HAPPY READING GUYS ^^
Typo harap maklum ya guys <3
---$$$---
Kini Kani sedang berada di kamar Gara bersama Nura dan juga Harun dengan pintu kamar yang terbuka lebar. Keheningan menyelimuti mereka, lebih tepatnya antara Gara dan Kani yang telah lama tak bertukar kabar maupun saling sapa.
"Kenapa bisa sakit?" Kani mulai membuka suara.
"Takdir." Jawab Gara singkat.
"Obatnya udah diminum?" tanya gadis itu lagi.
"Udah." Gara menjawab seadanya saja pertanyaan Kani dan tanpa melirik kea rah gadis itu sedikit pun.
"Ujian Lo gimana?" tanya Kani.
"Susulan." Jawab Gara lagi.
"Ya udah, semoga lekas sembuh, ini gue bawa beberapa buah-buahan. Gue nggak tau buah kesukaan Lo apa, jadi gue beli beberapa macam. Maaf kalau kehadiran gue bikin Lo nggak nyaman." Ujar Kani sambil bangkit dari duduknya.
"Gue pamit dulu guys." Gadis itu berlalu pergi dari kamar Gara.
"Lo kenapa jutek banget? Kani diembat Ziko tau rasa Lo." Celoteh Nura dan ikut keluar kamar menyusul Kani.
"Lo kenapa sensi banget sih? PMS Lo?" canda Harun pada Gara. Namun tak ada jawaban dari laki-laki yang masih berbaring di atas kasurnya itu.
"Gue doa nih ya, semoga Kani sama Ziko pacaran." Harun berucap sambil meneggadahkan rangan seolah sedang berdoa. Belum sempat ia mengaminkan doanya, Gara melemparkan bantal kearah laki-laki itu. Bantal itu sukses mengenai kepala Harun dengan tepat sasaran.
"Nggak asik Lo manusia pasir." Keluh Harun.
"Doa Lo lebih nggak asik." Ucap Gara.
"Ketahuan cemburu kan Lo." Ujar Harun.
"Kalau serius bilang makanya." Sambung Harun.
"Kurang serius apalagi gue sama Kani?" jawab Gara.
"Kalau dari kacamata gue nih ya, Lo terlihat gampangan dan nggak serius sama Kani." Ucap Harun yang berhasil ditatap tajam oleh Gara.
"Santai Bro, biar gue jelasin. Ingat-ingat apa yang udah Lo lakuin ke Kani, perlakuan Lo dulu. Meskipun Lo udah mengakui kesalahan Lo dan minta maaf juga, tapi Lo juga pernah pura-pura pacaran sama Kani. Dengan niatan untuk menemukan peneror Lo, tapi ujungnya Lo malah bikin Kani makin kena bulli dan dibenci. Setelah semua kejadian itu Lo tiba-tiba bilang suka ke dia. Lo pikir dia akan percaya? Ditambah lagi Alda yang sangat terobsesi sama Lo." Jelas Harun berdasarkan kacamatanya.
"Garis besarnya gitu, coba Lo pikir-pikir deh. Ziko itu orangnya lembut banget sama cewek, apalagi sama Kani." Ucap Harun.
"Gue kalau jadi Kani lebih milih Ziko daripada Lo." Sambung Nura yang bersandar di pintu kamar Gara. Pernyataan Nura langsung ditatap tajam oleh dua laki-laki yang ada di dalam kamar.
"Harun sayang, konteksnya kita sedang membicarakan Kani, Gara, dan Ziko. Jadi cemburunya ditunda dulu ya." Sambung Nura menenangkan Harun.
"Kalau gue sebagai cewek bakal lebih milih cowok yang selalu ada kayak ziko daripada Lo yang selalu nyakitin doang." Ucap Nura.
"Itu dulu." Jawab Gara.
"Mau dulu ataupun sekarang, sakit yang Lo beri itu pasti ada bekasnya." Jawab Nura.
"Kecuali ...." Nura menggantung kalimatnya.
"Kecuali apa?" tanya Gara dan Harun secara bersama-sama.
"Lo bisa yakinin dia bahwa Lo bener-bener serius." Jawab Nura.
---$$$---
"Baru pulang?" tanya Ziko pada Kani yang terlihat menenteng tas Aisyah.
"Iya." Jawab gadis itu sambil tersenyum.
"Tumben jalan kaki Kak?" tanya Ziko pada Aisyah.
"Kebetulan klien kita rumahnya di komplek ini. Jadi Kakak sama Kani milih untuk jalan aja." Jelas Aisyah pada Ziko. Ziko memang mengenal sebagian besal anak kosan tantenya itu, dikarenakan tantenya sering mengadakan acara arisan dan perkumpulan di rumahnya. Setiap acara tersebut selalu dibantu oleh para anak kos dengan iming-iming makan gratis, tentu saja Ziko menjadi mengenal penghuni kos tantenya.
"Kakak masuk dulu ya, tasnya biar Kakak bawa aja sekalian. Kalian ngobrol aja dulu" Aisyah mengambil alih tas yang ada di tangan Kani.
"Lo laper nggak? Gue laper nih. Temenin gue makan ya." Ucap Ziko dan membawa Kani ke warung pecel lele Barokah, tempat Kani bekerja dulu.
"Lo mau pesen apa?" tanya Ziko setelah duduk di salah satu kursi di sana.
"Kayak biasa aja Ko." Jawab kani, Ziko segera memesan makanan dan menunggu pesanan mereka dibuatkan dahulu. Tak lama pesanan mereka datang diantar oleh si mas yang sangat mengenal Kani.
"Neng Kani udah lama nggak ke sini, kemana aja?" tanya si mas.
"Makanya hari ini Kani ke sini loh Mas, soalnya udah rindu sama pecel lele." Jawab Kani sambil bergurau.
"Neng Kani bisa aja, tadi kakek sama nenek Neng Kani juga ke sini loh." Ucap si mas memberitahu Kani.
"Oh ya?" tanya Kani.
"Iya, kata kakek Neng Kani tadi mau kemana ya? Mas juga lupa Neng." Ucapnya sambil berusaha berpikir.
"Ya udah, makasi Mas pecel lelenya." Ucap Kani.
"Sama-sama Neng, Mas ganteng. Selamat makan."
"Mungkin nenek sama kakek Lo mau ikut pengajian kali." Tebak Ziko yang sudah mulai menyantap makanannya.
"Bisa jadi tuh." Jawab Kani dan melahap makananya.
"Tadi gimana belajar hennanya lancer?" tanya Ziko.
"Lancar Alhamdulillah, tadi kliennya ibu hamil." Ucap Kani.
"Oh ya?" tanya Ziko antusias. Lebih tepatnya laki-laki itu selalu antusias pada setiap hal yang dilakukan oleh gadis di hadapannya.
"Iya, ini pengalaman pertama gue liat ibu hamil perutnya di lukis Ko. Setelah itu difoto untuk kenang-kenangan gitu katanya." Gadis itu bercerita dengan semangat pada Ziko.
"Lo ikut lukis perut ibu itu juga?" tanya Ziko.
"Gue cuma liat doang, hehehehe. Gue yang cuma liat aja gemeteran, apalagi kalau gue yang lukis." Ucap Kani.
"Lo harus percaya diri, gue yakin Lo bisa menjadi pelukis henna yang hebat." Ziko menyemangati gadis di hadapannya.
"Makasi Ko." Ucap Kani.
"Buat?" tanya Ziko.
"Segalanya. Waktu, kebaikan, semangat, dan kepercayaan Lo ke gue." Ucap Kani sambil tersenyum.
"Sama-sama." Jawab Ziko sambil tersenyum.
Dering ponsel Kani mengalihkan perhatian dua insane itu. Kani segera menganbil ponselnya menggunakan tangan kiri. Melihat nama siapa yang tertera di layar segi empat tersebut. Ia menggeser gambar telpon berwarna hijau di ponselnya.
"Assalamualaikum, Ayah." Panggil Kani.
"PULANG SEKARANG JUGA ANAK SIALAN!!!"
---$$$---
Makasi buat yang udah mampir di cerita KANIGARA
Jangan lupa vote dan komennya ya ^^
Arigatou ne ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Fiksi RemajaPROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...