Happy reading guys...
"Guys, gimana menurut kalian kalo ada orang yang suka neror orang lain?" tanya kani pada dua orang yang duduk di hadapannya.
"Siapa yang diteror?" tanya Alda.
"Bukan siapa-siapa, gue lagi pingin ngomong random aja si" jawabnya setelah menyelesaikan kunyahan mpek-mpek di mulutnya.
"Neror gimana Kan?" tanya Zikri.
"Misalnya diancam mau dibunuh gitu salah satunya" ucap gadis itu dan menyeruput es tehnya.
"Gawat sih itu, bisa dipenjara" jawab Zikri.
"Tumben lo nanya random gini?" tanya Alda merasa ada yang aneh pada Kani.
"Nggak, gue lagi baca cerita di wattad yang genrenya psikopat gitu, jadi si cowok dalam cerita itu diteror sama seseorang" jelas Kani berbohong pada sahabatnya itu.
"Judulnya apa?" tanya Alda.
"Mampus" batin Kani.
"Lo kan tau kalo gue baca cerita nggak perhatiin judulnya. Ntar gue liat mau makan dulu" elak gadis itu.
"Itu cerita apa kejadian nyata?" tanya Zikri pada Kani.
"Gue baca cerita geblek" maki Kani pada pacar sahabatnya itu.
"Lo yang geblek jomblo, ngatain pacar gue lagi" balas Alda tak mau pacarnya dimaki Kani.
"Dah lah, gue ke kelas aja. Males jadi raket nyamuk" ujarnya dan berlalu pergi. Alda dan Zikri hanya terkekeh di tempat sampai melambaikan tangannya.
Sesampainya di kelas Kani langsung mendudukan tubuhnya di kursi kesayangannya. Kelasnya masih kosong, sepertinya semua teman-temannya memanfaatkan waktu istirahat dengan sebaik mungkin. baru saja ia hendak merebahkan kepalanya di atas meja, ponselnya berdering. Tertera nama "Harta Karun" alias Harun tetangga gadis itu.
"Halo?" jawab gadis itu malas.
"Iya.. terus?" tanya gadis itu masih dengan nada malasnya.
"Iya deh" jawabnya sambil menegakkan kepalanya.
"Iya, ini udah jalan" gadis itu melangkah keluar dari mejanya. Namun ia tak sengaja menabrakkan kakinya ke meja yang ada di sebelah tempat duduknya.
"Ya Allah sakit" ucapnya bicara seorang diri. setelah nyeri di kakinya sedikit hilang, gadis itu memungut buku yang tak sengaja jatuh akibat kakinya tadi. Ponselnya kembali berdering dan terlihat Harun kembali menelponnya.
"Iya, ini gue udah jalan" ucap gadis itu dan meletakkan buku itu asal ke dalam laci mejanya.
Sesampainya di depan kelas IPS 1, di sana terdapat Gara dan Nura yang menggandengnya. Sedangkan Harun duduk di samping Nura dengan santai.
"Lama amat lo, kelas sebelahan kok" sewot Harun.
"Gara-gara lo kaki gue kepentok nih" keluhnya.
"Kenapa lo nyebut nama gue segala?" tanya Gara pada gadis itu.
"Suka kali Gar" kompor Nura.
"Gue? Kapan gue nyebut nama lo?" tanya gadis itu binggung.
"Gara-gara lo kaki gue kepentok" ulang Gara.
"Hedeeh,,, gue nggak nyebut nama lo" jawabnya malas.
"Ada apa manggil ke sini?" tanya Kani to the point pada Harun.
"Kita dapat petunjuk baru" ucap Nura.
"Apa?" tanya Kani penasaran.
"Pelaku bilang dia kelas IPS 2 dengan inisial KA" jelas Nura sedikit berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Teen FictionPROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...