Happy Reading guys....
---$$$---
"Kani mana nih? nggak ikut belajar lagi?." tanya Nura pada dua orang laki-laki di hadapannya.
"Dia nggk datang, soal-soal latihanya udah gue kasi tadi di sekolah." Jelas Harun sambil mengeluarkan soal-soal dari dalam tasnya.
"Loh kenapa?." Gadis itu bertanya lagi.
"Dia kerja, katanya dia punya dua pekerjaan saat ini." Jawab Harun.
"Lo cari cara deh buat ganti rugi uang perbaikan hp Kani." Saran Nura pada Gara.
"Dia nggak mau." Jawab laki-laki itu singkat.
"Lo cari cara lain kek gitu, lo kan pacarnya. Bisa antar jemput dia pulang dan pergi sekolah misalnya." Cerocos Nura mengeluarkan isi kepalanya.
"Gue udah putus." Jawabnya malas.
"HAAH? ... kapan?." Tanya Nura kaget.
"Jadi pacar pura-pura aja bisa, masa putus nggak bisa. Ya jelas bisa lah." Sambung Harun santai.
"Kok lo putus sih Gar?, jomblo lapuk lagi kan jadinya." Ledek sepupunya pada Gara.
"Sebagai bentuk tanggung jawab karena udah rusakin hpnya, dia minta kita temenan aja." Jelas Gara.
"Bego lo ah, kesel gue." Caci Nura pada Gara.
"Nanti Kani ditikung Ziko tau rasa Lo." Sambungnya lagi.
"Gue beberapa kali liat Kani diantar jemput Ziko." Celetuk Harun disela-sela menyusun soal-soal di hadapannya.
"Gue juga, malahan gue pernah liat Ziko nungguin Kani di pecel lele Barokah." Tambah Nura lagi.
Gara yang mendengar kalimat-kalimat yang dilontarkan dua orang yang kini duduk bersamaanya hanya diam tak merespon. Meski dalam hatinya ia seperti ingin meledak tak terima Kani bersama laki-laki lain. Entah kapan perasaan itu mulai tumbuh di hatinya. Namun semenjak ia mengetahui bahwa gadis itu diusir dari rumahnya, Gara mulai menyadari bahwa ia berlaku tak sewajarnya pada Kani yang tak salah apa-apa padanya. Setelah peneror sesungguhnya terbongkar, perasaan bersalah semakin menganga. Seolah Gara hanya bisa menambah gadis itu luka tanpa ada jeda, sama seperti ayahnya.
"Heh ngelamun lo?." Harun menyenggol tangan Gara.
"Buruan kerjain soal-soalnya." Ucapnya pada Gara yang masih tak bergeming.
"Kalau udah mulai sayang bilang, jangan ngilang. Ganteng doang tapi nggak peka. Ganteng doang Cuma bisa bengong. Ganteng doang Cuma ...."
"Kerjain soalnya Nura." Perintah Harun pada pacarnya itu. Gadis itu langsung menutup mulutnya dan mengikuti ucapan Harun.
$$$
"Sibuk banget, setelah ini kemana lagi?." Tanya Ziko pada Kani.
"Mau bantuin kak Aisyah lagi, lo tau kak Aisyah anak kos tante lo?." Tanya Kani.
"Cewek yang hijaban bareng lo kemaren itu?." Tanya Ziko memastikan.
"Bener, 100 buat lo." Ucap Kani.
"Emang mau bantu apa sih?." Tanya Ziko kepo.
"Kalau gue jawab lo mau jadi kelinci percobaan gue yah?" ujar gadis itu.
"Apa sih yang nggak buat lo." Jawab Ziko.
"Serius ya? Kelinci percobaan lo." Ulang gadis itu lagi.
"Iya." Jawab Ziko serius.
"Jadi kak Aisyah itu berkerja sebagai henna artis gitu kebetulan kak Aisyah lagi butuh orang yang bantuin kalo lagi sibuk-sibuknya. Kak Aisyah juga traktir aku makan dan kasi uang sebagai ucapan terima kasih. Gue yang orangnya nggak enakan jadi memutuskan untuk bantu kak Aisyah selagi gue bisa." Ucap gadis itu bangga.
"Awalnya bisa diminta bantuan gimana ceritanya?." Tanya Ziko lagi.
"Jadi kak Aisyah itu beberapa waktu lalu kecelakaan, jadi kaki kanannya terkilir. Kebetulan gue lagi nyantai di kos kak Aisyah minta bantuan untuk anterin ke salah satu acara nikahan, buat henna kliennya. Semenjak itu kak Aisyah rada trauma bawa motor sendiri, kalau motornya nggak dipake sayang juga, kebetulan gue bisa dan punya SIM kenapa nggak. Paling nggak gue bisa jadi gojeknya kak Aisyah." Jelas gadis itu lagi.
"Jadi gue jadi kelinci percobaan jadi penumpang Lo?." Tanya Ziko setelah penjelasan panjang Kani.
"Ntar deh, kalau gue udah nggak sibuk gue kasi tau. Makasi, gue harus kerja cari fulus." ucap gadis itu berlalu.
$$$
Di sinilah Kani saat ini, di sebuah acara pernikahan salah satu klien Aisyah. Setelah mengantarkan Aisyah, dan melihat wanita berusia 25 tahun itu melakukan tugasnya. Dibantu Kani mengipasi henna pada tangan mempelai wanita, kini ia tengah istirahat sendiri. Aisyah masih harus mengurus sesuatu dengan si mempelai wanita. Kani menikmati sebuah semangka yang ada di hadapannya dengan fokus.
"Udah lama nggak makan semangka, dulu waktu masih tinggal sama nenek hampir tiap hari." Monolognya seorang diri.
"Kani?" panggil seseorang padanya.
"Tante Sofi, kok bisa di sini juga Tan?" ucap gadis itu dan menghampiri Sofi masih dengan sepotong kecil buat semangka di tangannya.
"Pengantin perempuan itu anak temennya Tante. Tante sengaja datang hari ini, soalnya besok ada keperluaan yang nggak bisa ditinggal." Jelas Sofi. Pernikahan pengantinnya akan dilaksanakan esok hari, sebelum acara esok sehari sebelumnya pengantin diberi henna.
"Kamu kenapa bisa di sini?" tanya Sofi pada Kani.
"Kani nemenin kak Aisyah untuk henna pengantin perempuannya Tante." jelas Kani pada Sofi.
"Ooo gitu, Tante sama Gara loh ke sini. Cuma dia di luar, kamu bantu jemput ya." Pinta Sofi padanya.
"Tante ketemu teman dulu, udah ditungguin. Sekalian bilang Gara bawa hadiahnya juga" Sofi berlalu pergi.
Setelah kepergian Sofi Kani menuju ke luar untuk melihat Gara. Ternyata laki-laki itu menuju ke arahnya seorang diri.
"Lo kenapa di sini?" tanya Gara pada Kani.
"Tante Sofi nyuruh lo masuk, sekalian hadiahnya juga." ujar Kani pada Gara.
"Nih udah gue bawa, lo kenapa bisa di sini?" tanya Gara lagi.
"Bukan urusan lo."
"Lo kerja dimana lagi selain di pecel lele Barokah?" tanya Gara pada Kani.
"Kepo banget si lo" jawab Kani sambil mengunyah semangkanya.
"Emang kalau gue cuma temen nggak boleh kepo? Apa harus jadi pacar lagi baru boleh gue tahu kegiatan lo." ucapnya sambil menatap Kani lekat.
"Nggak jelas lo." jawabnya acuh.
"Kani?" panggil Aisyah pada gadis itu.
"Kakak udah selesai, ayo pulang." Ajak Aisyah pada Kani.
"Lagi ketemu temannya ya, Kakak tunggu di luar kalau gitu. Nanti bantu Kakak bawa henna di tas itu ya." Tunjuk Aisyah pada sebuah tas ukuran menengah di dekat dinding.
"Oke Kak" jawabnya patuh dan mengambil tas yang berisi henna tersebut.
"Lo kerja jadi asistennya perempuan itu?" tanya Gara pada Kani.
"Kalau iya kenapa? Gue Cuma pengen bertahan hidup di dunia yang keras kayak batu ini" jawabnya dan bersiap pergi.
"Kalau lo merasa dunia ini keras, gue bisa bantu lo untuk menghancurkan kerasnya batu itu" ucap Gara ada Kani.
"Makasi, tolong bilang ke tante Sofi gue pamit pulang duluan." Gadis itu pergi setelah menyelesaikan kalimatnya.
$$$
Makasi buat yang udah mampir
Jangan lupa vote dan komennya guys ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Novela JuvenilPROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...