Part 4

53 17 21
                                    

"Astaga kemana tuan Park, aku sudah menyuruhnya menunggu disekitar sini. Tapi dia malah meninggalkan ku sendirian. Aku harus gimana," ucap Wonwoo sambil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Ia merasa kebingungan mencari asisten pribadinya disekitar taman yang terdapat beberapa anak kecil yang sedang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Mereka ada yang berlari kesana-kemari dan juga ada yang menangkap kupu-kupu ataupun capung yang terbang disekitar mereka.

Ia harus secepatnya pergi dari sana, sebelum para penguntit ataupun fans nya menghampiri dirinya dan menganggu liburan privasinya.

Ditambah lagi, cacing dalam perut Wonwoo terus saja berbunyi sekaligus menendang-nendang yang membuat pemilik tubuh tersebut merasa kesal. Ia tidak memegang sepeserpun uang untuk mengganjal laparnya tersebut. Ia terus saja mengusap-usap perutnya dan matanya seperti mencari sesuatu yang bisa dibilang gratis untuk ia makan. Padahal, saat ini ia menjalani sebuah program diet untuk memperbaiki bentuk tubuhnya.

Seorang anak kecil yang sepertinya tertarik dengan Wonwoo menghampiri lelaki tersebut sambil tersenyum. Wonwoo yang menyadari nya hanya menatap dingin dengan mata yang sinis. Anak kecil tersebut menyodorkan sepotong kue kehadapan Wonwoo. Namun, ia tidak mengambilnya.

"Aku tidak boleh memakan itu. Bisa saja diet ku akan gagal. Sepotong kue itu bisa membuatku tidak makan selama 3 hari kedepan," benak Wonwoo.

Lalu, matanya kembali mencari ke setiap ujung taman dan jalan raya untuk menemukan asistennya yang sekiranya akan membawakan makanan untuk mengganjal perutnya yang sejak dari tadi memberontak.

Walaupun ia masih bisa melihat sekilas tatapan anak kecil yang menatapnya dengan tatapan polos, ia tetap menghiraukan anak kecil tersebut. Namun perutnya berkata lain, seperti menyuruhnya mengambil makan tersebut lalu memakannya agar para cacing bisa lebih tenang.

Anak kecil yang dihiraukan itu segera naik ke bangku yang ukurannya lebih tinggi dari tubuhnya dengan susah payah. Ia segera membuka masker yang digunakan Wonwoo dan menyuapkan kue yang di tangannya itu ke mulut Wonwoo. Lalu ia tertawa kecil dihadapan lelaki dewasa yang menatapnya dengan tatapan terkejut.

"Hyung..." ucap anak kecil itu.

Awalnya Wonwoo ingin sekali marah kepada anak kecil yang tidak berdosa itu, karena telah menyuapkan sepotong kue yang sudah mendarat di perutnya itu tanpa seizinnya. Namun, ia mengurungkan niatnya tersebut. Justru ia terlihat tersenyum, karena anak kecil itu sangatlah lucu dan imut. Anak kecil itu malah membersihkan sisa krim di sekitar mulut Wonwoo.

"Apakah aku terlihat seperti anak kecil karena memakan kue yang kau berikan kepadaku?" Tanya Wonwoo.

Anak kecil itu menjawab dengan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Hyungwon.. udah ibu bilang. Jangan dekat sama..." Seorang wanita yang terlihat seperti ibu dari anak kecil yang bersama Wonwoo itu terdiam membeku setelah mengetahui keberadaan anaknya yang bersama seorang aktor dan model terkenal.

#####


Dikarenakan rencana untuk ke toko buku dibatalkan oleh Yoon Hwa, akhirnya Soo Youn berinisiatif sendiri untuk pergi pulang ke kost-nya untuk melanjutkan mengerjakan beberapa tugas yang ia dapat dari dosen kampus. 2 sahabatnya pun terlihat sangat sibuk dan terkesan sangat dadakan untuk membatalkan rencana yang sudah mereka atur sejak beberapa hari lalu. Namun, Soo Youn tidak mengambil pusing dengan keputusan sahabatnya tersebut. Ia berpikir bisa saja mereka mendapat urusan yang lebih penting ketimbang pergi ke toko buku bersama dirinya.

Dan jika saja ia tidak mendapatkan libur kerja dari Woozi, tentu saja saat ini ia akan berkerja lembur di Coffeeshop milik Woozi tersebut hingga tengah malam.

Ia begitu sangat bosen di dalam kamar. Tidak ada yang bisa menghiburnya selain para sahabatnya itu. Namun, saat Soo Youn ingin menghubungi 2 sahabatnya tersebut. Mereka malah tidak mengangkat telfon dari Soo Youn.

Lalu Soo Youn memutuskan untuk pergi ke taman yang sangat dekat dengan kost-nya guna untuk menghirup udara segar dari luar.

.
.
Sesampainya di sana, ia melihat banyak anak-anak kecil yang sedang bersenang-senang bersama teman-temannya. Mereka begtiu bahagia saat bermain pasir dan juga berlari menangkap kupu-kupu yang terbang kesana-kemari.

Namun lamunannya itu terbuyarkan setelah mendengar seorang wanita berteriak histeris kepada seorang  lelaki yang duduk di kursi kayu. Awalnya Soo Youn menghiraukan hal itu, namun ia kembali mendengar dengan sangat jelas yang di ucapkan wanita tersebut.

"Wonwoo!!! Aku adalah fans mu. Dan dia adalah anakku. Bagaimana ini? Ini seperti mimpi!!! Jeon Wonwoo!!!" Teriak histeris wanita tersebut.

"Siapa? Apa aku tidak salah dengar, Jeon Wonwoo? Sahabatnya Mingyu ?? Untuk apa dia kesini?" Benak Soo Youn.

Soo Youn terus saja memerhatikan dari jarak jauh lelaki yang sepertinya merasa terganggu akan beberapa orang yang telah menghampirinya. Tidak lama, lelaki tersebut berlari dengan secepatnya meninggalkan tempat duduknya.

"Benar, dia Wonwoo yang aku kenal," benak Soo Youn lalu ia tersenyum tipis.

#####


Wonwoo yang tidak mengetahui jalan yang ia lalui sekarang ini, terpaksa ia harus bersembunyi di sebuah tempat makan yang satu-satunya terlihat lumayan sepi. Karena dia seorang aktor dan model terkenal, ia harus sedikit berolahraga lari untuk menghindari kerumunan fans fanatiknya itu. Anggap saja mengurangi kalori kue yang ia makan dari anak kecil yang bernama Hyungwon.

Saat Wonwoo bersembunyi didalam tempat makan tersebut, ia bisa merasakan seseorang menghampirinya dari belakang.

"Kacau, bagaimana ini???" Benak Wonwoo yang sangat merasa kebingungan.

"Hey, Wonwoo," terdengar suara seorang wanita yang mendekati dirinya sambil memegang bahu lebar  dengan perlahan.

"Maafkan saya, saya hanya ingin bersembunyi dari beberapa orang yang..." Ucap Wonwoo yang terhenti setelah melihat wanita yang berdiri di hadapannya. Kedua tangannya masih mengusap-usap seperti sedang meminta maaf.

"Kau kenapa?" Tanya wanita tersebut.

"Hah??"

"Ayo bangun," wanita tersebut menyodorkan tangannya kehadapan Wonwoo yang masih terdiam duduk di sudut bangunan yang terlihat kusam.

"Hah???"

"Soo Youn?" Sambung Wonwoo yang masih merasa kebingungan.

"Lama tidak jumpa," ucap wanita tersebut yang ternyata adalah Soo Youn.

.
.
Wonwoo dan Soo Youn telah duduk di tempat makan yang bisa dibilang kumuh dan beberapa foto hitam putih yang di gantung di setiap dinding bangunan tersebut yang membuat kesan keindahan di tempat makan tersebut.

"Bagaimana kau tau kalau aku ada disini?" Tanya Wonwoo untuk membuka pembicaraan setelah ia sedikit merasa malu karena menunjukkan sikap yang sangat memalukan sebelumnya.

"Aku sudah menebak, jika kau tadi yang membuat kekacauan di taman, dan tebakan ku sangat benar. Lalu aku melihatmu dari kejauhan kau berlari hanya memutari 6 bangunan sebanyak 3 kali. Dan akhirnya kau memutuskan untuk masuk ke tempat ini," penjelasan Soo Youn hanya mendapatkan keheningan Wonwoo.

"6 bangunan sebanyak 3 kali?? Nggak salah tuh? Perasaan, aku tidak memutari. Malah aku merasa aku hanya berlari lurus,"

"Aku lebih mengenal daerah disini ketimbang dirimu, kalau nggak percaya tanyakan saja ke fans yang mengejarmu tadi,"

"Oh iya, aku masih mengingatnya. Bagaimana kau berlari terbirit-birit karena banyaknya orang yang mengejarmu," lanjut Soo Youn sambil tertawa lepas karena mengingat kejadian yang sangat memalukan tersebut.

"Larianmu itu tidak berubah dari sejak beberapa tahun lalu, saat kau menghindari bola basket yang dilempar Vernon waktu itu," ketawa Soo Youn semakin pecah setelah sedikit membongkar sedikit masa lalu memalukan yang dimiliki Wonwoo.

Orang yang memiliki masa kelam tersebut hanya terdiam dengan wajah yang sedikit memerah, akibat menahan malu.







.
.
Next

[✓] Together Forever || Jeon Wonwoo || !!ENDING!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang