Selamat membaca...
Setelah kejadian yang menghebohkan itu, Kani menghilang dari peradaran semua orang. Sudah dua minggu ia tak lagi menginjakkan kaki di sekolahnya. Ia lebih memilih mengurung diri di kamarnya tanpa sepengetahuan orangtuanya. Tetapi berbeda dengan siang ini, setelah dua minggu tak sekolah ayahnya kini tengah mengedor pintu dan memanggil-manggilnya.
"Kani, buka pintunya. Ayah tau kamu di dalam"Perintah ayahnya dari balik pintu kamar gadis itu. Namun gadis itu hanya diam dan tak menghiraukan panggilan ayahnya, ia hanya berbaring dan sibuk bermain game di ponselnya.
"Kani" Suara ayahnya semakin meninggi diiringi dengan gedoran yang sangat keras.
"Cepat buka sebelum ayah dobrak pintu ini" ancam ayahnya, tetapi gadis itu tetap menulikan pendengarannya. Rama ayah kani yang sudah jenggah dengan tingkah putrinya akhirnya mendobrak pintu kamar Kani hingga terbuka, yang menampakkan betapa berantakannya kamar gadis itu. Serta gadis yang terlihat rebahan santai di atas kasurnya sambil pura-pura tidak terjadi apa-apa.
"Bangun kamu!!" Rama menarik anak gadisnya itu.
"kamu anak yang tidak tau untung, sudah syukur saya mau membesarkan kamu. Jangan hanya jadi beban keluarga ini saja. Tidak di rumah bahkan di sekolah juga membuat masalah. Bisanya bikin malu keluarga saja" Ayah Kani terlihat sangat marah.
"Mau jadi apa kamu hah? Tidak masuk sekolah selama dua minggu. Kalau guru kamu tidak telpon ayah tidak akan tahu" sambung Rama yang masih dengan nada yang sama.
"Wajar, ayahkan Cuma ngurusin istri dan anak manis ayah itu" jawabnya tanpa takut.
"Plaakks" bunyi tanparan di wajah gadis itu.
"Kamu sudah membuat istri saya mati demi melahirkan kamu, ayah sudah membuat keputusan. Kamu akan ayah nikahkan supaya tidak menjadi beban keluarga ini lagi" ucap ayah kani tak dapat dibantah.
"Apa-apaan, nggak pokoknya. Ini hidup Kani ayah nggak usah sok peduli. Dari dulu ayah juga nggak pernah peduli dan asal ayah tau aku nggak pernah jadi beban keluarga. Lagian aku nggak pernah minta untuk tinggal bersama ayah, aku lebih milih tingga di rumah nenek. Ayah sendiri yang maksa aku ke sini. Baru kali ini aku nggak masuk sekolah, kenapa ayah malah bahas beban keluarga? Elama 3 tahun tingga di sini aku nggak pernah aneh-aneh. Aku selalu patuh, bahkan biaya sekolah itu juga dari beasiswa, dimana letak aku jadi beban keluarganya?" tanya gadis itu melunak membela dirinya. Kani mendapatkan beasiswa karena ia salah satu atlet taekwondo kebanggan sekolahnya. Sehingga pihak yayasan memberikan beasiswa dan uang jajan setiap bulannya kepada gadis itu sebagai apresiasi.
"Pokoknya keputusan ayah sudah bulat dan tak dapat dirubah lagi" Rama pergi meninggalkan kamar kani yang bak kapal pecah itu.
FLASH BACK...
Di rumah sakit seorang ibu tengah berjuang untuk melahirkan anak yang ada dalam kandungannya. Ia hanya seorang diri, tanpa ditemani oleh suaminya. Suaminya yang saat itu sedang berada di luar kota, dan masih dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat si calon bayi akan lahir. Perkiraan dokter bayi tersebut akan lahir bulan depan, sehingga Rama ayah kani masih menerima pekerjaan luar yang harus ia kerjakan. Namun belum lebih dari 24 jam ia mendapatkan kabar dari mertuanya bahwa istrinya terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena telah terjadi kontraksi. Setelah berjuang seorang diri tanpa ditemani oleh Rama sang suami, Kani berhasil lahir dengan selamat. Ibunya sangat bahagia dengan kehadiran si buah hati. Namun tuhan berkata lain, setelah Kani bayi disusui, ibunya tak sadarkan diri dan berakhir meninggal dunia. Kejadian itu membuat Rama ayah Kani sangat membenci putrinya itu, karena ia berpikirir bahwa istrinya mati karena Kani lahir terlalu cepat dan tidak sesuai dengan perkiraan dokter.
Sejak kecil Kani tinggal bersama nenek dan kakeknya, sedangkan ayah Kani berubah menjadi orang yang gila kerja dan tak pernah peduli pada Kani. Hingga pada saat Kani kelas 6 SD ayahnya mengnjungi nenek dan kakeknya untuk meminta izin menikahi ibu tirinya saat ini. Hingga lahirlah gadis kecil bernama Afea yang kini telah berumur 6 tahun.
Setelah Kani lulus SMP ayahnya kembali datang untuk mengajaknya tinggal bersama ibu tirinya. Awalnya gadis itu menolak, tetapi berkat saran sang nenek dan kakeknya ia bersedia untuk ikut ayahnya. Ibu tirinya bernama Rindu, wanita yang baik dan pengertian. Ia juga menyayangi Kani seperti anaknya sendiri. Namun Ayah kani masih sama. Gadis itu mengetahui fakta bahwa Rindulah yang meminta agar kani ikut tinggal bersama mereka. Rama awalnya menolak dan tak ingin, tetapi putri kecilnya juga sangat menyukai kani yang pernah bertemu beberapa kali. Akhirnya demi putri kecilnya ia bersedia membawa Kani untuk tinggal di rumahnya.
$$$
Malam ini Kani bersama ayah serta ibu tirinya tengah berda di ruang tamu. mereka sedang menunggu kehadiran calon suami yang akan dijodohkan dengan Kani. Gadis itu tampak sangat murung dan tak terima dengan keputusan sang ayah. Sampai saat ini ia masih memikirkan bagaimana agar perjodohan ini tidak terjadi.
"kamu jangan menampilkan muka masam" ucap ayah Kani ketus.
"Mas, coba pikir-pikir dulu soal perjodohan ini. Kasihan Kani masih sekolah" ucap Rindu penuh pengertian.
"Nggak, kamu jangan bela dia terus. Lagian dia juga tidak ada gunanya di rumah ini" jawab ayah kani datar sedater mukanya.
"Tapi mas,.." ucapan RIndu ibutiri kani terpotong oleh sura bel rumahnya.
"Itu sepertinya mereka" ucap Rama semangat dan berdiri segera membuka pintu menyambut tamu dan diikuti oleh rindu.
"Assalamualaikum" ucap suara laki-laki yang terdengar seumuran dengan ayah kani.
"Waalaikumsalam Mad" balas ayah Kani dan kemudian mereka berpelukan melepas rindu.
"Mari masuk Mbak Sofi dan Mas Ahmad" ajak Rindu ramah.
"Udah lama kita nggak jumpa lo Rind" ucap perempuan yang sedikit lebih tua itu darinya yang segera memeluknya.
"Iya mbak, yuk ngobrol di dalam aja" ucapnya setelah melepas pelukan dari wanita bernama sofi itu.
"Ini anak kamu? Ganteng seperti papanya waktu masih muda" puji Rama pada seorang laki-laki yang bertubuh tegap dibelakang kedua orangtuanya.
"Makasi Om" ucapnya sambil menyalami Rama dan Rindu.
"Anak kamu mana Rind?" tanya Sofi yang tak sabar ingin melihat calon menantunya itu.
"Makanya diajak masuk dari tadi mbak, biar liat anak gadisku yang cantik" balas Rindu memuji anak tirinya.
"Kamu Kani ya? Mirip seperti ibumu cantik dan ayu seperti ibumu rindu" puji sofi pada setelah melihat Kani yang duduk di sofa.
"Hehehe makasi tante, tante kenal ibu aku?" tanya Kani penasaran tentang ibunya.
"Ibu kamu teman SMAnya tante, kalau rindu adik kelasnya tante" jelas Sofi sambil mengelus surai Kani.
"Ini anak tante yang akan jadi calon suami kamu" menarik putranya mendekati Kani yang ada di sebelahnya. Kani yang awalnya tak memperhatikan laki-laki itu terbelalak kaget melihat siapa putra dari teman sma ibunya itu.
"Lo?" ucapnya kaget.
$$$
Guys, menurut kalian cerita ini gimana? Arla yang amatiran ini butuh saran dan masukan
Makasi buat teman-teman yang udah baca
Jangan lupa vote dan komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Teen FictionPROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...