🔝🔝
(Simulasi kota Vienna)Selamat ulang tahun untuk wintersugar
Ada yang mau ucapin tidak? Wkwkwkwk
.
.
.
.
Yuk lanjut_____________
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya Skye bisa mengembuskan napas leganya saat kereta kuda telah menginjakkan kaki di tanah Vienna yang tak kalah indah dibanding Amsterdam.
Perle des Südens, tampaknya sebutan yang didapat Vienna dari orang-orang yang mengunjunginya benar-benar tepat jika melihat kota ini secara langsung. Skye sendiri tak keberatan jika harus mengakui bahwa Vienna lebih indah sedikit dari negaranya. Tak henti-hentinya netra coklat itu menatap jalanan Vienna yang penuh dengan pepohonan rindang di kanan kiri badan jalan dan beberapa pejalan kaki yang membungkuk hormat saat menyadari ada simbol royal family di depan kereta yang Skye naiki.
"Rakyat Vienna tampak sangat hormat pada keluarga kerajaan. Apa itu tulus atau hanya takut?" Skye bergumam sendiri sambil menyibak tirai jendela kereta agar tertutup karena dia ingin memperbaiki penampilannya sebelum tiba di istana.
"Putri adalah gambaran dari negara Amsterdam."
Ucapan Galea waktu itulah yang menjadi pegangan untuk Skye saat ini. Dia tidak ingin Vienna menuduh Amsterdam negara yang berantakan hanya karena penampilannya yang berantakan, dan itulah yang membuatnya semangat untuk berhias.
"Yang Mulia putra mahkota telah kembali dengan istrinya. Segera buka pintu!" teriak salah seorang pengawal Dehaan tepat di depan gerbang tinggi dari sebuah pagar tembok yang luar biasa tinggi dan kokoh dengan beberapa prajurit ada di atas. Beberapa detik kemudian, pintu terbuka dengan lebar dan kereta pun masuk. Skye dapat merasakan sejuknya udara dan atmosfer halaman istana Vienna yang berisi beragam tumbuhan juga pohon-pohon rindang beberapa patung dan air mancur yang menjadi ikonik Vienna. Skye juga tidak dapat menutupi kekaguman saat menatap bangunan tinggi yang didominasi warna putih coklat yang kini tengah menyambutnya.
"Cantik," gumam Skye tak dapat menutup mulutnya. Perlahan bangunan yang tadi hanya nampak seperti siluet kini menjadi benar-benar nyata saat kereta kuda tiba di depannya. Dan beberapa penjaga datang menghampiri kereta dan membuka pintu untuk Skye.
"Selamat datang, Putra Mahkota." Seorang pria dengan postur tinggi yang sesuai dengan tinggi Dehaan menyambut Dehaan dengan pelukan dan wajah bahagia begitupun dengan wanita yang cukup muda dan cantik di sampingnya yang menatap Dehaan dengan sayang. Skye dituntun menghampiri mereka yang juga menatap sama padanya.
"Ya Tuhan, ternyata putri Amsterdam benar-benar cantik dan menggemaskan," ucap pria yang tadi memeluk Dehaan dengan tatapan tulus.
"Tentu, dia adalah menantuku," jawab wanita di sebelahnya. Skye tersenyum canggung karena dia tidak mengenali orang itu sama sekali.
"Jangan canggung, Nak. Aku adalah ayahmu dan ini ibumu. Kami sangat menantimu."
"Ra-raja Philip?" tanya Skye memastikan.
"Ya, aku Philip dan ini Ellen. Kami adalah orang tuamu juga," ucap Philip yang tidak lain raja Vienna sekaligus ayah Dehaan dan mertua Skye. Dengan terpaksa Skye harus memasang senyum terbaiknya di hadapan kedua orang paling tinggi strata sosialnya di Vienna itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEHEIM✔
Fantasy(Historical-Fantasy) Kendati ingin menolak, Skye tidak bisa memalingkan wajahnya dari penderitaan yang dialami rakyatnya dan merelakan kebebasannya untuk sebuah pengorbanan. Amsterdam dan Vienna, dua kerajaan yang sama besar namun terikat masa lalu...