Skye membekap mulutnya saat melihat ke dalam ruangan di balik pintu di kamar itu, yang sebelumnya ia hanya mengira di balik pintu itu adalah kamar mandi, ternyata ia salah besar. Sebab di ruangan itu Skye dapat melihat banyak mayat yang bergelantungan dengan tubuh kurus kering dan wajah keriput. Bau mereka sangat menjijikkan bagi Skye yang sekarang sedang dilanda mual saat dengan berani melangkahkan kakinya menelusuri lorong kecil yang makin lama semakin menurun dan mayat-mayat itu bergelantungan di kanan dan kiri lorong itu. Skye tak sanggup melihat beberapa mayat yang sudah busuk dan berulat. Di bawah tubuh-tubuh tanpa nyawa itu banyak genangan air hitam yang saat Skye membaunya, Skye hampir saja mengeluarkan seluruh isi perutnya karena itu sangat bau. Air hitam itu adalah minyak tubuh mayat yang sudah membusuk. Skye ingin keluar dengan segera karena otot perutnya benar-benar berkontraksi, tapi suara jeritan dari ruang bawah semakin terdengar jelas untuk Skye yang semakin penasaran. Dan setelah melewati satu pintu, di sinilah Skye sekarang, di ruangan yang diisi pemandangan beberapa gadis yang digantung layaknya hewan sembelihan dengan kepala mengarah ke bawah dan kaki serta tangan diikat ke atas. Skye ingin menangis melihat betapa sangat menyakitkannya itu. Namun jeritan itu bukan dari mereka, dan itulah yang masih menjadi misteri bagi Skye dan memaksanya untuk memberanikan diri melangkah lebih dalam."Tolong aku," lirih salah seorang wanita yang digantung saat melihat Skye menatap ke arahnya. Skye mendekatinya.
"Siapa yang melakukan ini? Dan mengapa kalian ada di sini?"
"Aku tidak ingat, yang jelas aku mendapat pukulan di kepalaku dan berakhir di sini. Aku benar-benar takut, maukah kau melepaskanku?" pinta nya. Skye mengangguk dan mulai mencari benda yang dapat mengangkatnya lebih tinggi untuk membuka ikatan gadis itu. Skye bergidik ngeri saat melihat gadis-gadis di sebelah gadis itu yang dia kira sedang tertidur ternyata sudah tak bernyawa dengan leher sobek. Skye mempercepat pencariannya, namun saat dia menemukan satu kursi yang cukup tinggi, Skye hanya bisa terpaku saat wanita yang tadi ingin dia selamatkan kini sudah diangkat oleh 2 orang pria yang sangat Skye kenal.
"Morten? Larry?" gumam Skye kaget dan mengikuti mereka, namun Skye yang ceroboh malah menginjak air yang bercampur lendir yang sangat licin dan membuatnya tergelincir dan meluncur menuruni lantai dan menabrak kedua pria yang sibuk mengangkat gadis itu dan ketiganya terlempar menabrak dinding beton. Skye sedikit pusing karena benturan kepalanya ke dinding sangat keras.
"Agk," ringgis Skye sambil memegang kepalanya yang berdengung.
"Siapa gadis bangsat ini?!" maki Larry marah sedang Morten pingsan. Skye mencoba meraba wajahnya dan kini dia tahu alasan Larry tak mengenalinya, karena wajahnya juga pakaiannya sudah bercampur darah dan lumpur sehingga terlihat bukan seperti Skye yang bersih. Skye bangkit dan membantu gadis itu bangkit dan keduanya berlari menaiki jalan yang kini berbentuk tanjakan.
"Ayo!" ucap Skye membantu gadis itu berjalan. Keduanya berniat berlari, namun Skye terdiam membatu saat mengetahui sumber jeritan itu. Di sana, di depannya terlihat seorang pria sedang berada di antara mayat-mayat wanita yang kurus kering, pria yang sangat ia kenali itu sedang mengisap darah seorang wanita yang kini sudah berwujud sama dengan gadis sebelumnya, kurus kering. Dan kini pria dengan jubah hitam yang sering Skye sentuh itu tengah mengincar seorang wanita yang sedang terikat di dinding. Wanita yang juga Skye kenali, dan wanita yang sempat ia cari keberadaannya.
"Dehaan lepaskan aku! Aku mohon! Ingat anakmu yang sedang ku kandung!" teriak Larine berusaha berontak, tapi apalah daya seorang wanita yang diikat kedua tangannya. Dehaan menusukkan taringnya ke ceruk leher Larine dan mengisap darahnya dengan cepat. Skye yang masih tercengang kini mulai merasakan kesadarannya saat mendengar suara langkah dari belakangnya. Skye berlari ke arah Dehaan dan menarik paksa pria itu dari Larine. Dehaan yang sempat terhuyung menggeram marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEHEIM✔
Fantasy(Historical-Fantasy) Kendati ingin menolak, Skye tidak bisa memalingkan wajahnya dari penderitaan yang dialami rakyatnya dan merelakan kebebasannya untuk sebuah pengorbanan. Amsterdam dan Vienna, dua kerajaan yang sama besar namun terikat masa lalu...