Part 07

39 12 30
                                    

Rumah yang terhiasi oleh barang-barang antik dan terbilang mahal itu tersusun rapi disetiap bagian ruangan yang dindingnya dominan berwarna putih dengan hiasan bercorak biru tua. Ada juga beberapa rak yang isinya penuh dengan buku-buku yang ditulis oleh seorang penulis yang begitu sangat terkenal terpajang disana.

Seorang lelaki tertidur pulas di ranjang besarnya. Awalnya ia tampak tenang berbaring disana, namun tiba-tiba saja badannya bergemetar dan keringat dingin bercucuran di dahi lelaki itu. Ia tidak bisa bergerak kemana-mana, apalagi untuk membuka kedua matanya. Nafasnya terengah-engah dan terasa sangat sesak di dada.

Tuan Park yang sedang membuka gorden kamar lelaki itu, segera menghampirinya dan ia sangat kebingungan untuk membangunkan lelaki tersebut.

Setiap tertidur, Wonwoo selalu saja mendapatkan sebuah mimpi yang sangat buruk semenjak 2 tahun yang lalu. Tidak ada yang mengetahui apa mimpi tersebut, kecuali Wonwoo itu sendiri. Ia sangat menyembunyikan hal tersebut dari semua orang, termasuk juga asisten kepercayaannya.

Saat ia membuka kedua matanya, ia masih terlihat seperti ketakutan. Kemudian, ia duduk dan langsung menutup kedua telinganya. Ia juga berteriak-teriak dan mengatakan sesuatu yang sangat aneh.

"Aku akan melakukan itu!! Jangan.. aku janji.. tidak!!! Aku akan menebusnya! Soo-soo Youn ? Dia tidak begitu," Wonwoo selalu mengulangi perkataannya itu.

Saat ini ia memegang lehernya dengan kedua tangannya, dia mencekiknya dengan sangat kuat dan sepertinya dia akan mengakhiri hidupnya sendiri. Kembali terasa sangat sesak dan dia tidak bisa bernafas dengan baik. Tidak ada yang bisa diperbuat oleh tuan Park, terkecuali ia memegang kedua bahu Wonwoo lalu mengguncang dengan sekuat-kuatnya.

Akhirnya Wonwoo tersadarkan dan kemudian ia menangis sejadi-jadinya. Ia memegang pergelangan tangan kanannya yang terdapat gelang berwarna hitam dan di gelang tersebut ada sebuah gembok berukuran sangat mungil. Ia menarik-narik gelang tersebut agar terlepas dari tangannya. Namun, gelang itu terlihat begitu kokoh dan sangat kuat. Sepertinya gelang tersebut tidak ingin berpisah dari pemiliknya.

Wonwoo selalu melakukan hal tersebut disetiap pagi saat ia terbangun dari tidurnya. Namun begitu ia sadar, seketika itu juga ia lupa mengapa ia menyakiti dirinya sendiri hingga ingin mengakhiri hidupnya.

Lalu, ia melihat kedua telapak tangannya, "Tuan Park, aku melihat seseorang di mimpiku yang begitu mirip dengan Soo Youn sedang berdiri di balkon sebuah apartemen. Ia bersama seseorang disana. Kemudian dia mencekik leher Soo Youn dan mendorong tubuhnya ke ujung pagar. A-aku bisa merasakan sakitnya hal tersebut. Namun, secara tiba-tiba seseorang itu berubah menjadi aku. Aku mendorong Soo Youn jatuh dari ketinggian. Sangat tinggi," baru kali ini Wonwoo menceritakan mimpi buruknya itu kepada tuan Park. Sebelumnya dia tidak pernah ingat dengan mimpi yang ia dapat. Namun, sekarang berbeda. Dia bisa mengingat begitu jelas mimpi tersebut.

Ia memegang kepalanya yang terasa pusing. Setelah itu, ia menekukkan kedua kakinya lalu menenggelamkan wajahnya. Tuan Park menepuk pundak Wonwoo perlahan.

"Aku akan mencari seseorang yang bisa menjaga Soo Youn dari kejahatan seperti itu," ucap tuan Park.

Wonwoo hanya mengukir senyumnya. Kemudian ia meraih earphone dan menggunakan hoodie kesukaannya. Lalu ia segera pergi meninggalkan apartemen untuk berolahraga pagi.

#####

Seperti hari-hari biasa, Soo Youn yang hidup sendiri di kost-an itu melakukan kegiatan yang dilakukan setiap perempuan-perempuan lainnya. Seperti mencuci piring, mencuci baju dan masih banyak lagi. Ia sudah hampir beberapa tahun hidup dengan mandiri tanpa adanya bantuan orang lain.

Hari ini, Soo Youn tidak mendapatkan jam pagi di kuliahnya. Awalnya ia berniat untuk mengunjungi tempat pemakaman Mingyu, karena sudah lama dia tidak berkunjung kesana. Namun, ia mendapat sebuah pekerjaan yang membuatnya kembali sibuk.

[✓] Together Forever || Jeon Wonwoo || !!ENDING!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang