BAB 2

146 84 47
                                    

Happy Reading guys and selamat puasa hari kedua

Sebulan berlalu semenjak peretemuan Gara dan Kani di toilet sekolah, tepat hari ini gadis itu kembali berada di toilet yang sama. Tentu saja dengan situasi yang sama seperti bulan lalu. Di hadapannya kini berdiri sosok Gara yang bertubuh tinggi yang menampakkan hidung mancungnya. Sedangkan Kani terlihat seperti kurcaci yang ada di hadapannya. Tinggi gadis itu hanya sebatas bahu Gara.

"Lo sengaja ya supaya dihukum di toilet cowok biar ketemu gue?" tuduh Gara pada gadis itu.

"Gue bukan bagian dari deretan pengagum rahasia lo" balas gadis itu tanpa melihat lawan bicaranya. Ia terus sibuk menyiram malas lantai toilet di hadapannya.

"BAGUS, gue juga nggak sudi lo masuk anggota pengagum rahasia gue" balasnya Gara dan segera menuju salah satu toilet. Tak lama ia keluar dan mencuci tangannya di wastafel, kemudian ia menarik tisu yang ada di dalam kotak sebanyak-banyaknya. Hingga tisu itu akhirnya jatuh ke lantai yang basah. Gara yang sengaja menambah pekerjaan gadis itu hanya menampilkan smirknya dan berlalu pergi.

"Bangsat lo Gara" teriak gadis itu yang terdengar hingga keluar toilet. Gara yang mendengar namanya dimaki gadis berambut pendek itu hanya tersenyum dan berlalu pergi menuju kelasnya. Sesampainya di kelas ia masih tersenyum yang mengakibatkan beberapa gadis menoleh terpana oleh senyum cowok itu.

"Ngapain lo senyum-senyum?" Harun menyenggol tangan Gara yang telah duduk di sampingnya.

"Bukan urusan lo" jawabnya singkat sambil menyembunyikan senyumnya.

"Ketemu bidadari lo di toilet?" tanya harun lagi.

"kepo lo" jawabnya lagi.

"Atau malaikat maut?" tanya Harun lagi.

"tok tok tok" bunyi ketukan pintu kelas 12 Ips 1. Seisi kelas langsung melihat kea rah pintu kelas. Di sana terdapat pak Budi yang sedang bertengger menyapa ramah pada Buk Mira, guru ekonomi.

"Permisi Buk Mira, Saya ingin memanggil Gara. Mohon untuk ke kantor sebentar" ucap Pak Budi dari depan pintu kelas.

"Gara, kamu dengarkan? Cepat ke kantor sana" perintah Buk Mira pada Gara. Gara yang dipanggil langsung berdiri dan sebelum beranjak pergi ia berkata pada Harun.

"Tadi gue ketemu bidadari, sekarang malah dijemput malaikat maut" ucapnya yang didengar Harun dan berlalu pergi.

$$$

Di sinilah Gara sekarang, toilet laki-laki tempat ia bertemu dengan Kani beberapa waktu yang lalu. Kini di hadapan cowok itu ada Pak Budi yang menatapnya tanpa henti. Sedangkan di sampingnya terdapat Kani yang menahan tawa. Gadis itu mengadukan perlakuan Gara pada Pak Budi yang bertepatan datang setelah kepergian Gara. Gadis itu menceritakan perlakuan Gara yang dengan sengaja membuang-buang tisu di lantai yang basah.

"Kamu tau? Tisu ini dibeli pakai uang, bukan pakai daun. Temen kamu uadah cape-cape bersihin toilet kamu malah ngotorin. Coba kamu yang lagi dihukum diperlakukan seperti itu, jangan seenaknya saja. Mentang-mentang sudah mau tamat, jangan bertingkah aneh-aneh kamu" omel Pak Budi tanpa henti.

"Kamu!! Coba ambil tisu yang masih tersisa di sana" perintah pak Budi pada Kani menunjuk tisu yang ada di dalam kotak tisu.

"Ini Pak" gadis itu menyodorkan 2 helai tisu pada Pak Budi.

"Jatuhkan Tisunya di lantai!!" perintah Pak Budi lagi pada Kani.

"Loh? Kok dibuang Pak?" tanya gadis itu.

"Biar dia tau gimana perbuatannya tadi" balas Pak Budi menatap Gara sinis.

"Kalau saya buang tisunya mubadzir dong Pak. Lagian kalau saya melakukan hal yang sama, apa bedanya saya sama dia Pak" jawab Kani ramah pada Pak Budi.

KANIGARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang