Pagi ini di awal semester baru setelah upacara bendera dilaksanakan, semua siswa telah memasuki kelas masing-masing. Kecuali gadis berambut pendek sebatas telinga, gadis itu tengah melaksanakan hukuman yang ia dapat pagi ini. Motor gadis itu berulah lagi, yang mengakibatkannya harus mendorong motor tersebut sampai menemukan bengkel terdekat. Setelah menambal ban motornya, ia bergegas ke sekolah. Tentu saja ia sudah terlambat, jam menunjukkan pukul 9 lewat 13 menit. Di sinilah ia saat ini, toilet sekolahnya.
"Toilet lagi, toilet lagi" keluh gadis itu sambil menyiramkan air ke dalam toilet yang telah ia sikat.
"Yang ngasih hukuman nggak kreatif, toilet terus. Apapun masalahnya diselesaikan dengan hukuman toilet" oceh gadis itu sendiri.
"Paaakh" bunyi pintu toilet didorong keras dari luar.
"Heh.. ngapain lo di sini?" bentak cowok bersuara berat pada gadis itu.
"Lo buta?" bentak gadis itu balik.
"Ini toilet cowok bego, keluar lo" perintahnya cowok itu pada Kani yang masih menyiram lantai toilet yang telah ia sikat.
"Oke" ucapnya singkat.
"Lo lanjutin hukuman gue" gadis itu menyerahkan gayung dan sikat yang ada di tangannya pada cowok itu, dan segara meninggalkannya sebelum cowok itu membentaknya lagi.
Setelah mengalihkan hukuman pada cowok yang tadi membentaknya, gadis itu berjalan menuju kantin. 10 menit lagi bel istirahat akan berbunyi, gadis itu lebih memilih menuju kantin dari pada ke kelasnya. Karena ia sangat yakin, ia hanya akan mendapat ocehan tiada henti dari gurunya di kelas.
"Mie ayamnya satu sama es tehnya Buk" ucap gadis itu pada ibu penjaga kantin sekolahnya.
"Tunggu sebentar ya, nanti ibu antarkan saja. Berhubung masih sepi" ucap si ibu yang dikenal bernama ibu Ida.
"Ini uangnya Buk, makasi ya Buk" ucap Kani dan berlalu menduduki salah satu meja di kantin.
Tak lama pesanannya tiba, dan gadis itu melahap dengan tenang dan penuh semangat 45.
"Lo kenapa bisa di sini? Nggak masuk lagi" ucap gadis sambil menepuk bahu gadis yang tengah melahap mie ayamnya.
"Lo nggak liat gue lagi makan" balas Kani dan segera menyendok mie ayamnya lagi.
"Telat ya?" tanya gadis yang biasa dipanggil Alda. Gadis berkulit cerah sama seperti Kani. Namun memiliki rambut hitam panjang sepinggang dan juga cantik, yang dijuluki gadis idaman di SMA 01.
"Ban motor gue bocor" jawab Kani setelah mengosongkan mulutnya.
"Nikmat di senin pagi" ledek Alda pada Kani.
"Nikmat banget mulai dari ban bocor, dorong motor, dan sampe gue bersihin toilet" sambung Kani cepat.
"Pagi hari yang sungguh berwarna sekali yah Bund" sambung seseorang yang langsung duduk di samping Kani. Kani yang sudah kesal dari pagi memukul-mukul lengan cowok bernama Zikri itu. Cowok berkulit sawo matang, bertubuh tinggi yang sekarang sudah resmi menjadi pacar Alda.
"Ihh.. lo kenapa pukul pacar gue. Mau gue tabok juga lo?" Alda membela pacarnya itu.
"Jangan sakiti kaum jomblo Al, dia udah terdzolimi. Nanti kalau kamu pukulun dia makin lama durasi jomblonya" ledek Zikri yang disambut tawa oleh Alda.
"Kalian semenjak pacaran makin sering mendzolimi gue yah. Doa orang yang terdzalimi itu didengar Allah, gue berdoa semoga kalian..." Gadis berambut pendek itu menggantung kalimatnya.
"Jangan aneh-aneh Lo ya" ancam Alda pada Kani.
"Belum selesai gue doanya" sambungnya lagi dan berdiri dari tempat duduk di kantin.
"Gue berdoa semoga kalian.... Merasakan pagi hari yang berwarna juga melebihi gue" sambungnya dan berlari keluar dari kantin meninggalkan pasangan baru itu. Tanpa sengaja gadis itu menabrak sosok yang berjalan di depannya.
"Brukkh" bunyi tumbrukan kepala kani dengan dada seorang laki-laki.
"Lo cewek yang di toilet tadi pagikan?" tunjuk cowok itu di hadapan Kani.
"Maaf maaf, gue nggak sengaja" gadis itu langsung meminta maaf sebelum cacian keluar dari mulut yang yang terkenal playboy itu. Cowok tinggi, beralis tebal dan berdada bidang itu bernama Gara. Cowok yang saat ini menatapnya dengan tatapan seperti ingin menghunuskan pedang.
"Lo.." kalimat laki-laki itu terpotong.
"Gue akui gue yang salah dan nggak liat jalan, sekali lagi gue minta maaf" ucapnya meminta maaf lagi.
"Kani?" panggil suara di belakang cowok yang ia tabrak, Laki-laki itu bernama Harun. Satu-satunya teman Gara di SMA 01 yang memiliki sifat bak koin dengan Gara. Jika Gara terkenal dengan sifat badboynya, Harun dikenal dengan sifat goodboynya. Meski sifat mereka berbanding terbalik, mereka terkenal dengan sebutan "DUGAN" yang artinya duo cowok ganteng.
"Ngapain?" tanya cowok itu lagi.
"Lo kenal?" tanya Gara pada Harun yang sudah merangkulnya.
"Kenal, kita tetanggaan" jawab Harun.
"Lain kali kalau jalan jangan plangak plogok, mata yang dikasi Tuhan jangan disia-siakan" ucap Gara sambil menatap Kani tajam.
"Iya, maaf gue nggak sengaja" ucap Kani lagi mengakui kesalahannya. Dering ponsel berbunyi dari arah dugan.
"Iya sayang, ini aku jalan ke kantin kok" jawab Gara yang masih berdiri di hadapan Kani.
"Oke, bye sayang" ucapnya ramah. Kani yang menyaksikan itu hanya menatap malas.
"Gue duluan, Nura udah di kantin" ucap gara menepuk pundak Harun dan berlalu pergi.
"Betah lo temenan sama tu cowok Run? Gue aja ngeliatnya geli. Ihhh playboy cap badak" ucapnya bergidik ngeri.
"Setiap manusia ada kelebihan dan kekurangannya. Sejauh ini gue masih nyaman berteman dengan Gara" jawab Harun.
"Yaa deh Run, tapi jangan sampai ketularan playboynya ya. Nggak lucu lo tiba-tiba gandeng cewek beda-beda tiap hari" ujar kani lagi.
"Gue setia cuma ke satu cewek kok" jawabnya sambil tersenyum.
"Cinta pertama lo itu ya? Beruntung banget si dia. Gue masih penasaran deh siapa orangnya. Lo malah sok pakai rahasia segala" Kani berucap penuh dengan rasa penasaran.
"Kepo lo" ucapnya singkat.
"Gue ke kantin dulu, jangan nabrak orang lagi" peringat Harun pada Kani.
"Iya Harta Karun" ucapnya dan berlalu pergi.
$$$
"Lo nggak tau Kani?" tanya Harun pada Gara yang kini berjalan menuju parkiran sekolah, setelah jam pelajaran mereka usai dan bersiap pulang. Bertepatan dengan Kani keluar dari parkiran menggunakan motor matic birunya.
"Siapa yang nggak tau tuh cewek, cewek manis dan rada cuek" ucap Gara.
"Justru gue pikir lo yang nggak tau siapa tuh cewek, lo selalu males kalo berurusan sama cewek" sambung Gara tak percaya sahabatnya itu bisa santai bicara dengan seorang gadis.
"Yaps.. karena ribet" sambung harun cepat.
"Dan lo selalu melakukan itu dengan cewek yang beda-beda" sambung Harun lagi.
"Gue mau bikin para kaum hawa bahagia bro" jawab gara seolah yang ia lakukan adalah kebenaran dan berlaku bak super hero.
"Pikir-pikir deh, itu bikin bahagia apa bikin luka?" ucap Harun yang langsung mengenai ulu hati Gara.
"Lo kalau ngomong langsung nusuk" Balas Gara sambil sedikit meninju punggung Harun yang berjalan sedikit mendahuluinya.
$$$
Hai semua...
Bagaimana pembukaan cerita KANIGARA??
Apakah teman-teman suka?
Maafkan typo yang bertebaran, karena diriku masih belajar
Terima kasih atas vote dan komennya ^^
see ya
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Teen FictionPROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...