BAB 16

63 42 7
                                    

Happy Reading guys..


"Pilih mati sekarang apa besok?" tanya Kani penuh amarah pada empat gadis yang menatapnya takut itu.

"Kani lo tenang dulu yah" bujuk Sera pada Kani yang terlihat sudah murka.

"Kita ke sini mau ngomong sama lo, soal peneror Gara itu...." Kalimat gadis itu menggantung.

" kita sebenarnya juga ragu itu lo" jelas Sera terlihat takut akan diamuk Kani.

"hhuuuffhhh" Kani menghembuskan napasnya kasar. Setelah itu ia keluar dari kelas menuju toilet sekolah. Ia membasuh wajahnya yang memerah karena berusaha menahan amarah dalam hatinya. Setelah membasuh wajahnya, ia kembali ke kelasnya. Di sana masih terdapat Sera dan pengikutnya yang membantu menyusun deretan meja yang jatuh akibat tendangan Kani beberapa waktu lalu.

"Makasi udah bantuin susun mejanya lagi" terima kasih Kani juga ikut menyusun meja yang jatuh akibat ulahnya.

"Lo kuat banget ternyata" celetuk Rere pada Kani.

"Sorry kalau gue bikin kalian kaget" ucap Kani lagi sambil menegakkan mejanya yang ikut terjatuh. Terlihat kantong kresek berisi seragamnya telah tergeletak di lantai. Gadis itu memugutnya segera, tetapi perhatiannya teralihkan oleh sebuah dua buah kartu yang terdapat di lantai di bawah mejanya. Satu kartu bewarna merah dan satu lagi berwarna hitam, lebih tepatnya seperti kartu ponsel dan sebuah memori card. Ia segera memungutnya dan memasukkan ke dalam saku bajunya, agar bisa ia periksa dan segera ikembalikan kepada pemiliknya.

"Kani, soal peneror Gara, kita berempat minta maaf" ucap Sera mewakili teman-temannya.

"Jujur aja gue belum yakin dengan keputusan gue saat ini, tapi gue mau cari tau siapa sebenarnya peneror Gara" jelasnya pada Kani.

"Terserah lo si, lagian kenapa lo mau sih repot-repot cari siapa peneror Gara? Segitu cintanya lo sama dia?" tanya Kani terkesan merasa apa yang dilakukan oleh Sera adalah hal yang membuang-buang waktu.

"Gara aja udah nunjuk gue sebagai penerornya, kenapa masih mau dicari" perkataan Kani membuat mereka berempat bingung dengan isi kepala gadis itu.

"Gue punya alasan lain" jawab Sera singkat.

"Gue tanya sekali lagi, bukan lo peneror Gara kan?" tanya Sera pada Kani.

"kalau gue bilang bukan emang lo bakal percaya?? Kurang kerjaan banget gue neror dia" jawab Kani.

"Kalau memang bukan lo pelakunya, kenapa lo nggak coba buktiin atau lawan orang-orang yang udah buli lo?" tanya Ayu yang berada di samping Sera.

"Siapa yang bakal percaya coba? Gue lagi usaha cari bukti. Tapi kalau nggak ketemu ..." ucapnya menggantung kalimatnya.

"Gue terpaksa harus nahan segalanya sampai semuanya berakhir" jawab Kani dengan suara pasrah.

"Terus soal ini gimana?" tanya Sri menunjukkan sebuah foto di akun instagram berusername KANIGARA. Foto yang menyebabkan Gara kembali memaki-maki Kani tadi.

"Lo liat sendiri, di foto itu ceweknya kurus banget. Gue nggak sekurus itu" jawab Kani setelah melihat foto itu sekilas.

"Coba gue liat lagi fotonya?" ucap Sera merebut ponsel Sri dari tangan gadis itu.

"Ini salah satu buktinya Kani. Kita udah nemu satu titik terang" sambung Sera antusias.

$$$

"Keluar juga lo akhirnya, gue pikir udah pulang duluan" ucap Ziko sambil tersenyum dari balik helmnya.

"Nih" Ziko berucap sambil menyerahkan helm yang dipakai oleh gadis itu tadi pagi.

"Buruan deh, gue laper" ucap Ziko sedikit melempar helmnya pada Kani. Segera ditangkap oleh gadis itu dengan kedua tangannya.

KANIGARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang