Happy Reading guys...
---$$$---
"Kenapa kamu kerja di warung pinggir jalan?" tanya Rama dengan nada yang menghardik pada putrinya itu.
"Kenapa diam? Ayo jawab!" raut muka Rama terlihat kesal pada putrinya itu.
"Kamu bikin malu." Lanjutnya.
"Kani nggak punya uang, makanya kerja." Jawab gadis itu sambil menunduk.
"Nggak punya uang?" ulang Rama.
"Ayah udah sita ATM dan motor Kani." Jawab gadis itu lagi.
"Makanya jadi anak jangan durhaka yang menyebabkan ibu kamu meninggal." Ujar Rama kembali mengungkit masa lalu itu.
"Kamu udah bikin malu keluarga ini, sebagai gantinya kamu harus menikah dengan Gara secepatnya." Putus Rama. Entah apa maksud Rama bersikeras untuk menikahkan Kani dengan Gara.
"Kenapa? Nggak terima? Kalau gitu kamu harus ganti rugi 300 juta." Rama memberikan opsi lain pada gadis itu.
"300 juta? Maksud ayah apa?" gadis itu sungguh bingung.
"Karena mahar yang akan diberikan keluarga Gara itu 300 juta. kalau kamu tidak ingin menikah kamu yang harus bayar." Ucap ayahnya seolah uang 300 juta hanyalah uang seribu rupiah.
"Ditambah biaya hidup kamu di rumah ini lebih kurang 2 tahun, dan sebagai komensasi sudah mempermalukan keluarga ini. Totalnya jadi 500 juta." Rama menghitung-hitung dengan tangannya.
"Dari mana Kani dapat uang sebanyak itu Yah?" tanya gadis itu bingung.
"Terserah, kalau dalam seminggu kamu tidak membawa uang itu. Kamu terpaksa menikah dengan Gara." Putusnya sepihak.
"Oh ya, segera pergi dari rumah ini." Ucap Rama dan meninggalkan anak gadis yang tak diperlakukan layaknya seorang anak itu olehnya.
---$$$---
Hari ini Kani seperti tak memiliki semangat hidup, setelah pulang sekolah gadis itu hanya berjalan tak tentu arah. Bahkan Gara yang dari tadi mengikutinya menggunakan sepeda motor di bekalangnya tak diketahuinya. Gadis itu terus mengeluarkan hembusan napas beratnya.
"Hey? Ada masalah?" tanya Gara mendekati gadis itu dan berkata dengan lembut.
"Gar anterin gue ke tepi tebing yang tinggi dong." Pinta gadis itu seolah telah lupa bahwa ada hal yang belum selesai antara mereka berdua.
"Mau ngapain?" tanya Gara.
"Mau loncat." Jawab gadis itu.
Di sinilah mereka saat ini, di tepi sebuah tebing yang tinggi dan cukup untuk menghilangkan nyawa bagi setiap yang ingin meloncat.
"Sampai juga akhirnya." Ucap Gara semangat.
"Semangat amat Lo." Ucap Kani.
"Katanya Lo mau loncat, ya gue semangat pengen liat." Jawab Gara.
"Lo mau gue mati?" ucap Kani.
"Katanya mau loncat." Goda Gara pada gadis itu.
"Sini deh." Panggil Gara agar mendekat ke arahnya yang berada di bibir tebing. Laki-laki itu melemparkan sebuah batu yang berukuran cukup besar kea rah tebing tersebut.
"1, 2, 3, 4, 5, 6, 7." Ia menghitung menggunakan tangannya.
"Bukh." Bunyi suara batu yang dilempar Gara.
"Dalam 7 detik batu itu baru sampai di dasar tebing ini, kalau Lo yang lompat kira-kira butuh berapa detik?" tanya Gara pada gadis itu.
"Kirai-kira kalau Lo loncat langsung mati apa masuk rumah sakit dulu?" tanya laki-laki itu lagi.
"Nggak asik Lo." Ucap Kani malas.
"Nggak jadi loncat nih? Atau mau gue temenin loncatnya?" tanya Gara lagi pada Kani. Namun kini gadis itu mendudukkan pantatnya di tepi bibir tebing itu. Gara yang melihat itu ikut duduk di samping gadis yang masih terlihat gusar itu.
"Semalam ayah Lo telpon bokap gue, dan bilang perjodohan itu semua tergantung Lo." Ucap Gara memulai pembicaraan.
"Sebenarnya ada apa? Kenapa tiba-tiba bokap Lo nyerahin keputusan ini sama Lo?" tanya Gara.
"Perjodohan itu bisa dibatalkan kalau gue bisa bayar 500 juta ke ayah gue." Jawab Kani sambil melemparkan batu kea rah tebing.
"Jadi ini yang bikin Lo pengen loncat buat bunuh diri?" tanya Gara. Gadis itu hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Gara.
"Ngapain loncat sih? Lo punya kita." Sambung Nura yang baru saja tiba bersama Harun, Ziko, dan Zaki.
"Kenapa Pada di sini?" tanya Kani bingung.
"Mereka juga mau liat live streaming Lo loncat." Jawab Gara.
"Nggak jadi, batal acaranya." Ujar Kani.
"Loh kenapa?" tanya Nura polos.
"Lo pengen banget liat gue loncat kayaknya." Tebak Kani sambil melirik Gara.
"Emang." Jawab mereka secara bersama-sama.
"Apalagi kalau loncat ke hati gue." Sambung Gara sambil mengerlingkan matanya pada Kani.
$$$
Makasi buat yang masih setia nungguin KANIGARA
Jangan lupa vote dan komennya ya ^^
Arigatou ne minna
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIGARA [COMPLETE]
Novela JuvenilPROSES REVISI (STOP PLAGIAT, STOP PLAGIAT, dan STOP PLAGIAT) Gara Raheza Akbar, seorang cowok berparas tampan yang terkenal playboy dan juga badboy di sekolahnya. Namun dibalik wajah tampan yang dikagumi kaum hawa itu, Gara sering kali mendapati ter...