Mereka berdua memilih membisu didalam mobil. Tidak ada perbincangan selama diperjalanan dan Wonwoo terlihat masih sibuk dengan handphone di tangan kanannya, sedangkan tangan satunya memegang lingkar kemudi mobil
"Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?" tanya Soo Youn setelah keheningan datang.
"Pamanku. Kau tau kan, paman bae jin. Dia sudah dibebaskan beberapa bulan yang lalu dan aku harus mengetahui bagaimana ia bisa dibebaskan," jawab Wonwoo dengan wajah yang menegang dan matanya tetap fokus ke arah jalan yang mereka ambil.
"Seharusnya kau bersyukur jika paman mu itu telah dibebaskan, bukan?" tanya Soo Youn lagi.
Wonwoo kembali merapatkan bibirnya dan tidak menjawab pertanyaan dari Soo Youn.
Setelah hampir setengah jam, akhirnya mereka berdua telah sampai ke alamat yang dikirimkan oleh Joshua.
Terlihat begitu sepi di sekitar rumah tersebut. Hanya ada rerumputan yang tumbuh menjulang dan seekor anjing yang terus menggonggong ke arah mereka.
Wonwoo mencoba mengetuk pintu tersebut, namun terdengar dari luar jika tidak ada suara yang berasal dari dalam rumah tersebut.
"Mungkin dia sedang keluar, apakah kita harus menunggunya?" tanya Soo Youn. Namun lagi-lagi ia dihiraukan oleh Wonwoo.
Tidak berapa lama, suara dari pintu yang terkunci rapat akhirnya terbuka dan keluarlah seorang lelaki berumur dari sana. Namun, ia tidak menunjukkan wajah.
Melainkan ia malah melemparkan isi mangkuk yang berisikan nasi ke arah Wonwoo.
Mereka berdua begitu terkejut dan Wonwoo refleks melindungi Soo Youn dengan tubuhnya. Alhasil, seluruh nasi yang bercampur air itu mengenai seluruh pakaiannya.
"PERGI DARI SINI!!" teriak lelaki tua itu dan kembali menutup rapat pintu rumahnya.
Wonwoo mulai mendekati pintu tersebut dan mengetuknya, tetapi sepertinya bukan terlihat sedang mengetuk, namun lebih tepatnya Wonwoo sedang menggedor-gedornya dengan sekuat tenaga.
"Paman, ini aku Wonwoo," ucap Wonwoo yang tidak henti-hentinya menggedor nya.
"Pergilah!!!" teriak lelaki itu lagi yang berada didalam.
"Tidak! Aku tidak akan pergi. Aku akan menunggu disini sampai paman keluar dan menjawab semua pertanyaanku," Wonwoo duduk di tengah-tengah teras rumah pamannya tersebut.
Begitu juga Soo Youn yang tidak tau harus melakukan apa selain mengikuti apa yang dilakukan oleh Wonwoo sekarang.
Memang pamannya itu terlihat jelas keras kepala, sama halnya yang dilakukan Wonwoo.
Hingga menjelang tengah malam, pamannya masih tidak kunjung keluar. Namun Wonwoo dan Soo Youn tetap duduk disana. Tidak bergeming sedikitpun.
Namun, tidak berapa lama. Lelaki itu keluar dari rumahnya. Tidak ada lampu yang menerangi rumah tersebut, hanya berbekal dari sinar rembulan dan juga senter yang dipegang oleh pamannya itu.
"Dasar keras kepala," ucap pamannya itu dan pergi keluar meninggalkan Wonwoo dan Soo Youn yang masih duduk itu.
"Paman mau ke—" Wonwoo tidak bisa melihat keberadaan pamannya itu yang berada didalam kegelapan.
Namun tidak berapa lama, pamannya tersebut kembali dengan membawa botol soju penuh ditangannya.
Seraya berjalan sempoyongan, paman itu segera masuk dan menutup kembali pintu rumahnya. Untung saja, Wonwoo menahan pintu itu.
Berbeda dari siang tadi, pamannya malah membiarkan Wonwoo dan juga Soo Youn untuk masuk kedalam rumahnya.
######
"Dasar sialan, kenapa aku mau menunggu lelaki bodoh itu disini," Aeri melipatkan kedua tangannya di dada seraya melirik ke arloji yang ia kenakan.
"Bisanya aku masih tertipu daya oleh Seungcheol. Jika dia memang tidak ingin menemuiku, kenapa harus membuat janji pertemuan ini secara mendadak dan membatalkan pun secara mendadak—"
"—hanya karena kalung jelek itu menghilang, dengan mudah ia membatalkan semuanya. Awas saja kau, Tuan Choi Seungcheol," sambung Aeri yang segera keluar dari tempat makan mewah yang telah dipesankan oleh Seungcheol itu sendiri, namun ia malah tidak datang di pertemuan tersebut.
Saat Aeri ingin menghampiri mobilnya, ada secarik kertas yang menempel di kaca depan mobil miliknya.
'Maaf ya kalung nya di ambil sama aku dan sekarang aku tidak bisa mengembalikannya seperti gaun murahan yang palsu itu. JE.'
Pesan kaleng tersebut membuat Aeri semakin emosional lagi. Ia merobeknya menjadi beberapa bagian dan kemudian ia membuangnya begitu saja.
"Pembantu itu.. gara-gara kau melakukan pembunuhan itu, aku yang menerima konsekuensinya,"gerutu Aeri, "JE? Siapa dia?? Ataukah jangan-jangan—"
Segera Aeri merogoh tas nya dan mengambil barang yang begitu penting bagi sebagian orang-orang. Lebih tepatnya adalah ponsel.
"Aku ada tugas baru untuk kalian," Aeri berbicara kepada seseorang lewat telepon seluler yang ia gunakan saat ini.
"Kau bawakan orang tersebut ke depanku di tempat biasa. Sekarang!" Aeri menyudahi teleponnya.
Melihat keadaan ban mobilnya yang terlihat seluruhnya mengempis, ia menendang ban tersebut.
"Sial! Sial! Sial!!" Teriaknya.
Ia mengacak-ngacak rambutnya, namun tiba-tiba saja ia masuk kedalam mobil dan mengambil sebuah memori yang terpasang di spion dalam.
Terdapat sebuah kamera cctv tersembunyi dipasang dalam sana yang dapat terekam dari luar.
"Aku tidak sebodoh itu dengan hanya memberikan inisial nama itu. Aku sendiri bisa membongkar nama tersebut," ucap Aeri.
Ia menyambungkannya ke ponselnya dan terlihat jelas video itu. Seorang perempuan mendekati mobil milik Aeri dan tidak berapa lama, perempuan itu malah melambaikan tangannya seraya tersenyum kearah kamera cctv tersebut. Sepertinya ia sudah mengetahui kamera tersembunyi itu
"Ji Eun? Ternyata dugaan ku benar. Awas saja kau," ucap Aeri sambil tersenyum licik.
######
Hari telah larut dalam kegelapan. Entah jam berapa sekarang, Wonwoo menancapkan gas nya dan segera mengantarkan Soo Youn tepat di depan kos-nya.
Mungkin saja, sebentar lagi matahari akan terbit. Akhirnya Wonwoo telah sampai mengantarkan perempuan itu dengan selamat.
"Sepertinya aku terlalu malam mengantar mu pulang karena aku mengajak mu ketempat paman ku," ucap Wonwoo yang masih berada di kursi pengemudi, sedangkan Soo Youn sudah berada di luar.
Soo Youn hanya tersenyum dan melambaikan tangannya. Wonwoo pun menutup kaca mobilnya dan pergi dari tempat tersebut.
Setelah memastikan Wonwoo telah pergi, Soo Youn tidak segera masuk. Malah ia duduk di kursi yang terdapat di taman dekat kost-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Together Forever || Jeon Wonwoo || !!ENDING!!
Fanfiction[ENDING] Together Forever adalah cerita sequel dari "The Last 7 Day's". Cerita ini mengkisahkan kelanjutan dari cerita kehidupan Jeon Wonwoo dan Song Soo Youn. Sedikit demi sedikit, beberapa rahasia yang sempat di sembunyikan itu akhirnya terbongka...