begitu mengenali orang tersebut, dia adalah asisten dari Wonwoo yang datang secara tiba-tiba.
"Kau masih mengingat ku? Hampir 3 tahun kita tidak pernah bertemu lagi,"
"Kau masih terlihat awet muda sejak kita bertemu terakhir kalinya,"
Mendengar pujian tersebut, membuat tuan Park tersenyum malu sambil memegangi pipinya yang semburat merah. Lalu tuan Park menyodorkan tas yang berisikan sebuah pakaian dan beberapa barang lagi didalamnya.
Soo Youn yang menerima barang tersebut hanya memandangi dengan bingung.
"Wonwoo tidak memberitahu mu? Atau kau pura-pura tidak tau?" Tanya tuan Park yang melihat Soo Youn mengernyitkan dahinya.
Soo Youn menggelengkan kepalanya perlahan dan matanya membulat seperti terkejut dengan yang ada di dalam tas itu.
Tanpa diduga oleh 2 orang tersebut, seorang lelaki berbadan tegap dengan setelan jas hitam mendekati penyewa kost-an. Soo Youn semakin bingung dengan kedatangan tamu tidak dikenal.
Lelaki itu menggunakan kacamata hitam, terlihat seperti bodyguard. Ia datang dengan membawa kotak berukuran sedang, lalu menyodorkannya ke depan Soo Youn.
Soo Youn kembali mengerutkan keningnya. Dari tatapannya saja sudah tersirat kan, jika penerima barang tersebut semakin kebingungan dengan 2 orang yang datang secara tiba-tiba dan mereka juga sama-sama membawakan hadiah.
"Aeri menyuruhku untuk memberikan mu barang tersebut dan memakainya di acara malam nanti," Lelaki itu menyodorkan sebuah undangan pertunangan ke hadapan Soo Youn dan segera meninggalkan mereka berdua tanpa permisi.
"Aeri bertunangan? Lalu bagaimana Wonwoo?" Benak Soo Youn.
"Soo Youn, aku juga di suruh Wonwoo untuk memberikan pakaian itu, agar kau bisa datang ke acara yang diadakan oleh Aeri. Tapi, ini semua terjadi mendadak. Kelihatannya, suruhan Aeri memberikan pakaian juga," ucap tuan Park.
Setelah berbincang sebentar dan kemudian berpamitan, Soo Youn segera masuk dan ia merasa kebingungan dengan 2 hadiah yang ia dapatkan.
Pakaian yang diberikan oleh Wonwoo cukup sederhana dengan warna pastel, namun pakaian itu terlihat dari merek fashion mewah dan juga terlihat begitu sangat mahal. Sama seperti pakaian yang diberikan oleh Aeri. Yang membedakan, warna pakaian nya terlihat sedikit mencolok. Ditambah lagi, pesan yang disisipkan itu tertulis menunjukkan jika pakaian tersebut tidak boleh di kembalikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Together Forever || Jeon Wonwoo || !!ENDING!!
Fanfiction[ENDING] Together Forever adalah cerita sequel dari "The Last 7 Day's". Cerita ini mengkisahkan kelanjutan dari cerita kehidupan Jeon Wonwoo dan Song Soo Youn. Sedikit demi sedikit, beberapa rahasia yang sempat di sembunyikan itu akhirnya terbongka...