Chapter 8

1K 133 14
                                    

Skye mengerjakan matanya menyesuaikan intensitas cahaya matahari dari jendela kamarnya. Ya, tidak begitu terik karena hari belum siang. Skye bangkit dari tidurnya dan mencoba mencerna apa yang sedang terjadi hari ini. Saat otak polosnya masih loading, tiba-tiba Skye dikejutkan dengan suara ketukan di pintu kamarnya.

"Siapa?" tanyanya sambil memperbaiki letak baju tipis yang ia kenakan sebelum tidur.

"Galea, Putri. Apakah Yang Mulia sudah selesai membersihkan diri?" Pertanyaan Galea membuat kening Skye mengernyit.

"Untuk apa?" tanyanya lagi.

"Jangan bilang putri lupa kalau hari ini akan berangkat ke Vienna?" Lagi-lagi ucapan Galea membuat Skye bingung.

"Vienna? Untuk apa?!" tanyanya lebih bodoh.

"Tentu untuk mengunjungi mertua Anda, Putri." Sesuatu seakan memukul kepala Skye membuat nya bangun yang sebenarnya. Ingatan akan pernikahannya dan peristiwa kemarin malam kini tercetak jelas di ingatannya. Bayangan Dehaan dengan ketidakmanusiaannya membuat Skye geram sendiri. Dan memukul nakas dengan kuat. Dan ingatan saat Dehaan menginjak tangannya seketika muncul. Skye menarik tangan kirinya mencoba mencari luka akibat pecahan masker Dehaan kemarin, tapi semua nihil. Tangannya terlihat baik-baik saja seakan semua itu hanya mimpi bagiku Skye. Tidak ada bekas sedikitpun.

"Bag-bagaimana bisa luka itu menghilang? Apa itu hanya mimpi?" gumam Skye kebingungan. Tapi ketukan Galea kembali menyadarkannya.

"Ya! Aku sedang mandi. Masuklah!" teriak Skye sambil bergegas ke kamar mandi dibarengi dengan tatapan kaget Galea melihat majikannya kesiangan di hari penting seperti ini.

Skye masih membersihkan tubuhnya dengan mata menatap lekat tangan kirinya. Rasa penasaran masih terus menghantuinya. Bahkan saat ia sedang berpakaian sekalipun, pertanyaan itu tetap berdengung di otaknya.

"Apa dia yang mengobatinya? Tapi bagaimana mungkin secepat itu?" gumam Skye sambil menatap Dehaan yang sedang serius memperbaiki rambutnya di depan cermin yang berada di sudut lain kamar Skye.

"Tutup matamu sebelum aku yang menutupnya!" ancam Dehaan tanpa menoleh. Skye seketika memalingkan wajahnya menghindari masalah. Galea menatap bingung dengan kedua orang di depannya itu, namun dia tidak ambil pusing melainkan terus merapikan gaun dan rambut Skye.

Selepas sarapan, kereta milik Vienna sudah terparkir di halaman depan istana Amsterdam. Skye masih bergelayut manja dengan ibunya yang sangat berat melepaskan nya. Dehaan sendiri asyik berbicara dengan Alex dan beberapa ajudan milik Vienna tanpa sekalipun menatap Skye yang mencuri-curi pandang padanya.

"Skye, jangan menjadi lemah di sana, ya! Kau harus menjadi wanita kuat yang tahu sopan santun bagaimana pun keadaan menyiksa mu," bisik Espen mengingatkan.

"Apa yang akan menyiksanya di sana, Espen? Jangan mengada-ada!" peringatkan Hansen. Espen menarik senyum sinis nya sambil menatap Dehaan yang masih serius dengan pembicaraannya.

"Tak ada yang tahu isi hati orang lain, Hansen. Hanya manusia naif yang selalu sok peduli orang lain seperti kau lah yang tak tahu itu. Terlalu peduli penderitaan orang lain? Cih, kau bahkan tidak tahu kapan kebaikan itu hanya lah sebagai pertunjukan," sindir Espen sarkas.

"Espen! Jaga mulutmu!" Hansen tiba-tiba merasa marah. Espen hanya mengedikkan bahunya dengan senyum mengejek.

"Jangan mendengarkan mereka! Hanya memikirkan untuk kebahagiaanmu saja, itulah yang paling penting. Dan ingat, bahwa Amsterdam adalah rumah yang selalu terbuka untukmu. 24 jam nonstop, kau harus ingat itu dan tak pernah memikirkan yang namanya putus asa, ya?" ucap Barend dengan bijak. Skye hanya mengangguk dengan mata berkaca-kaca, inilah Barend, walau dia terkadang childish, tapi dia tetaplah seorang kakak yang penyayang dan bijaksana bagi Skye. Sebenarnya Skye ingin menangis, tapi keluarga nya semua nampak tegar. Bagaimana mungkin dia mengacaukan perasaan orang-orang itu, terutama Sang mama yang tampak tegar padahal Skye tahu, wanita itu sangat berat melepaskan nya dan itu terbukti dengan genggaman tangan yang erat dari wanita paling berharga bagi Skye itu.

GEHEIM✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang