BAB 28

47 24 9
                                    

Bantu koreksi jika menemukan typo dan sebagainya guys

Revisi setelah cerita ini selesai^^

Happy Reading guys ... 

---$$$---



"Cinta sama siapa Lo?" tanya Kani di sela-sela menggambar.

"Lo"

"Hahahaha lucu lucu." Gadis itu pura-pura tertawa.

"Gue serius, lo pikir gue ngelawak?" tanya Ziko pada gadis yang masih menggambar itu.

"Udah selesai." Ucap Kani melepaskan tangan Ziko yang sejak tadi di pegangnya.

"Keren nih, thanks ya." ucap Ziko.

"Gue yang berterima kasih, karena udah mau jadi kelinci percobaan." Ucap Kani sambil tersenyum.

"Besok tim futsal SMA 01 dan 02 tanding lagi, lo harus datang dan liat gue." ujar Ziko.

"Liat gimana besok ya, nggak janji." Jawabnya sambil membereskan barang-barangnya.

"Tandingnya di SMA 02, mau gue jemput sebelum pertandingan?" tawar Ziko pada Kani.

"Makin males gue nonton kalau di sekolah lo" sambung Kani.

"Besok gue jemput biar lo nggak males."

"Gue bareng Nura dan yang lain aja." Tolak Kani.

"Bareng Gara maksud Lo ya?" tebak Ziko.

"Siapa aja deh." Jawabnya berdiri bersiap pulang.

"Ayo balik." Kani menarik tangan Ziko agar segera bangkit dari duduknya.

"Lo harus datang ya, gue udah bersedia menjadi kelinci percobaan Lo. Imbalannya lo harus datang dan beliin gue air mineral." ucap Ziko.

"Iya iya" jawab Kani.

Dari kejauhan Gara mengamati Ziko dan Kani sejak tadi. Ia melihat Kani yang terkekeh bersama Ziko dan dua anak kecil sebelumnya. Entah kenapa laki-laki itu malah mengikuti gadis itu diam-diam, mungkin salah satu perkataan Nura dan Harun lah pendorongnya. Takut bahwa gadis yang akhir-akhir ini ia khawatirkan itu ditikung oleh Ziko.

$$$

Pelajaran hari ini usai lebih cepat, dikarenakan adanya pertandingan futsal antara SMA 01 dan SMA 02. Jika pertandingan sebelumnya dilaksanakan di SMA 01, kini pertandingan akan dilaksanakan di SMA 02. Murid SMA 01 tentu juga bersemangat menuju sekolah lawan tersebut. Selain untuk mendukung SMA 01, pertandingan seperti ini merupakan ajang untuk mencari gebetan.

"Kani? Lo ikut ke SMA 02, kan?" tanya Nura pada Kani yang baru keluar dari kelasnya itu.

"Males sebenarnya." ucap Kani.

"Tapi ...." ucap Nura mengerti gadis itu harus pergi.

"Ziko minta gue datang, malah dia mau jemput gue ke sini." Jelas Kani yang dapat didengar Gara.

"Nurut banget kalau diminta Ziko nonton." Celetuk Gara.

"Bukan gitu, gu Cuma nggak enak kalau nggak datang." jawab Kani.

"Berarti kalau gue minta Lo untuk jadi pacar gue, Lo juga bakal nggak enak nolak gue?" ucap laki-laki itu menatap Kani lekat.

"Becanda lo garing, nggak lucu." ucap Kani berusaha menapik bahwa ia kerap kali merasa aneh terhadap Gara yang terus mendekatinya. Meski ia masih kesal mengingat perlakuan Gara padanya beberapa waktu yang lalu, tetapi jika Gara yang dulu berbanding terbalik dengan Gara yang akhir-akhir ini tentu saja rasa kesal itu bisa berubah perlahan. Gadis itu hanya berusaha tak jatuh hati terlalu dalam pada laki-laki itu.

"Gue serius." ucap Gara lagi.

"Lo mau tanding nggak sih? udah buruan sana nanti telat." Gadis itu mengalihkan topic pembicaraan.

"Lo berangkat bareng gue." ucapnya menarik tangan Kani.

"Nih anak berdua kalau saling suka kenapa masih pada sok-sok nggak suka." ucap Nura menatap malas dua orang itu.

"Gara tipe orang yang nggak terlalu paham soal cinta, kalau Kani malu-malu mau" ucap Harun.

"Tapi harusnya Gara kalau emang suka jangan setengah-setengah dong usahanya. Liat Kani diantar jemput Ziko aja dia nggak bereaksi." Cerocos Nura lagi.

"Mereka nggak ada hubungan apa-apa, jadi Gara nggak punya hak juga buat larang-larang Kani" balas Harun tak ingin kalah dari pacarnya.

"Makanya diperjelas apa status di antara mereka biar nggak kayak sekarang. Pacar bukan, dibilang teman juga bukan, disebut mantan juga bukan." Cerocos Nura tanpa henti.

"Udah la Yang, ayo jalan mereka udah duluan tuh." Harun menghentikan ocehan Nura.

Sebelum sampai di SMA 02, Kani menepuk pundak Gara dan memintanya berhenti di sebuah warung yang ada di pinggir jalan.

"Mau ngapain?" tanya Gara setelah menghentikan motornya.

"Beli minum dulu bentar, lo mau minum apa?" tanya gadis itu pada Gara.

"Nggak perlu, nanti juga banyak yang kasi" jawabnya dengan songongnya.

"Iya deh, yang banyak fansnya." ucap Kani dan kemudian membeli 2 botol air mineral dan memasukkan dalam tasnya.

Sesampainya di SMA 02 kedatangan Gara dan Kani tentu saja menjadi sorotan siswi-siswi di sana. Siapa yang tak kenal laki-laki tampan bernama Gara itu. Mereka tak menyangka Gara akan membonceng Kani, karena menurut kabar yang beredar mengatakan bahwa Gara telah putus dengan Kani. Namun melihat Gara yang datang bersama gadis itu membuat mereka mengerti dan mundur secara perlahan.

Gara langsung menuju ke lapangan futsal SMA 01 diikuti Kani di belakangnya.

"Ngapain jalan di belaknag gue sih? Sini." Gara menarik Kani ke dalam rangkulannya, sehingga mereka berjalan beriringan menuju lapangan futsal.

"Gara lo ngapain sih?" Kani berusaha melepaskan rangkulan Gara, tetapi laki-laki itu tak melepaskan Kani sedikit pun hingga sampai di tepi lapangan.

"Nih, lo jaga baik-baik tas gue." perintahnya dan berlalu menuju ke lapangan. Di sana terlihat Ziko yang melambaikan tangan pada Kani sambil tersenyum dan dibalas lambaian singkat gadis itu.

"Nggak usah tebar pesona sama pacar orang." sindir Gara pada Ziko.

"Gue tau kalian udah putus." Jawabnya singkat.

"Gue selangkah lebih maju dari Lo." Ucap Ziko bangga memperlihatkan sebuah kanji di tangannya.

"Ini Kani yang bikin, lo tau artinya tulisan ini apa?" tanya nya pada Gara. Laki-laki itu hanya diam tanpa jawaban.

"Ini dibaca koi dalam bahasa Jepang, artinya cinta." pamer Ziko dengan cengirannya.

"Dia cuma lukis tulisan cinta di pergelangan tangan lo, bukan di hatinya" ucap Gara yang berhasil membuat Ziko bungkam.

"Gue bakal balas kekalahan sebelumnya" ucapnya sebelum memulai pertandingan.

---$$$---



Makasi buat yang udah baca KANIGARA

Vote dan Komen teman-teman semua sangat berarti sekali ^^


KANIGARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang