Happy Reading guys...
Typo bantu koreksi ya guys, makasi
Setelah sekian purnama akhirnya kembali lagi...
---$$$---
"Hari ini tujuan kita kemana?" tanya Ziko semangat pada Kani.
"Hari ini bakal gue bakal melukis perut ibu hamil. Gue jadi deg-degan." Ujar gadis itu sambil mengusap dadanya.
"Kak Aisyah?" tanya Ziko.
"Kak Aisyah keluar kota, klien yang ada di Surabaya itu teman kak Aisyah." Jelas Kani.
"Jadi kali ini lo sendiri yang bakal melukis?" tanya Ziko.
"Yap." Jawabnya singkat.
"Let's go" ucap Ziko semangat.
---$$$---
"Jadi yang lukis bukan Aisyah?" tanya ibu-ibu yang duduk di samping dua orang ibu hamil.
"Kak Aisyah sedang keluar kota Buk, jadi saya yang gantiin kak Aisyah Buk." Jawab Kani ramah.
"Padahal saya sudah pesan dari jauh hari sama Aisyah, saya minta dia yang melukis dua menantu saya. Kenapa dia tidak tepat janji begini." Keluh ibu itu sambil mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.
Terlihat wanita yang diketahui bernama ibu Emma tersebut sibuk menghubungi seseorang di balik teleponnya. Wanita dengan gaya mencolok itu terlihat berdecak kesal sambil terus mengomel dengan sendirinya.
"Saya batalkan saja soal hennanya." Putus Bu Emma sepihak.
"Loh? Kenapa gitu Buk?" tanya Kani kaget.
"Kamu siapa berani menanyakan keputusan saya? Kamu cuma tukang lukis rendahan yang baru memulai untuk berkarier. Saya ingin Aisyah yang melukis menantu saya." Ucapnya sarkas.
"Saya memang bukan Kak Aisyah Buk, dan memang sangat benar sekali kemampuan saya bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kak Aisyah. Tapi saya juga tidak bisa menolak amanah yang diberikan kak Aisyah pada saya." Jawab Kani sabar dan sadar akan kemampuan dirinya.
"Jika Ibu tak ingin anak-anak Ibu dilukis tidak harus menghina usaha orang lain. Ibu bisa melihat karya-karya Kani di instagram, meskipun baru terjun di dunia henna. Kani cukup berbakat." Bela Ziko yang tak tahan Kani dihina oleh wanita bergaya mengalahkan anak muda itu.
"Tidak usah ikut campur kamu" bentak Ibu Emma dan berlalu pergi keluar rumahnya.
"Dek, jangan didengar ya ucapan ibu mertua Kakak." Ucap salah satu wanita hamil yang menghampiri Kani. Hanya dibalas senyuman oleh Kani pada wanita itu.
"Boleh saya lihat hasil karya kamu?" tanya wanita hamil di hadapan Kani.
"Boleh Kak." Jawab Kani semangat, meski ia tahu hal itu adalah basa basi saja tetapi ia tetap semangat memperlihatkan hasil karyanya pada wanita hamil itu.
"Ini semua hasil karya kamu?" tanya wanita itu lagi.
"Iya Kak." Jawab Kani.
"Kalau gitu kamu tetap lukis kita aja gimana? Masih mau?" tawar salah satu wanita hamil yang dari tadi hanya diam.
"Ibu Emma gimana kak?" tanya Kani.
"Biar Kakak yang bicara, sekarang kamu mulai lukis mbak Fitri ya." Ucap wanita hamil itu.
"Yakin mertua Kakak nggak bakal Hina Kani lagi?" tanya Ziko pada wanita yang bernama Astrid itu
"Saya jaminannya, kamu perhatian banget si sama pacarnya." Ucap Astrid sambil tesenyum.
"Kita nggak pacaran kok Kak." Jawab Kani.
"Kalau suka bilang, nanti direbut orang." Saran Astrid pada Ziko dan berlalu menyusul ibu mertuanya keluar. Tak lama setelah itu Astrid kembali dengan ibu mertuanya menghampiri Kani yang sedang bersiap untuk melukis Fitri.
"Karena menantu saya yang minta, kamu tetap melukis mereka berdua. Akan tetapi saya cuma bayar setengah saja." Ucap wanita itu masih memandang rendah Kani.
"Iya, nggak masalah kok Buk." Jawab Kani Ramah.
"Kamu tenang aja, nanti Kakak bayar setengahnya." Bisik Fitri pada Kani. Namun gadis itu hanya tersenyum canggung saja.
Seetelah itu Kani melukis perut dua ibu hamil itu dengan mengerahkan segala kemampuannya. Bahkan Ibu Emma terus menatap setiap gerak-geriknya tanpa henti hingga ia menyelesaikan tugasnya tersebut.
"Hasil lukisan kamu lumayan, nih nggak jadi saya potong." Ujar wanita berlipstik menor tersebut pada Kani.
"Terima Kani, itu tandanya Mama menyukai karya kamu." Jelas Astrid pada Kani.
"Makasi Buk." Jawab Kani sambil tersenyum lebar dan menerima amplop dari bu Emma.
Setelah itu Kani dan ziko meninggalkan kediaman wanita dengan gaya nyentrik itu. Kini mereka sedang berada di sebuh kafe yang tak jauh dari sana.
"Susah ya cari duit." Ujar Kani seorang diri setelah menyerumput jus mangganya.
"Lebih susah lagi kalo cinta bertepuk sebelah tangan." Sambung Ziko.
"Maksud Lo?" tanya Kani.
"Lo masih ingat soal permintaan gue yang belum Lo kabulin?" tanya Ziko pada Kani.
"Masih, lo mau apa?" tanya Kani.
"Gue mau Lo lukis tangan gue." Jawab Ziko.
Kani hanya menuruti permintaan Ziko untuk melukis tangannya. Semula hanya ada sebuah kanji 恋koi, kini terdapat dua buah kanji. Dibaca dengan片恋 katakoi.
"Ini artinya apaan Ko?" tanya Kani setelah menyelesaikan lukisannya.
"Artinya cinta bertepuk sebelah tangan." Jawab Ziko.
"Ini bakal jadi terakhir kalinya Lo lukis tangan gue. Gue nggak bakal minta Lo untuk lukis henna gue kalau udah luntur seperti biasanya." Ujar Ziko.
"Kenapa? Gratis kok" ucap Kani.
"Gue mau perasaan gue ke Lo pelahan ikut pudar seperti henna di tangan gue." Jawab Ziko.
---$$$---
Makasi guys buat teman-teman yang masih setia nungguin KANIGARA
Kalian tim Gara atau Ziko nih?? lebih milih siapa guys??
Atau tim KaniZaki???
vote dan komen ya guys
thanks you soo much and love you
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Ficção AdolescentePROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...