BAB 42

41 8 2
                                    

Happy Reading guys

Coz this is the last part ^^

Enjoying  <3

---$$$---


"Lo liat Alda sama Zikri tuh." Ucap Sri pada Kani, Sera, dan Nura yang kini sedang duduk di meja kantin.

"Lo sih Kan, nggak mau lapor ke sekolah. Padahal tuh cewek bisa auto di drop out." Keluh Sera.

"Lo sok kebaikan." Sambung Nura.

"Bukan sok kebaikan, kalian pikir bakal ada sekolah yang mau nerima dia? ujian udah di depan mata, yang ada dia bakal ngancurin nama baik sekolah kita." Jelas Kani pada 3 gadis yang menentang pendapatnya.

"Kalo itu alasan Lo gue setuju Kan, Lo emang paling pengertian sama tugas gue." Sambung Harun yang baru saja tiba bersama Gara.

"Sok iya Lo." Gara menempeleng kepala Harun.

"Eh masalah Ayu dan Rere gimana Ser?" tanya Nura ada Sera.

"Rere udah minta maaf ke Ayu, jadi semua masalah antara kita udah beres. Cuma Rere beertekad akan menemani dan merawat Ayu sampai sembuh." Jawab Sera.

"Dia juga menulis semua catatan pelajaran Ayu yang ketinggalan, pokonya Ayu keenakan. Coba aja gue jadi Ayu." Ucap Sri.

"Bersyukur tangan Lo nggak kenapa-napa." Ucap Sera geram dengan Sri.

"Di kasi sehat malah minta sakit." Celetuk Harun. Dan diangguki oleh yang lainnya.

"Gar bisa bicara sebentar?" tanya Kani pada Gara.

"Boleh, gue juga mau ngomong sesuatu ke Lo." Jawab Gara yang mengurungkan niatnya untuk duduk.

"Priiwiit." Siulan Harun pada dua anak manusia berbeda gender itu.

"Cie cie ciee... pada mau ngapain?" goda Nura.

"Ajakin dong." Sambung Sera.

"Jadi iri deh." Ucap Sri.

"Bukan urusan kalian." Jawab Gara dan berjalan menjauh dari teman-teman mereka.

Sesampainya di belakang sekolah mereka hanya diam dan belum ada yang memulai pembicaraan sama sekali.

"Katanya mau bicara." Ucap Gara pada Kani.

"Lo dulu aja deh." Ucap Kani.

"Oke." Jawab Gara. Terlihat Kani menanti hal apa yang akan diucapkan oleh Gara.

"Nungguin ya?" goda Gara pada Kani.

"Serius deh Gara." Ucap Kani.

"Beberapa waktu lalu gue dan Ziko sempat ngobrol soal Lo. Dia juga cerita kalau Lo nolak cintanya." Gara berucap sambil tersenyum.

"Dia juga jelasin, sejak awal Lo dan dia emang nggak bakal bisa bersatu. Bukan cuma karena keyakinan masing-masing tetapi hati Lo bukan buat dia." jelas Gara.

"Jadi di hati Lo ada siapa?" tanya Gara.

"Hhaaa?" ucap Kani menganga.

"Apa di hati Lo ada gue? Lo bisa bilang jika ada orang lain yang mengisi hati Lo. Agar gue bisa berhenti perjuangin Lo maybe" ucap Gara terlihat tak yakin dengan ucapannya.

"Sepetinya nama Lo sedikit terukir di hati gue." Kani jujur pada Gara.

"Oh ya? Jadi Lo mau jadi pacar gue" tanya Gara antusias.

"Wkwkwkw..." Kani tertawa.

"Kok malah ketawa, emang ada yang lucu ya?" tanya Gara.

"Kalau gue suka bukan berarti harus jadi pacar Lo juga kali." Jawab Kani.

"Terus Lo mau kita langsung nikah?" tanya Gara.

"Nggak gitu juga konsepnya." Jawab Kani.

"Saat ini gue memang memiliki sedikit rasa suka sama Lo, tapi bukan berarti gue bisa jadi pacar Lo Gar. Gue mau fokus belajar henna dan juga nggak mau berkomitmen dengan siapapun. Termasuk Lo orang yang gue suka. Gue harap setelah ujian dan lulus kita sama-sama fokus sama cita-cita masing-masing." Jelas Kani panjang lebar.

"Setelah gue mencapai cita-cita gue, berarti bisa langsung nikahin Lo?" tanya Gara pada Kani.

"Kita lihat aja gimana nanti." Jawab Kani.

"Oke." Setuju Gara.

"Tapi sekali lagi gue tekankan, ini bukan komitmen antara kita. Kalau Lo suatu saat nanti suka orang lain, Lo bisa memilikinya tanpa perlu mikirin gue. Begitu juga sebaliknya, gimana? Deal?" tanya Kani pada Gara.

"Oke gue pastiin kita bakal berjodoh." Ucap Gara saat menjabat tangan Kani.

---The end---

Makasi buat yang udah setia untuk baca KANIGARA sejak awal hingga akhir

Makasi juga untuk semua supportnya guys, akhirnya cerita ini usai juga dengan banyak kekurangan yang segera akan diperbaiki dan revisi insya Allah hihihi

Makasi untuk Vote dan Komennya guys <3

Sampai jumpa di lain cerita


By the way ada yang menantikan extra part?

KANIGARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang