Skye membuka matanya, tapi ini terlihat asing untuknya. Ini bukan kamarnya ataupun rumahnya baik di Amsterdam maupun Vienna. Tempat ini benar-benar asing, dengan sekeliling yang terdiri dari 2 jenis keadaan. Kanan Skye adalah hutan yang lebat dan gelap, sedang di kirinya terdapat lautan yang luas. Ia sendiri baru saja bangkit dari pasir tepi pantai yang tak begitu jelas warnanya karena langit sangat gelap dan angin berembus kencang serupa badai.
"Hello!" Skye berteriak dengan harapan ada orang yang akan menjawab teriakannya, namun berkali-kali ia mencoba hasilnya tetap nihil.
"Apa aku sudah mati?" gumam Skye mengingat di mana ia terakhir kalinya. Namun setelah cukup meraba tubuhnya dan meyakini dia masih hidup, Skye melangkahkan kakinya menyusuri tepi pantai dengan kaki sesekali diterpa air laut yang pasang. Aneh, pikir Skye karena tak merasakan dingin padahal air laut jelas-jelas menerpa kakinya dan angin kencang jelas menabraknya, tapi tubuh Skye seakan mati rasa dan semuanya seakan memantul di kulitnya.
Cukup lama berjalan, Skye melihat seorang wanita dengan gaun putih berdiri di ujung karang dengan posisi membelakanginya. Skye sedikit lega saat melihat rambut itu bergerak diterpa angin juga baju wanita itu, Skye yakin itu pertanda wanita itu masih hidup.
"Hello!" panggil Skye perlahan mendekatinya. Kini Skye berada tepat di belakang wanita itu dan ia tampak ragu untuk menyentuh punggung wanita itu.
"Halo! Apa kau tau ini di mana?" tanya Skye dan mendapat anggukan dari wanita itu.
"Boleh anda beritahu saya?" Dan kini Skye tak mendapat jawaban apapun.
"Nyonya?" panggil Skye lagi tapi tetap sama.
"Dia mungkin tak suka diganggu, mungkin lebih baik aku mencari orang lain," gumam Skye berniat pergi, namun tangannya tiba-tiba ditarik keras dan Skye tersentak kaget saat menyadari pelakunya adalah wanita itu meski dia tidak berbalik sedikitpun. Hanya tangannya yang menahan erat tangan Skye, bukan hanya erat tapi kini sangat kuat dan menyakitkan tangan Skye.
"Permisi Nyonya?" ucap Skye menahan sakit di tangannya. Dan bulu kuduk Skye meremang juga tubuh Skye gemetar ketakutan saat wanita itu terkekeh keras.
"An-anda siapa?" tanya Skye gemetar. Wanita itu berbalik dan Skye nyaris kehilangan pijakan kakinya saat melihat wajah pucat wanita itu dan lehernya yang berdarah dengan bekas tebasan yang menganga. Tiba-tiba tawanya berhenti dan kini ia beralih mencengkeram bahu Skye dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEHEIM✔
Fantasy(Historical-Fantasy) Kendati ingin menolak, Skye tidak bisa memalingkan wajahnya dari penderitaan yang dialami rakyatnya dan merelakan kebebasannya untuk sebuah pengorbanan. Amsterdam dan Vienna, dua kerajaan yang sama besar namun terikat masa lalu...