Di pagi hari yang begitu cerah, Soo Youn berjalan untuk menuju ketempat kerjanya. Diwajahnya terlihat sangat berseri dengan tersungging sudut bibirnya membentuk senyuman yang begitu indah.
"Dengarkan baik-baik, aku tidak akan mengulang ucapan ku lagi. Namun, aku akan terus mengulang-ulang ucapan ini di waktu yang cukup lama nanti. Aku mencintaimu,"
Soo Youn menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, kini tangannya bergerak memegang dada kirinya yang berdebar begitu cepat. Ia kembali teringat dengan ucapan Wonwoo pada malam kemarin. Dibawah payung dengan guyuran hujan yang tidak terlalu deras, mereka sempat berciuman dengan waktu yang sangat singkat.
Ia begitu tidak percaya, jika sahabat masa kecilnya menyukai dirinya. Namun, ia tidak bisa menutupi kebohongan. Jika ia juga menyukai Wonwoo sekarang, sampai-sampai mengikutinya ke kota Seoul.
"Apakah sekarang kami sudah mulai berkencan dikarenakan ciuman itu?" benaknya.
Ia menarik gagang pintu untuk membukanya yang diiringi suara bel yang berdenting. Saat ia melangkahkan kakinya masuk kedalam cafe, terlihat Wonwoo yang sedang duduk di kursi itu tersenyum tipis seraya melambaikan tangannya kearah Soo Youn.
"Ehmm, yang udah jadian. Selamat," ucap Yoonhwa menggoda Soo Youn.
"Cepatlah datangi Wonwoo. Ia sudah lama menunggu kedatangan mu," bisik Hoshi.
Namun, Soo Youn yang begitu malu memilih untuk pergi ke dapur belakang dan memulai pekerjaannya dari sana.
#####
Di sisi lain, Aeri terlihat mendatangi sebuah kantor polisi dengan ditangannya membawa ponsel yang ia dapatkan dari tuan Shin.
Seluruh mata dari para polisi tertuju kearahnya sekarang, dikarenakan pakaiannya yang lagi dan lagi sangat nyentrik. Memakai hiasan di kepala yang berukuran cukup besar dan memakai dress biru malam panjang, namun terbuka di bagian dadanya.
Seorang lelaki tua bersama Joshua sedang pergi untuk menuju ke suatu tempat, namun lelaki itu melihat kedatangan Aeri yang baru saja melangkahkan kakinya melewati pintu depan. Lelaki itu terlihat sangat ketakutan, matanya mulai bergetar kecil, dan kakinya yang lemas membuatnya terjatuh dan segera ingin pergi secepatnya dari tempatnya sekarang ini. Dengan sigap Joshua memegang kedua lengan lelaki tua itu dan membantunya untuk berdiri.
Joshua juga melihat Aeri melewatinya saja dan duduk di kursi yang terlihat kosong. Didepannya seorang polisi swasta sedang mengetikkan sesuatu di komputernya.
"Hai, Junnie. Lama tidak berjumpa," ucap Aeri sembari melepaskan kacamata hitamnya.
"Ohh, Aeri. Aku sudah lama tidak melihatmu. Bagaimana kabarmu?" tanya lelaki itu yang memiliki nama panggilan 'Jun'.
"Seperti biasa, tidak ada yang spesial ataupun hal yang baik," balasnya dan juga menyodorkan sebuah ponsel kedepan Jun, "Aku ingin melaporkan sebuah pencurian, penipuan, dan bahkan percobaan pembunuhan yang terjadi saat malam pertunangan ku,"
"Begitukah?" ucap Jun yang terlihat tidak percaya dengan apa yang dibicarakan oleh Aeri tadi. Ia mengambil ponsel tersebut dan memeriksanya sendiri.
Tiba-tiba saja kegaduhan mulai terjadi didalam kantor polisi tersebut. Lelaki tua tadi dengan ditangannya membawa sebuah garpu mencoba mendekati Aeri untuk membunuhnya. Untung saja Joshua datang lebih cepat dan menghentikan perbuatan lelaki tua itu. Bahkan Jun dengan sigap membentengkan tubuhnya melindung Aeri yang terlihat begitu syok.
"Kau!! Karena kau. Istriku menjadi gila akan harta! Dan kejiwaannya telah terganggu akibat ancaman-ancaman yang terus saja kau berikan. Bahkan, kami selalu di gentayangi rasa bersalah dan juga wanita itu! Ya wanita yang kau bunuh beberapa tahun yang lalu, selalu menganggu kehidupan kami!! Kau, dengan santainya menjadi selebriti terkenal dengan berlimpah uang. Sekali tertimpa masalah, maka uang yang berkerja," ucap lelaki tua dengan sedikit nada yang keras dan bergema di dalam ruangan.
Kemudian, Aeri kembali teringat kembali tentang kejadian yang pernah ia lakukan beberapa tahun yang lalu dan ia juga ingat dengan lelaki tua yang berada dihadapannya sekarang.
"A-aku.. aku tidak m-melakukan itu," elak Aeri.
Disaat ia mencoba untuk melarikan diri dari kantor polisi, dengan cepat Joshua menangkapnya dan tidak lupa untuk memborgolnya agar tidak lari lagi.
"Nona Aeri Kim, kau ditangkap atas tuduhan pembunuhan, penggelapan pajak, dan menyetir dalam keadaan mabuk. Juga, menghilangkan tanda bukti kejahatan yang kau lakukan. Anda memiliki hak untuk diam dan apapun yang anda katakan dapat digunakan untuk melawanmu di pengadilan," ucap Joshua.
Kini Aeri bergeming di tempat. Melihat kedua pergelangan tangannya telah diborgol.
"Apa-apaan ini?! Mengapa kau memasangkan benda ini! Kau tau siapa aku!" tukas Aeri mencoba melepaskan dengan paksa borgol yang telah di kunci oleh Joshua.
Joshua memilih untuk diam.Ia malah memasang tatapan mata yang tajam ke arah perempuan tersebut.
#####
Wonwoo saat ini sedang memandangi sosok kekasihnya yang sibuk membersihkan kaca-kaca di etalase dari kejauhan. Memakai celemek dan pelindung kepala, membuat kecantikannya semakin tidak berkurang."Jika kau melakukan hal seperti ini, maka seluruh dunia bakal tau jika kau sedang berkencan dengan seseorang," ucap Hoshi mendekati Wonwoo dan menghalangi penglihatan lelaki itu.
Kemudian Wonwoo berdecak dan menatap Hoshi dengan sinis.
"Kau juga sering melakukan hal seperti ini kepada Yoo—"
Segera Hoshi membekap mulut Wonwoo dengan kedua tangannya yang masih menggunakan sarung tangan karet. Agar sebuah rahasia yang dimiliki Hoshi tidak bisa didengar oleh Yoonhwa yang berada di dekat mereka. Wonwoo terus berusaha melepaskan tangan Hoshi dari mulutnya, namun lelaki itu tetap bersikeras untuk mendekap Wonwoo sampai Yoonhwa benar-benar pergi menjauhi mereka.
"Gosip terus. Lancar banget keknya," sindir Yoonhwa yang sambil mengepel lantai ditempat 2 orang lelaki ini.
Tiba-tiba saja suasana yang begitu tenang dan semua orang pada sibuk dengan aktivitas masing-masing, Eunlee datang dengan mendorong pintu dengan sangat kuat, sehingga bel di pintu seperti terhantam dan jatuh ke lantai.
Seluruh orang yang berada didalam cafe tampak terkejut dengan kedatang Eunlee. Matanya kini tertuju kepada orang yang duduk di sudut ruangan, Wonwoo.
"Astaga!! Eunlee bisakah kau masuk dengan lebih tenang?" tanya Yoonhwa mendekati Eunlee yang berdiri mematung didepan pintu.
Ia terlihat sangat khawatir dan pucat, walaupun keringat di dahinya bercucuran.
"Aeri.. dia.. dipenjara,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Together Forever || Jeon Wonwoo || !!ENDING!!
Fanfiction[ENDING] Together Forever adalah cerita sequel dari "The Last 7 Day's". Cerita ini mengkisahkan kelanjutan dari cerita kehidupan Jeon Wonwoo dan Song Soo Youn. Sedikit demi sedikit, beberapa rahasia yang sempat di sembunyikan itu akhirnya terbongka...