BAB 30

41 21 2
                                    

Jika menemukan typo dan kesalahan dalam penulisan mohon bantu koreksi ya guys^^

Diriku masih belajar

Happy Reading guys^^


---$$$---



FLASHBACK ON ...

"Oper ke sini, Kan." Ucap Zikri yang tengah berlari di lapangan. Kani yang mendengar ucapan teman satu timnya langsung mengoper bola yang sedang ia giring itu. Zikri yang berada tepat di depan gawang langsung menembakkan bola ke arah gawang cepat dan berhasil mendapatkan gol kemenangan.

"Yess goooolllll." Sorak kemenangan mereka bersama-sama.

"Semuanya foto dulu untuk kenang-kenangan kalian!"ucap guru pelatih mereka. Semuanya langsung berkumpul merapat untuk segera di foto.

"Pialanya jangan lupa itu dipegang!" perintahnya kembali.

"Bapak hitung sampai tiga ya, satu, dua ..." guru pelatih mereka memotret paa hitungan ke-2.

"Belum Pak, baru dua." Protes muridnya pada pak guru mereka.

"Saya belum siap, Pak." Protes Zaki pada gurunya itu yang kini hanya terkekeh meelihat muridnya yang telah berhasil membawa kemenangan.

"Ulang Pak, nggak kerasa." Sahut yang lainnya.

"Oke, hitungan ke-2 bapak foto ya. Oke siap?" tanya pelatih mereka itu.

"Siap!!!" jawab mereka serentak.

"Satu, oke selesai." Kata pelatih mereka santai.

"Baru satu Pak hitungannya, kata Bapak hitungan ke dua." Protes Zikri pada gurunya.

"Foto candid itu lebih bagus dari pada foto yang dipaksakan bagus." Jawab Pak guru santai.

"Pak, tolong fotoin kami bertiga juga dong, Pak. Nanti uang cetak fotonya saya bayar Pak." Bujuk Zaki pada guru pelatinya yang terkenal pelit dalam urusan berfoto menggunakan kamera bagusnya. Bahkan beliau juga bukan tipe yang suka berfoto. Beliau lebih memilih untuk menjadi tukang foto daripada menjadi objek foto.

"Oke." Setuju beliau dengan Zaki.

"Siap?" tanya beliau semangat.

"Siap Pak." Jawab Zaki, Zikri, dan Kani bersama-sama.

"Udah siap maksudnya difoto ini, sudah bubar bubar!" ucap beliau dan berlalu pergi.

"Loh Pak kami baru berdiri lo Pak, belum juga pose gantenganya Pak." protes Zikri lagi pada gurunya itu.

"Foto candid itu lebih bagus dari pada foto yang dipaksakan bagus."Jawab Kani cepat sebelum petuah gurunya kembali ia dengar.

"Jawabannya sudah diwakilkan Kani itu" ucap beliau dan belalu pergi dengan kamera yang menggantung di leher beliau.

"Terima kasih, Pak." Ucap Kani dan dibalas lambaian tangan oleh gurunya dari kejauhan.

---$$$---

"Kani, Zaki foto udah jadi nih." Ucap Zikri semangat memanggil Kani dan Zaki.

"kayak foto tiga tahanan." Ucap Kani setelah menatap foto itu sekilas.

"Ini kenang-kenangan, lo bilang setelah ini lo bakal mulai berubah." Ucap Zaki pada Kani.

"Iya, ini foto terakhir kita main futsal bareng. Untung menang kemaren." Ucap gadis berkepala hampir botak itu.

"Cuma satu foto Zik?" tanya zaki pada Zikri.

KANIGARA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang