Wonwoo bersama Tuan Park telah berada di kantor polisi Seoul dengan tergesa-gesa. Ia menemukan Joshua yang sedang sibuk dengan pekerjaannya dan ada beberapa kertas yang bertumpuk dimana-mana berada dihadapannya.Di sisi lain, terlihat seorang lelaki tua yang terus-terusan menutup telinganya seraya menundukkan wajahnya. Ia terlihat seperti ketakutan dan badannya mulai bergemetar.
Menyadari kehadiran Wonwoo, Joshua segera menghampirinya, walaupun terlihat sibuk dengan memperhatikan lelaki tua yang sedang duduk di kursi kayu.
"Itu orangnya. Tuan Jeon, lelaki berusia 50-an. Sejak dari tadi, ia menunjukkan beberapa gejala yang sepertinya dia mengalami tekanan batin , jadi dia begitu sulit untung mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu," Joshua menepuk pundak Wonwoo seperti mengisyaratkan untuk mencari tau sendiri secara langsung kepada orang tersebut.
Saat Wonwoo mendekati lelaki itu, Ia terlihat seperti mengucapkan sesuatu, namun tidak bisa didengar dengan begitu jelas.
"Aku ingat, wanita kaya itu. Aku juga melihat seorang perempuan yang terus saja memukuli wanita itu hingga tidak sadarkan diri," ucap lelaki itu sambil memukul-mukul kepalanya agar bisa kembali ingat.
"Tuan Jeon, apakah kau melihat perempuan itu?" Tanya Wonwoo perlahan, ia sangat berharap mendapatkan sebuah jawaban dari tuan itu. Agar ia bisa memberikan hukuman kepada penjahat sebenarnya.
Namun, pertanyaan itu tidak menemukan hasil yang di inginkan oleh Wonwoo. Lelaki tua itu tetap memukuli kepalanya dan kemudian ia menangis.
"Aku tidak ingat," hanya itu yang di ucapkan tuan Jeon sesekali mencuri pandangan ke wajah Wonwoo.
Kemudian lelaki itu terus-menerus mengucapkan permintaan maaf kepada Wonwoo.
"Joshua, aku ingin kau selalu memberikan informasi terbaru tentang kasus ini kepadaku. Aku harap, dari tuan ini aku bisa menangkap penjahat itu," Wonwoo segera keluar dari gedung tersebut diiringi oleh Tuan Park yang sedari tadi hanya diam membisu.
######
Kembali seperti hari-hari biasa yang super sibuk dan sangat melelahkan. Soo Youn tetap memulai berkerja di kedai kafe milik Woozi, walaupun kesehatan mentalnya masih terganggu akan kejadian waktu itu.
Ia begitu senang melayani para pelanggan yang berdatangan tidak henti-hentinya. Termasuk seorang anak lelaki bersama ibunya yang telah lama duduk di dekat jendela kaca dari kedai tersebut.
Segera Soo Youn menghampirinya dengan ramah.
"Permisi, mau pesan apa?" Tanya Soo Youn.
"Aku mau sepotong kue krim vanila itu, anakku sangat menyukainya," ibu tersebut tersenyum ke arah anaknya dan mengucap puncak kepala dari anaknya itu.
Setelah Soo Youn menuliskannya dibuku catatan, ibu tersebut terlihat seperti mencari seseorang lewat jendela kaca dari kafe.
"Apakah tuan Wonwoo akan datang kesini? Maksudku, artis yang terkenal itu. Beberapa waktu lalu, aku sering melihatnya disekitar sini. Hyungwon begitu mengidolakan sosok tersebut. Makanya aku mengajaknya kesini," ibu tersebut berbisik kepada Soo Youn.
Soo Youn yang mendengarnya hanya bisa tersenyum sambil menganggukkan kepalanya perlahan.
"Tapi sepertinya ia tidak akan datang kesini lagi. Kan dia seorang selebriti yang sibuk dengan pekerjaannya. Jadi, setelah menghabiskan makanan yang kita pesan tadi, setelah ini kita harus cepat-cepat kembali ke rumah sakit," sambung ibu tersebut sambil menatap sendu ke arah anaknya yang sedari tadi hanya terduduk diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.
Anak lelaki itu menunjukkan ekspresi kekecewaannya, walaupun dihadapannya telah ada makanan kesukaannya.
"Hei, kau begitu manis seperti kue ini. Jadi kau harus cepat-cepat menghabiskan sebelum para semut berdatangan dan mengambil kue itu," bujuk dari Soo Youn.
"Noona paham, jika kau sangat kecewa karena Wonwoo tidak datang hari ini. Namun aku janji, jika dia kembali lagi kesini, aku akan memintanya untuk menunggu kedatangan mu secepatnya," sambung Soo Youn yang mendapat senyum semringah dari anak lelaki itu.
Lalu anak lelaki itu menyodorkan jari kelingkingnya ke hadapan Soo Youn. Ia terlihat seperti menaruh harapan kepada Soo Youn, agar ia bisa bertemu lagi dengan idolanya.
"Aku janji," Soo Youn mempautkan jari kelingkingnya ke jari mungil milik anak lelaki itu.
######
Di kamar, Wonwoo menghempaskan tubuhnya yang lelah itu ke ranjang. Ia sangat berharap secepatnya masalah yang berada di sekitarnya akan menghilang dan menempatkan kembali ketempat yang seharusnya ditempatkan.
Di liriknya sudut ruangan yang terdapat sebuah meja yang diatasnya terdapat kalung berbuahkan hati. Ia kembali teringat akan kejadian waktu di acara pertunangan Aeri.
"Sekarang ia berada dimana? Apakah Soo Youn saat ini baik-baik saja??" Benak Wonwoo yang mengkhawatirkan keadaan Soo Youn seperti dalam keadaan bahaya.
Sebuah pesan melesat kedalam ponsel milik Wonwoo, ia tidak berniat untuk membuka ataupun membalas pesan tersebut.
'besok kau harus datang ke pemotretan majalah N. Jika tidak, kau akan mengalami masalah serius,'
Pesan yang terkirim dari Aeri, membuat si penerima segera menghapusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Together Forever || Jeon Wonwoo || !!ENDING!!
Fanfiction[ENDING] Together Forever adalah cerita sequel dari "The Last 7 Day's". Cerita ini mengkisahkan kelanjutan dari cerita kehidupan Jeon Wonwoo dan Song Soo Youn. Sedikit demi sedikit, beberapa rahasia yang sempat di sembunyikan itu akhirnya terbongka...