Happy Reading guys...
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
"Gue nggak minat bersaing sama lo, kalau suka ambil aja gue nggak peduli" balas Kani dengan tegas dan berlalu pergi meninggalkan Alda.
Ia tak menghiraukan perihal saing bersaing atau apapun itu, karena sejak awal Kani memang tak memiliki sedikit pun minatnya pada laki-laki yang jadi rebutan seisi sekolah itu. Apalagi setelah ia di cap sebagai peneror manusia pasir oleh seisi sekolah beberapa waktu lalu, membuatnya semakin kehilangan minatnya. Diajak bersaing merebutkan siapa yang bisa mendapatkan Gara hanya membuang-buang waktunya. Apalagi dengan kondisinya saat ini yang hanya tinggal di kosan dengan sisa uang tabungan yang menipis. Ia lebih memikirkan bagaimana kelangsungan hidupnya ke depan, bagaimana ia akan bisa tetap makan, memiliki tempat tinggal dan bisa melanjutkan pendidikan tentunya.
Hingga jam istirahat tiba, beberapa murid masih sibuk meminta maaf pada Kani. Entah dengan tujuan apa, bahkan ia tak tahu apakah mereka benar-benar menyesali perbuatannya atau hanya sekedar ikut-ikut saja. Namun ada satu orang yang tak berubah sama sekali, ia tetap pada pendiriannya untuk membela Alda. Dia Zikri sahabatnya yang telah memutuskan tali persahabatan itu. Laki-laki itu masih menapik perihal bukti-bukti kejahatan kekasihnya, dengan dalih Kani lah yang menjebak Alda. Ia terus memutar balikkan fakta tersebut. Tentu saja kini tak ada lagi yang akan mempercayainya. Ditambah lagi Sera dkk telah menemukan rekaman cctv bahwa Alda kembali ke laundry kala itu. Gadis itu hanya berpura-pura mengantarkan baju Gara ke laundry bersama Kani. Agar ia tak dicurigai, tetapi tak ada prilaku buruk yang dapat disimpan secara rapat tanpa sedikitpun cela. Buktinya Sera dkk berhasil menemukan bukti tersebut.
"Lo" tunjuk Zikri pada Kani dengan mata yang menatap tajam.
"Jangan senang dulu" ucapnya sambil menyeringai pada gadis itu.
"Maksud lo apa si Zik" tanya Kani.
"Jangan panggil nama gue, gue nggak sudi nama gue disebut oleh perempuan kayak lo" ucap Zikri seolah jijik dengan Kani.
"Sebegitu bencinya lo sama gue? Kita udah kenal lama" gadis itu berusaha membuat hubungannya dan sahabtnya itu kembali seperti semula.
"Gue nggak peduli" jawabnya cepat.
"Lo bukan siapa-siapa lagi di hidup gue" sambungnya lagi.
"Ternyata kenal lama nggak menjamin kita benar-benar paham satu sama lain" balasnya.
"Lo udah bikin Alda terluka, gue yang akan membalasnya" ancamnya dan pergi dengan menyenggol bahu Kani. Entah kemana laki-laki yang selalu ada untuk Kani itu pergi. Sepertinya ia akan menemui kekasihnya yang bolos pada jam sebelumnya.
"Kan?" panggil Nura dari pintu kelas Kani.
"Kantin kuy" ajak Harun yang ada di sampingnya. Terlihat Gara yang baru saja menghentikan langkahnya di belakang sepasang kekasih itu. Kani tak menjawab ia hanya melangkah mengikuti tiga orang itu menuju kantin. Sesampainya di kantin meeka memesan makanan yang akan mereka santap secara bersama, kecuali Kani. Gadis itu hanya membeli sebotol air mineral saja.
"Nggak makan lo?" tanya Harun pada Kani.
"Males" bohong gadis itu. Tentu saja ia berusaha menghemat uangnya demi kehidupan di masa akan datang. Lagian ia bisa makan di warung pecel lele Barokah, karena berkat kerja di sana ia bisa mendapat makan gratis.
"Males apa males?" tanya Nura pada gadis itu.
"Lagi nggak mood aja" bohongnya lagi.
"Gue yang traktir deh" bujuk Nura lagi.
"Nggak deh, makasi Nura" tolaknya halus.
"Soal omongan Zikri tadi nggak usah lo pikirin" saran Harun pada Kani.
"Ternyata rentang waktu nggak bisa menjadi tolak ukur sebuah persahabatan ya" ucapnya sendiri.
"Ya, kadang kita yang pernah melabelkan sebuah kelompok dengan kata-kata persahabatan itu sendiri yang bikin derita. Buktinya sahabat-sahabat lo" ucap Nura.
"Biasanya kalau ada cekcok dengan orang yang dulu sangat dekat, bahkan tanpa sekat. Diam-diamannya lama banget. Durasinya tak terhingga" sambung Nura lagi.
"Pengalaman Lo?" Tanya Gara pada Nura.
"Emang begitu biasanya manusia..." kalimat Nura terpotong oleh ucapan Gara pada Kani.
"Biaya perbaikan hp lo berapa? Biar gue ganti" ucap Gara mengalihkan pembicaraan.
"Nggak usah" jawab Kani yang duduk di hadapan Gara singkat.
"Gue yang rusakin hp lo, biar gue tanggung jawab" balasnya lagi setelah itu kembali menyendok nasi gorengnya.
"Gue juga rusakin hp lo, anggap aja impas" jawabnya sambil membuka penutup botol air mineralnya dan bersiap minum.
"Biar gue tanggung jawab" ucap Gara masih ingin bertanggung jawab.
"Ngotot banget sih" sewot Kani.
"Iya, makanya biar gue tanggung jawab dan lo nggak perlu kerja lagi" ucapnya laki-laki itu perhatian. Apakah ini bisa disebut sebuah perhatian? Apapun itu berhasil membuat Harun dan Nura melongo tak percaya. Namun Kani, gadis yang ditanya hanya diam dan tak menjawab ucapan laki-laki yang digelarinya manusia pasir itu.
"Oh ya Gar, kita udah tau siapa peneror lo" ucap gadis itu membuka suara untuk mengalihkan topik.
"Lo belum jawab berapa biaya perbaiki hp lo" jawab Gara.
"Lo denger dulu gue ngomong makanya" jawab Kani tak ingin kalah.
"Kenapa?" tanya Gara.
"Kitaudah bisa putus dan berhenti jadi pacar pura-pura kan?" ucapnya pada Gara yangmembuat laki-laki itu menghentikan kunyahannya.
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Makasi yang udah mampir di cerita KANIGARA
Vote dan komennya jangan lupa ya ^^
Doa yang banyak mana tau malam ini malam lailatul qadr
Semoga setiap doa kita semua dikabulkan ya Aaamiiinn
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Teen FictionPROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...