BAB 19

53 35 11
                                    

Happy Reading guys....


"Gue mau kita nikah" ucapnya cepat dan mantap. Dengan mudahnya laki-laki itu berucap pada gadis yang duduk di hadapannya. Kani yang tak menduga perkataan Gara kaget, sehingga ia memuncratkan air yang telah ia teguk sebelumnya tepat mengenai wajah laki-laki itu.

"Loh neng pacarnya kok disembur? Emang pacarnya kemasukan setan?" tanya si mas polos sambil meletakkan dua piring pecel lele di meja.

"Iya Mas kemasukan setan" jawab Kani sedikit cengengesan sambil mengambil beberapa helai tisu dan menghapus air muncratan di wajah Gara.

"Belum jadi istri aja udah begini" pernyataan Gara membuat Kani menghentikan pergerakan tangannya.

"Hapus aja sendiri" ucap Kani memberikan tisu yang digunakannya tadi pada Gara.

"Udah selesai di hapus calon istri" jawabnya santai.

"Gar ague mohon jangan aneh-aneh ya?" pinta gadis itu pada Gara.

"Aneh dari mana? Lo emang calon istri gue kan?" tanya Gara lagi sambil menggoda gadis itu.

"Jodoh nggak ada yang tau, jangan ngaku-ngaku lo" balas Kani sewot.

"Karena jodoh nggak ada yang tau itu, ada kemungkinan kita berjodoh" jawab Gara tak mau kalah.

"Kalau jodohnya sama maut gimana?" tanya Kani yang berhasil membuat Gara terdiam.

"Jodoh sama lo dulu baru maut" jawab Gara lagi tak ada habisnya.

"Jangan becanda deh, mau ngapain lo ke sini?" tanya Kani pada Gara.

"Mau ngajak lo nikah" jawabnya sambil mulai memakan pecel lelenya.

"Serius bisa nggak si?" ucap gadis itu jutek.

"Gue serius mau kita nikah" ucapnya benar-benar serius.

"Maksud gue bukan itu, gue pikir lo ke sini mau minta maaf" jawab Kani segera mengalihkan percakapan mereka sebelum semakin tidak jelas.

"Minta maafnya dengan cara langsung aksi, langsung perbuatan buka janji" jawabnya.

"Maksud lo apa sih, jangan berbelit-belit" gadis itu berucap bingung.

"Ya dengan ngajak lo nikah,biar gue yang tanggung jawab kedepannya soal tempat tinggal lo, uang jajan lo, pokoknya semua kebutuhan lo" jelas Gara pada Kani.

"Jangan sok tanggung jawab lo, urusan peneror aja belum selesai malah nambah kerjaan lo" jawab gadis itu dan menyuap sesuap nasi.

$$$

Kini SMA 02 sedang bertanding futsal melawan SMA 01, sehingga jam pelajaran terakhir ditiadakan. Supaya para murid dapat meramaikan acara pertandingan yang sedang diadakan sekolah.

"Kan? Lo mau kemana? Ayo buruan ke lapangan" Alda menarik lengan sahabatnya itu.

"Duluan aja, gue haus mau beli minum dulu" ucap Kani pada Alda.

"Ya udah, gue titip air mineral dingin buat pacar" ucap gadis itu dan berlalu pergi secepat mungkin. karena tak ingin ketinggalan melihat pacarnya Zikri. Itulah yang dipikirkan Kani, sahabat bucinnya.

Sesampainya di kantin, ternyata ramai sekali para murid yang sedang bersantai. Karena tak hanya murid dari sekolahnya saja yang ikut melihat petandingan. Namun juga murid SMA 02 sehingga kantin semakin padat. Setelah berjuang untuk membeli minuman di kantin, Kani menghembuskan napas leganya. Padahal Cuma berjuang untuk 2 botol mineral, tetapi butuh tenaga lebih.

Sesampainya di lapangan Kani berusaha mencari keberadaan Alda di tengah keramaian kala itu. Ia telah mengelilingi lapangan, tapi Alda tak terlihat olehnya. Setelah berputar sekali lagi, akhirnya ia melihat seorang gadis yang duduk sedikit tersudut, sambil memegang ponselnya seperti sedang memotret seseorang. Siapa lagi kalau bukan Zikri pacarnya. Kani yang awalnya tak peduli dengan Alda mulai tertarik karena terdengar teriakan Zikri yang berada di belakangnya. Sontak Kani langsung memastikan apakah pendengarannya salah, tetapi memang Zikri yang ada di belakangnya bersama seorang laki-laki. Ternyata Zikri tak ikut serta bermain kali ini, ia terlihat tak mengenakan seragam futsal sama sekali. Perhatian Kani kembali pada Alda yang masih memegang ponselnya. Masih sama seperti memotret seseorang. Kani pun menatap lurus kemana arah kamera ponsel Alda, di sana terdapat Gara dan Ziko yang terlihat berdiri bersebelahan sambil terus fokus pada bola incaran mereka.

KANIGARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang